Polda Sumbar Lakukan Pengawalan TdS Hingga ke Jambi
PADANG (RangkiangNagari) – Polda Sumatera Barat akan mengawal pelaksanaan Tour de Singkarak 2019 hingga ke dua etape di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi.
“Awalnya akan dilakukan estafet. Polda Sumbar di wilayah hukumnya, sementara untuk Jambi diserahkan ke Polda Jambi. Namun kemudian diputuskan untuk saat ini, pengamanan tetap dipegang Polda Sumbar hingga ke Jambi,” kata Karo Ops Polda Sumbar Kombes Pol Firly R Samosir di Padang, Kamis (31/10).
Ia mengatakan pengalaman Polda Sumbar melakukan pengamanan untuk ajang internasional Tour de Singkarak sejak 2009 atau telah sepuluh kali berturut-turut hingga saat ini menjadi salah satu pertimbangan sehingga pengamanan tetap dipegang hingga ke Jambi.
Ia menyebut ke depan, tentu akan ada pengembangan pola pengamanan, terutama jika Tour de Singkarak terus berkembang hingga melibatkan lebih dari dua provinsi seperti sekarang.
Perjanjian Kerjasama (PKS) pengamanan Tour de Singkarak antara Polda Sumbar dan panitia penyelenggara ditandatangani di Padang, Selasa. Dokumen itu menjadi dasar hukum untuk pengamanan selama balapan 2-10 November 2019.
Sebelum penandatanganan, Karo Ops Polda Sumbar Kombes Pol Firly R Samosir menggelar video conference dengan 19 Kapolres kabupaten dan kota untuk memastikan kesiapan jajaran.
Ada dua Polres yang melaporkan ada potensi kerawanan yang harus segera dicek oleh panitia yaitu Sawahlunto dan Pasaman.
Plt Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Taufik didampingi Kepala Bidang Pemasaran Hendri Agung Indrianto mengatakan pihaknya sudah membentuk tim khusus untuk menyisir jalur balapan beberapa jam sebelum ajang itu dimulai.
Tim itu akan memastikan tidak ada hambatan di sepanjang jalur. Jika ada sesuatu yang dinilai bisa menghambat, tim akan segera berkoordinasi dengan kabupaten/kota untuk mengatasinya.
Tour de Singkarak 2019 akan digelar 2-10 November. Pebalap akan menempuh sembilan etape dengan total panjang lintasan 1.249,1 kilometer.
“Awalnya akan dilakukan estafet. Polda Sumbar di wilayah hukumnya, sementara untuk Jambi diserahkan ke Polda Jambi. Namun kemudian diputuskan untuk saat ini, pengamanan tetap dipegang Polda Sumbar hingga ke Jambi,” kata Karo Ops Polda Sumbar Kombes Pol Firly R Samosir di Padang, Kamis (31/10).
Ia mengatakan pengalaman Polda Sumbar melakukan pengamanan untuk ajang internasional Tour de Singkarak sejak 2009 atau telah sepuluh kali berturut-turut hingga saat ini menjadi salah satu pertimbangan sehingga pengamanan tetap dipegang hingga ke Jambi.
Ia menyebut ke depan, tentu akan ada pengembangan pola pengamanan, terutama jika Tour de Singkarak terus berkembang hingga melibatkan lebih dari dua provinsi seperti sekarang.
Perjanjian Kerjasama (PKS) pengamanan Tour de Singkarak antara Polda Sumbar dan panitia penyelenggara ditandatangani di Padang, Selasa. Dokumen itu menjadi dasar hukum untuk pengamanan selama balapan 2-10 November 2019.
Sebelum penandatanganan, Karo Ops Polda Sumbar Kombes Pol Firly R Samosir menggelar video conference dengan 19 Kapolres kabupaten dan kota untuk memastikan kesiapan jajaran.
Ada dua Polres yang melaporkan ada potensi kerawanan yang harus segera dicek oleh panitia yaitu Sawahlunto dan Pasaman.
Plt Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Taufik didampingi Kepala Bidang Pemasaran Hendri Agung Indrianto mengatakan pihaknya sudah membentuk tim khusus untuk menyisir jalur balapan beberapa jam sebelum ajang itu dimulai.
Tim itu akan memastikan tidak ada hambatan di sepanjang jalur. Jika ada sesuatu yang dinilai bisa menghambat, tim akan segera berkoordinasi dengan kabupaten/kota untuk mengatasinya.
Tour de Singkarak 2019 akan digelar 2-10 November. Pebalap akan menempuh sembilan etape dengan total panjang lintasan 1.249,1 kilometer.
#Ryan