BUKITTINGGI (RangkiangNagari) – Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) kampus Sumatera Barat ikut berpartisipasi mencegah munculnya klaster baru dalam pelaksanaan pilkada serentak 2029 di dengan menugaskan sejumlah prajanya untuk memantau pelaksanaan pilkada.
Hal itu disampaikan Direktur, IPDN Kampus Sumbar, Dr. Tun Huseno saat ditemui Singgalang di ruang kerjanya, Senin (7/12).” Di Sumatera Barat ada 45 praja yang bertugas untuk melakukan pemantauan pelaksanaan pilkada serentak di Sumatera Barat itu,”ujarnya.Mereka yang ditugaskan itu merupakan praja tingkat akhir atau wasana praja asal Sumatera Barat.
Dijelaskannya, penugasan untuk memantau pemilihan serentak tahun 2020 itu merupakan instruksi langsung dari Rektor IPDN , karena pelaksanaan pemilihan kepala daerah tahun ini berbeda dengan pemilihan sebelumnya, karena dilaksanakan dalam suasana pandemi Covid 19.
Rektor tidak menginginkan dalam pelaksanaan pilkada serentak 2020 itu muncul klaster baru terutama saat pelaksanaan pemungutan suara.
Karena itulah rektor menginstruksikan kepada seluruh IPDN di Indonesia termasuk Kampus Sumbar untuk menurunkan prajanya melakukan pemantauan pelaksanaan pilkada tersebut di daerahnya masing masing.
Ditegaskannya, pemantauan yang dilakukan oleh wasana praja bukan terkait dengan teknis pelaksanaan pilkada itu, tapi tugas mereka fokus memantau yang berkaitan dengan protokol kesehatan covid 19 seperti mengecek suhu badan, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (3 M).
“Jika ditemukan saat pemungutan suara itu ada masyarakat yang tidak menjalankan protokol kesehatan itu, seperti 3 M itu, maka tugas dari wasana praja itu menegur dan mengingatkannya agar mereka mematuhi protokol kesehatan tersebut,” ujarnya.
Menurut Tun Huseno, penugasan wasana praja untuk memantau pelaksanaan pilkada itu baru yang pertama dilakukan oleh IPDN, tujuanya untuk meminimalisir dampak negatif dari pilkada yang dilaksanakan dalam suasana pandemi covid 19.
#Ryan