PADANG(RS) – Gempa serta tsunami yang melanda Sulawesi Tengah pada Oktober lalu, menggerakan rasa alumni Sispala Galapagos SMA 1 Padang. Melalui kesepakatan para alumni, menerjunkan tiga anggotanya ke lokasi yang didera lindu besar tersebut untuk membantu para korban gempa.
Tim Galapagos Emergency and Respons Team (G-ERT) berangkat ke lokasi 10 hari pasca gempa. “Tim Galapagos SMA 1 Padang yang ke lokasi pasca gempa Palu itu dipimpin saya sendiri, Boyke Mardonal (ketua tim), Dino Saili, Eko Prihandoko dan dua teman lagi. Tiba di lokasi bencana, tim ini langsung merapat pada pemukiman orang minang yang ada di daerah Talise, Palu,” ungkap Boyke.
Menurut Boyke misi ke Palu Sulawesi Tengah dalam rangka membantu pengadaan air bersih siap minum buat warga. “Belajar dari pengalaman Gempa Sumbar 2009 lalu, Pascabencana di Palu pasti air bersih yang bisa diminum warga akan sulit didapat. Makanya misi pertama kami di dekat rumah gadang Minang di daerah Talise itu, adalah membuat instalasi air bersih buat masyarakat setempat,” sebut Boyke.
Saat itu, lanjutnya, tim G-ERT ini buat tempat pengelolaan air bersih siap minum dengan menggunakan alat pengolahan air bersih siap minum yang dibawa dari Padang. “Alat itu skyhidran buatan Australia,” sebut Boyke didampingi pengurus alumni Galapagos SMA 1 Padang lainnya.
Alasan tim G-ERT membuat tempat pengolahan air bersih siap minum itu karena di pemukiman warga Minang di tempat itu tidak mungkin lagi ada air bersih buat warga baik untuk minum, mencuci maupun mandi. Pasalnya disana hampir 90 persen sumur bor masyarakatnya rusak karena gempa, dan kondisi tanahnya berkapur, serta bau Belerang.
“Nah dengan skyhidran ini, air seperti kondisi yang seperti itu lalu diolah oleh untuk menjadi air bersih siap minum masyarakat di sana,” lanjut Boyke.
Skyhidran mampu menghasilkan 10 ribu liter air bersih per harinya. Dilanjutkan Boike, selain air bersih, ada pula kegiatan asessment trauma.
#Ryan