Kota Solok - (RS) Program Kota Tampa Kumuh (KOTAKU) yang akan dilaksanakan oleh pemerintah daerah kota Solok tidak mendapat dukungan dari pihak legislatif setempat, dan ironisnya program untuk menciptkan suasana pasar yang nyaman, aman, dan bersih itu mendapat penolakan dari fraksi DPRD setempat.
Dalam hal itu tersiratkan bahwa banyak dari fraksi yang ada, mendukung keluhan para pedagang yang terkena dampak dari program tersebut yakni akan direlokasi ketempat yang lain.
Seperti yang disampaikan oleh Fraksi Bintang Pembangunan Keadilan dan Fraksi PAN DPRD kota Solok dalam menyampaikan pandangan umum anggota dalam sidang paripurna DPRD setempat pada Senin lalu.
Dalam hal itu Fraksi tersebut menolak pemerintah daerah setempat untuk melakukan relokasi atau pemindahan pedagang, dengam alasan mereka telah merasa nyaman ditempatnya itu.
Menyikapi penolakan itu, Walikota Solok Zul Elfian,SH.MSi dalam menyampaikan jawabannya terhadap pandangan umum tersebut dalam sidang paripurna DPRD Kota Solok, Rabu 30 Januari 2019 mengatakan, bahwa untuk melaksanakan program KOTAKU telah dikaji secara matang dan teliti.
Dalam hal itu pemerintah daerah kota Solok tidak melarang untuk berdagang melainkan akan melakukan penataan pada kawasan kumuh, dan sekaligus akan melakukan pemugaran demi terciptanya suasana pasar yang nyaman, aman, tertib, bersih, dan ramah lingkungan.
Lebih jauh Zul Elfian menyampaikan, program KOTAKU adalah sebuah program penataan kawasan kumuh, dan hal tersebut telah mendapat dukungan dari pemerintah pusat, sementara itu kawasan kelurahan PPA dan Koto Panjang menjadi perioritas utama tempat dilaksanakannya program yang ada, karena kawasan didua kelurahan itu masuk dalam kategori yang dapat menerima biaya atau bantuan dari pemerintah pusat.
Dalam melaksanakan program KOTAKU pemerintah daerah setempat juga akan melakukan relokasi pedagang atau kios kios yang posisinya berada diatas saluran air yang ada dikawasan pasar raya Solok, adapun alasan dilakukannya kegiatan itu adalah selain sulit melakukan pembersihan, penyumbatan yang terjadi pada saluran air tersebut juga telah menimbulkan bau yang tak sedap.
" Pasar raya Solok merupakan salah satu etalase kota yang harus disajikan dengan baik dan matang, berdasarkan daripada itu sangat dibutuhkan dukungan dari semua pihak untuk kelanjutan program tersebut " ungkap Walikota Solok mengakhiri.
Dalam hal itu tersiratkan bahwa banyak dari fraksi yang ada, mendukung keluhan para pedagang yang terkena dampak dari program tersebut yakni akan direlokasi ketempat yang lain.
Seperti yang disampaikan oleh Fraksi Bintang Pembangunan Keadilan dan Fraksi PAN DPRD kota Solok dalam menyampaikan pandangan umum anggota dalam sidang paripurna DPRD setempat pada Senin lalu.
Dalam hal itu Fraksi tersebut menolak pemerintah daerah setempat untuk melakukan relokasi atau pemindahan pedagang, dengam alasan mereka telah merasa nyaman ditempatnya itu.
Menyikapi penolakan itu, Walikota Solok Zul Elfian,SH.MSi dalam menyampaikan jawabannya terhadap pandangan umum tersebut dalam sidang paripurna DPRD Kota Solok, Rabu 30 Januari 2019 mengatakan, bahwa untuk melaksanakan program KOTAKU telah dikaji secara matang dan teliti.
Dalam hal itu pemerintah daerah kota Solok tidak melarang untuk berdagang melainkan akan melakukan penataan pada kawasan kumuh, dan sekaligus akan melakukan pemugaran demi terciptanya suasana pasar yang nyaman, aman, tertib, bersih, dan ramah lingkungan.
Lebih jauh Zul Elfian menyampaikan, program KOTAKU adalah sebuah program penataan kawasan kumuh, dan hal tersebut telah mendapat dukungan dari pemerintah pusat, sementara itu kawasan kelurahan PPA dan Koto Panjang menjadi perioritas utama tempat dilaksanakannya program yang ada, karena kawasan didua kelurahan itu masuk dalam kategori yang dapat menerima biaya atau bantuan dari pemerintah pusat.
Dalam melaksanakan program KOTAKU pemerintah daerah setempat juga akan melakukan relokasi pedagang atau kios kios yang posisinya berada diatas saluran air yang ada dikawasan pasar raya Solok, adapun alasan dilakukannya kegiatan itu adalah selain sulit melakukan pembersihan, penyumbatan yang terjadi pada saluran air tersebut juga telah menimbulkan bau yang tak sedap.
" Pasar raya Solok merupakan salah satu etalase kota yang harus disajikan dengan baik dan matang, berdasarkan daripada itu sangat dibutuhkan dukungan dari semua pihak untuk kelanjutan program tersebut " ungkap Walikota Solok mengakhiri.
#Ryan #(Gia)