Bukittinggi (Rangkiangnagari) - Pacu Kuda Wisata Derby tahun 2025 Bukittinggi-Agam, bakal digelar di lapangan Pacuan Bukik Ambacang, Bukittinggi. Berbagai persiapan telah dilakukan panitia, termasuk pembenahan lintasan pacuan.
Menurut Ketua Panitia Pelaksana terpilih yang telah disepakati dalam rapat pacu kuda wisata derby tahun 2025 Bukittinggi Agam, Fauzan Haviz, SE, SH, MBA, MM, MALS, kepada wartawan, di Balaikota Bukittinggi, menyebut, pacu kuda wisata derby tahun 2025 diadakan pada hari Minggu tanggal 11 Mei 2025 di lapangan pacu kuda Bukit Ambacang.
Diperkirakan, sebanyak 15 sampai 20 ribu penonton bakal menyaksikannya. Karenanya, guna mengoptimalkan Pacu Kuda Wisata Derby tersebut, seluruh panitia melakukan persiapan maksimal, agar palaksanaan dapat berlangsung meriah dan sukses.
"Untuk persiapan lebih awal, kita mulai menyiapkan langkah-langkah, seperti memperbaiki jalur pacuan, membersihkan lapangan lintasan pacuan kuda dan beberapa sarana lainnya. Kita juga mulai mengambil ancang-ancang untuk mencari sponsor dan donasi untuk kegiatan pacu kuda ini," kata Fauzan Haviz.
Alek Nagari Pacu Kuda Wisata Derby tahun 2025 Bukittinggi-Agam, ini diharapkan dapat peningkatan kunjungan wisata dan peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Dikatakan, untuk persiapan lebih awal, mulai memperbaiki jalur pacuan, dan membersihkan lapangan pacuan serta sarana prasarana lainnya. "Bahkan, kita juga sudah mulai mengambil ancang-ancang dalam mencari sponsor dan donasi untuk pembiayaan kegiatan pacu kuda ini," ujarnya.
Menurut Fauzan Hafiz, pacu kuda ini mampu menyedot penonton. Pengunjung tidak hanya datang dari wilayah Bukittinggi-Agam, tapi juga dari wilayah Sumatera Barat bagian Utara, Riau, Sumatera Utara, Jambi, dan sekitarnya. "Kita juga berharap, kegiatan ini akan menjadi lokomotif dari pariwisata Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam,"sebut Fauzan Haviz.
Pacu Kuda Wisata Derby yang digelar Minggu, 11 Mei 2025 itu, untuk peserta pacu kuda, undangan disebar ke semua daerah. Kendati begitu begitu, biasanya yang datang mengikuti pacuan kuda ini dari wilayah Sumatera terutama Sumatera Tengah dan Utara (dari Provinsi Riau, Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Aceh).
Memanfaatkan sisa waktu jelang kegiatan, untuk promosi agar Alek Nagari Pacu Kuda Wisata Derby ini ramai dikunjungi penonton, Fauzan berharap, puhak Media pun ikut mempromosikannya, sehingga pelaksanaan pacuan kuda ini lebih meriah sukses dan sukses.
Disebutkan, lapangan Pacuan Kuda Bukik Ambacang. merupakan Lapangan Pacuan Kuda tertua di Indonesia, dan sudah ada sejak zaman Kolonial Belanda, tepatnya sejak tahun 1889. (rul)