Padang(Rangkiangnagari)-Kehadiran Kapal Republik Indonesia (KRI) Bima Suci di Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, menjadi sorotan hangat dan inspiratif bagi masyarakat. Wali Kota Padang, Fadly Amran, menyampaikan apresiasi tinggi kepada TNI Angkatan Laut atas kehadiran kapal latih legendaris ini. Menurutnya, kunjungan KRI Bima Suci menjadi hadiah istimewa bagi masyarakat dalam perayaan Hari Jadi Kota Padang ke-356 tahun yang jatuh pada 7 Agustus. “Ini adalah momen bersejarah sekaligus kebanggaan bagi Kota Padang. Bukan sekadar kunjungan, ini adalah simbol eratnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan TNI AL,” ujarnya penuh semangat di atas geladak kapal pada malam resepsi, Senin (11/8/2025).
Acara malam resepsi yang digelar di atas kapal yang megah tersebut turut dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya Wakil Gubernur AAL Brigjen TNI (Mar) Gatot Mardiyoni, Wadan Kodaeral II Kolonel Laut (P) Mulyadi, hingga jajaran Forkopimda Sumbar dan Kota Padang. Wali Kota Fadly, yang hadir bersama Wakil Wali Kota Maigus Nasir, menyebut bahwa kehadiran para taruna dari 21 negara juga menambah semarak HJK Padang ke-356. “Ini bukan hanya kunjungan militer, tetapi juga ajang pertukaran budaya, diplomasi, dan pembelajaran lintas negara. Masyarakat Padang mendapat kehormatan langka,” imbuhnya.
Dalam misi pelayaran etape kedua Kartika Jala Krida (KJK) dan ASEAN Plus Cadet Sail (APCS) 2025, KRI Bima Suci membawa misi besar: memperkuat diplomasi pertahanan, ekonomi, budaya, dan persahabatan antarbangsa. Brigjen TNI (Mar) Gatot Mardiyoni pun memberikan apresiasi atas sambutan hangat yang diterima sejak kedatangan kapal. “Kita ingin para taruna, baik dari Indonesia maupun negara sahabat, merasakan langsung kehangatan, kekayaan budaya, dan semangat gotong royong bangsa kita,” jelasnya.
Komandan KRI Bima Suci, Letkol Laut (P) Sugeng Hariyanto, menyebut pelayaran kali ini membawa 97 taruna AAL Angkatan ke-72, taruna dari matra lain, serta 38 kadet dan junior officer dari 21 negara sahabat. Setelah dari Padang, kapal akan melanjutkan pelayaran ke Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, Tarakan, Makassar, dan kembali ke Surabaya. KRI Bima Suci bukan hanya lambang kekuatan maritim, tetapi juga jembatan perdamaian dan penguat diplomasi bangsa. Momentum ini pun viral di berbagai platform media sosial, memperlihatkan Padang sebagai kota yang ramah, terbuka, dan penuh semangat persatuan.(Ayu)

