Payakumbuh (RangkiangNagari) - Wakil Wali Kota Payakumbuh, Elzadaswarman, menyampaikan apresiasi tinggi kepada 159 siswa SD IT Mutiara Hati Islamic School Payakumbuh yang diwisuda dalam Khatam Al-Qur’an Angkatan ke-11, Sabtu (22/11/2025).
Prosesi yang berlangsung khidmat di kampus Subarang Batuang, Payakumbuh Barat, itu menjadi bagian dari upaya sekolah Islam terpadu memperkuat pendidikan karakter sejak dini.
“Atas nama Pemerintah Kota, kami mengucapkan selamat dan bangga kepada seluruh siswa yang telah mengukir prestasi spiritual dengan mengkhatamkan Al-Qur’an. Ini modal awal yang sangat mulia,” kata Wawako Elzadaswarman.
Acara mengusung tema “Mewujudkan Generasi Qura’ani yang Berakhlaqul Karimah” dan dihadiri Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Kantor Kemenag Kota Payakumbuh, serta berbagai tokoh pendidikan dan masyarakat.
Wawako Elzadaswarman menegaskan bahwa kemampuan membaca dan memahami Al-Qur’an merupakan fondasi penting bagi pembentukan karakter generasi muda.
“Mengkhatamkan Al-Qur’an adalah prestasi awal yang sangat mulia. Namun, yang terpenting adalah bagaimana ilmu ini menjadi bekal dalam kehidupan sehari-hari,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada guru dan orang tua yang konsisten menanamkan nilai Qur’ani sejak usia dini.
Ia menambahkan, Pemko Payakumbuh akan terus mendukung sekolah-sekolah Islam terpadu di daerah tersebut.
“Saya selalu berusaha hadir ketika diundang sekolah-sekolah Islam terpadu. Saya ingin melihat langsung bagaimana generasi kita menyerap pembelajaran Al-Qur’an,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Om Zet itu mengajak masyarakat untuk terus menciptakan lingkungan yang mendukung pendidikan agama.
“Kita perlu memastikan anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang kondusif dengan nilai-nilai Al-Qur’an,” tutupnya.
Wisuda kali ini melibatkan dua unit pendidikan, SD IT Mutiara Hati dan Mutiara Hati Excellent. Dari total 159 wisudawan, 64 di antaranya merupakan siswa putra dan 95 siswa putri. Rangkaian kegiatan telah berlangsung sejak 18 November 2025.
Ketua Yayasan Mutiara Hati Saiyo, Ustadz Faqod Faaz, Lc, menjelaskan bahwa khatam Al-Qur’an bukanlah penutup, tetapi pintu awal menuju pendalaman ilmu.
“Khatam Al-Qur’an bukan titik akhir, tetapi gerbang awal untuk mengamalkan isi Al-Qur’an. Kami tidak hanya ingin anak-anak pandai mengaji, tetapi juga tumbuh menjadi pribadi jujur, santun, dan bermanfaat,” katanya.
Sementara itu, Dewan Pembina Yayasan, Mustafa, menilai pencapaian para wisudawan merupakan hasil sinergi kuat antara sekolah, yayasan, dan orang tua.
“Dukungan orang tua menjadi kunci. Setelah ini, anak-anak akan diarahkan untuk masuk tahap berikutnya seperti mempelajari tafsir dan menghafal Al-Qur’an,” pungkasnya.
#Rn

