PADANG (RangkiangNagari) – Bidikan juara Liga 2 gagal direngkuh skuad Semen Padang FC. Kabau Sirah hanya puas di posisi runner up setelah dikalahkan PSS Sleman 0-2 (0-2) di laga final, Selasa (4/12) malam di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor.
Pertandingan yang dipimpin wasit Dwi Purba Adi Wicaksana itu sebetulnya tidak terlalu kencang. Penguasaan bola lebih unggul anak asuh Syafrianto Rusli (SR) dibanding pasukan Seto Nurdiantoro, 56%-44%.
Isi Stadion Pakansari bergemuruh di menit 17. Aksi sundulan El Loco menerima umpan Rangga Muslim dalam kotak penalti merobek jala gawang Rendy Oscario.
Penempatan yang tepat dari Cristian Gonzales menyambut umpan terukur Rangga Muslim. Tandukan lemah El Locco mengecoh Rendy OScario, 1-0 untuk PSS Sleman.
Memasuki menit 25 pada detik 30 aksi sontekan kaki kiri Dave Mustaine dari luar kotak penalti tanggapan tak sempurna Rendy membuat bola kembali rebound dan langsung disambar Rifal Lastori yang menang cepat dari Novrianto.
Keunggulan 2-0 Super Elja -singkatan Super Elang Jawa- bertahan hingga 45 menit pertama.
Babak kedua, skema permainan Kabau Sirah ada perubahan. Variasi serangan yang dilakukan mulai menghasilkan peluang. Hanya saja, lini belakang Super Elja masih kokoh kemudian penyelesaian akhir yang belum maksimal.
Pasca Rifal Lastori ditarik keluar akibat mengalami cedera, serangan Super Elja mulai menurun. Sebaliknya, coach SR yang memasukkan Ibrahim Sanjaya dengan menarik keluar Hengki Ardiles.
Masuknya Ibrahim Sanjaya intensitas serangan dari sisi kanan meningkat. Begitu pula masuknya Abdul Rahman Lestaluhu menggantikan Afriansyah masih belum juga mampu memperkecil ketinggalan.
Sampai wasit Dwi Purba Adi Wicaksana asal Jawa Tengah meniup peluit tanda laga bubaran papan skor 0-2 untuk PSS Sleman bertahan.
Hanya saja, pesta kemenangan Super Elja sedikit ternoda. Suporter melakukan pembakaran flare saat duel memasuki masa perpanjangan waktu 3 menit. Duel pun dihentikan sejenak.
Pertandingan yang dipimpin wasit Dwi Purba Adi Wicaksana itu sebetulnya tidak terlalu kencang. Penguasaan bola lebih unggul anak asuh Syafrianto Rusli (SR) dibanding pasukan Seto Nurdiantoro, 56%-44%.
Isi Stadion Pakansari bergemuruh di menit 17. Aksi sundulan El Loco menerima umpan Rangga Muslim dalam kotak penalti merobek jala gawang Rendy Oscario.
Penempatan yang tepat dari Cristian Gonzales menyambut umpan terukur Rangga Muslim. Tandukan lemah El Locco mengecoh Rendy OScario, 1-0 untuk PSS Sleman.
Memasuki menit 25 pada detik 30 aksi sontekan kaki kiri Dave Mustaine dari luar kotak penalti tanggapan tak sempurna Rendy membuat bola kembali rebound dan langsung disambar Rifal Lastori yang menang cepat dari Novrianto.
Keunggulan 2-0 Super Elja -singkatan Super Elang Jawa- bertahan hingga 45 menit pertama.
Babak kedua, skema permainan Kabau Sirah ada perubahan. Variasi serangan yang dilakukan mulai menghasilkan peluang. Hanya saja, lini belakang Super Elja masih kokoh kemudian penyelesaian akhir yang belum maksimal.
Pasca Rifal Lastori ditarik keluar akibat mengalami cedera, serangan Super Elja mulai menurun. Sebaliknya, coach SR yang memasukkan Ibrahim Sanjaya dengan menarik keluar Hengki Ardiles.
Masuknya Ibrahim Sanjaya intensitas serangan dari sisi kanan meningkat. Begitu pula masuknya Abdul Rahman Lestaluhu menggantikan Afriansyah masih belum juga mampu memperkecil ketinggalan.
Sampai wasit Dwi Purba Adi Wicaksana asal Jawa Tengah meniup peluit tanda laga bubaran papan skor 0-2 untuk PSS Sleman bertahan.
Hanya saja, pesta kemenangan Super Elja sedikit ternoda. Suporter melakukan pembakaran flare saat duel memasuki masa perpanjangan waktu 3 menit. Duel pun dihentikan sejenak.
#Ryan