Pemprov dan BKSDA Blunder, Dengan Booking Naik Marapi

PADANG (RangkiangNagari) – Balai Konservasi Sumbar Daya Alam (BKSDA) Sumbar secara resmi membuka booking online naik Gunung Marapi pada Juli 2023. Padahal sejak 2011 atau 12 tahun lalu, dilarang.

Lalu terjadilah musibah yang menimpa para pendaki, 11 orang meninggal dunia, 12 lainnya dicari.

Membuka daftar online naik Marapi akhirnya selain melanggar juga blunder. Yang blunder bukan hanya BKSDA tapi juga gubernur, wagub dan bupati Agam serta Tanah Datar.

Kepada BBC News Indonesia, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Hendra Gunawan, menjelaskan Gunung Marapi sudah berstatus Waspada sejak tahun 2011.
Itu artinya warga direkomendasikan dilarang mendekat dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.

Status waspada dan jarak tiga kilometer tersebut diputuskan melalui pertimbangan yang matang dan analisis data.
“Dari hasil pengamatan ahli kita menyebutkan jarak tiga kilometer itu sudah jarak aman buat pendaki apabila terjadi erupsi yang sifatnya mendadak. Masyarakat masih ada jarak untuk menghindar,” jelasnya.

Situs sumbarprov.go.id pada 25 Juli 2023 menyiarkan sebuah berita dengan judul:
Pertama di Indonesia, Wagub Audy Joinaldy Resmikan Reaktivasi TWA Gunung Marapi Dengan Sistem Pendakian Booking Online.

Lalu opening beritanya: Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Marapi kini resmi dibuka kembali dengan sistem pendakian booking online. Reaktivasi jalur pendakian sekaligus peluncuran sistem pendakian booking online ini diresmikan Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy di Sumatera Barat Convention Hall, Padang (24/07/2023).
Tibalah musibah, gunung meletus. Lalu pemprov diam. BKSDA menjawab, pendakian Marapi dibuka lewat booking online atas permintaan pemerintah di daerah. Maka muncullah:
https://booking.bksdasumbar.org/booking-online/8

Ketika pendaki dapat musibah dan tewas, semua seolah-olah lepas tangan.

 

#Rn

Labels: , ,
[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.