Bukittinggi (Rangkiangnagari) - Produk unggulan pendanaan di Bank Nagari Syariah Cabang Bukittinggi adalah Tabungan Wadiah yang sifatnya titipan dari masyarakat.
Hal itu disampaikan Kepala Cabang Bank Nagari Syariah Bukittinggi Hendryanto dalam keterangan kepada media ini Jumat (25/11).
Berbeda dengan tabungan mudarabah, tabungan wadiah bersifat titipan yang jumlah dananya tidak akan bertambah dalam waktu periode tabungan.Tabungan wadiah tidak mendapat margin atau bagi hasil.
Istimewanya, nasabsh itu tidak dikenakan biaya, termasuk biaya ATM reguler, ditambah juga produk tabungan diversifikasi seperti Tabungan Umroh, Qurban dan Tahari Junior.
Produk pembiayaan lain yang menonjol dari cabang Syariah Bukittinggi adalah produk pembiayaan Nagari Grya Madani/KPR Syariah yang saat ini telah mencapai Rp.10,1 M. Prestasi ini menjadikan Cabang Syariah Bukittinggi memperoleh rengking pertama dari seluruh Cabang Bank Nagari Syariah di Sumatera Barat, kata Hendryanto atau yang akrab disapa Anto.
Dalam melaksanakan operasionalnya, Cabang Syariah Bukittinggi mempunyai empat Cabang layanan Syariah Tapus, Lubuk Sikaping, Padang Panjang dan Bukittinggi.
Sebagai Pimpinan Cabang di Bukittinggi Hendryanto harus turun secara berkala melakukan monitoring dan pembinaan termasuk menemui nasabah.
Ketika dilakukan wawancara, pimpinan Cabang ini baru saja turun mengunjungi kantor layanan Syariah di Lubuk Sikaping, yang begitu jauh di ujung utara Sumatera Barat . Belum lagi daerah Tapus dan Rao yang sudah mendekati perbatasan Sumut juga sering dikunjungi, kata Anto.
Sebagai Pimpinan Cabang Anto serasa mendapat tantangan menghadapi tugas berat seperti ini. Daerah kerja mulai dari Padang Panjang hingga ke ujung wilayah utara Sumatera Barat.
Terkait tanggapan masyarakat yang ia temui, Hendryanto mengatakan bahwa minat masyarakat untuk menggunakan jasa syariah cukup besar. Selain bergerak mengumpulkan tabungan dari masyarakat, bank ini juga menyalurkan KUR, PPUM dan PMK Syariah. Insya Allah semuanya berjalan lancar.
Sampai akhir Oktober 2024 Cabang Syariah Bukittinggi telah membukukan laba senilai Rp.21,90 M dari nilai Aset Rp.421,4 M.
Sementara pembiayaan yang dikeluarkan untuk membantu aktivitas ekonomi masyarakat sudah mencapai Rp.229,005 M dengan tingkat NPF 0,34 %.
NPF (Non Performing Financing) berarti rasio antara pembiayaan yang bermasalah dengan total pembiayaan yang disalurkan oleh Bank Syariah Bukittinggi berada pada angka tiga orang per-seratus orang. Kondisi seperti itu dinilai masih baik.
Indikator lainnya seperti Giro mencapai Rp.1,50 M dan tabungan sejumlah Rp.86,43 M. Sebagai penanggungjawab dalam mengendalikan operasional Bank Nagari Syariah Bukittinggi, Hendryanto terus bekerja keras meningkatkan kinerja lembaganya di kawasan Bukittinggi.
Dalam kondisi ekonomi yang agak sulit sekarang, ia dan jajaran sangat hati-hati mengelola keuangan. Prinsip kehati-hatian dan berinovasi dengan berbagai program terus dilakukan.
Bank Nagari Syariah Bukittinggi mencatat jumlah tabungan Tahari Junior sebanyak 133 rekening dengan jumlah nominal Rp.109 juta, begitu pula tabungan Qurban berjumlah 361 rekening dengan nilai nominal Rp.349 juta.
Tabungan untuk ikut ibadah Umrah cukup siqnifikan berjumlah sebanyak 48 rekening dengan nilai nominal Rp.146 juta.
Di Cabang Syariah Bukittinggi pengambilan Porsi Haji sebanyak 183 rekening. Mudah-mudahan jumlahnya akan terus meningkat, pinta Hendryanto .(*01).