Kabupaten Solok (Rangkiangnagari) - Pemerintah Kabupaten Solok menegaskan komitmennya dalam menangani persoalan sampah sebagai bagian dari prioritas pembangunan daerah. Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Solok, H. Candra, dalam pertemuan bersama perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kamis (31/07), di Ruang Rapat Setda Kabupaten Solok.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Kepala Pusat Sarana Pengendalian Lingkungan Hidup KLHK, Ir. Sinta Saptarina Soemiarno, M.Sc, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Solok Asnur, serta jajaran pejabat teknis dari DLH.
Dalam arahannya, Wabup Candra menyinggung pernyataan tegas Presiden Prabowo Subianto dalam forum pembekalan Kepala Daerah se-Indonesia yang menggarisbawahi urgensi penanganan sampah secara nasional.
“Presiden menyampaikan, bila sampah tidak tertangani, akan dibentuk Menteri Koordinator khusus urusan sampah. Ini menunjukkan bahwa isu ini bukan lagi hal sepele,” ujar Wabup.
Wabup Candra menjelaskan, sejak awal masa kepemimpinannya bersama Bupati Jon Firman Pandu, mereka telah menjadikan penanganan sampah sebagai prioritas, termasuk dalam program kerja 100 hari pertama. Salah satu wujud nyatanya adalah melalui gerakan “Solok Bersih” yang menggandeng berbagai pemangku kepentingan, termasuk masyarakat.
“Kita sering melibatkan Ibu Kadis DLH, turun langsung ke lapangan, melihat persoalan dan menata sistem pengelolaan yang terpadu. Ini adalah komitmen bersama,” tegasnya.
Kementerian Lingkungan Hidup melalui Ir. Sinta Saptarina Soemiarno menyampaikan apresiasi atas langkah konkret yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Solok.
“Kami sangat mengapresiasi langkah Kabupaten Solok. Ini bukan hanya bentuk komitmen, tetapi juga cerminan kepemimpinan yang visioner dalam membangun lingkungan yang bersih dan berkelanjutan,” ujar Sinta.
Ia menambahkan, penanganan sampah bukan semata menjadi tanggung jawab pemerintah, namun juga membutuhkan keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat. Pihaknya menilai, sinergi yang telah terbangun di Solok, mulai dari program bank sampah, edukasi pemilahan sejak rumah tangga, hingga gerakan bersih nagari, patut dijadikan contoh oleh daerah lain.
“Kami siap memberikan dukungan dari berbagai aspek, termasuk kebijakan, pendampingan teknis, hingga fasilitasi anggaran,” ungkapnya.
Pertemuan ini sekaligus menjadi bagian dari upaya memperkuat kolaborasi pusat dan daerah dalam mendukung target nasional pengurangan sampah dan pembangunan sistem pengelolaan limbah berkelanjutan.
Dalam sesi diskusi, Kepala DLH Kabupaten Solok Asnur, menyampaikan sejumlah capaian dan tantangan yang dihadapi, termasuk kebutuhan sarana prasarana, peningkatan kapasitas SDM pengelola sampah, serta strategi penguatan kelembagaan bank sampah di nagari-nagari.
Pertemuan diakhiri dengan komitmen bersama untuk merancang roadmap penanganan sampah jangka menengah dan panjang, serta rencana kunjungan teknis KLHK ke sejumlah titik pengelolaan sampah di Kabupaten Solok.(Lz)