Bukittinggi (Rangkiangnagari) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat, Asril, SE, serahterimakan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) Prapanen kepada 36 Kelompok Tani (Keltan) di Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam, Rabu (10/12/25).
Alsintan yang merupakan pemanfaatan aspirasi APBD Provinsi Sumatera Barat tahun anggaran 2025 itu, menurut Asril, dengan diterimanya Alsintan oleh masing Kelompok Tani (Keltan) di Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam, itu mampu meningkatkan hasil produksi komoditas dan efektivitas sektor pertanian.
Serahterima dan Bimbingan Teknis pemanfaatan Alsintan Prapanen tahun Anggaran 2025 dari Anggota DPRD Sumbar, Asril, SE, itu dilaksanakan di Balai Mekanisasi Sarana Prasarana Pertanian di Gedung UPTD Balai Pelatihan dan Penyuluhan Pertanian Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Barat.
Setidaknya, terdapat 36 Keltan di Kota Bukittinggi, dan Kabupaten Agam, menerima Alsintan dari Aspirasi APBD Provinsi Sumatera Barat, yang diperjuangkan politisi Partai Nasdem itu.
Alsintan itu terinci atas 45 unit mesin pemotong rumput, traktor roda dua 6,5 diesel sebanyak 5 unit, Alat Pengolah Pupuk Organik (APPO) sebanyak 5 unit, dan Capung Metal Pertanian sebanyak 1 unit.
Anggota Komisi 2 DPRD Provinsi Sumatera Barat, Asril, kepada wartawan, mengatakan, Alsintan yang diserahterimakan ini akan membantu para petani dalam pengolahan lahan pertaniannya sehingga lebih efektif dan efisien.
Ditegaskan, alat dan mesin pertanian ini seharusnya dioperasikan secara maksimal dan optimal agar menjaga umur serta ketahanan sarana prasarana pertanian itu tetap baik.
"Kita ingin, Alsintan ini harus selalu digunakan, jangan terlalu banyak istirahat. Jika, ketersediaan lahan pertanian dari kelompok tani kurang untuk pemanfaatan alsintan itu maka masyarakat lain di luar Kelompok Tani dapat memanfaatkannya, caranya adalah dengan meminjam alsintan tersebut," tegasnya.
Ia menyarankan, agar masing-masing Kelompok Tani memungut biaya (iuran) untuk perawatan alsintan, agar ketika terdapat kerusakan pada alsintan tersebut maka tidak meminta lagi biayanya kepada pemerintah.
Asril menyebut, pihaknya akan tetap memfasilitasi masyarakat yang tergabung di Kelompok Tani untuk memiliki Alat dan Mesin Pertanian lain sesuai kebutuhan.
“Nanti kita melakukan kajian terhadap mesin-mesin dan alat pertanian apa saja yang dibutuhkan oleh para petani. Jadi, manfaatkanlah alat dan mesin pertanian ini walaupun tidak bergabung di kelompok tani, kita akan melanjutkan dengan hadirnya alsintan lanjutan,”sebutnya
Dikatakan, pihaknya juga optimis bencana hidrometeorologi yang berdampak terhadap lahan pertanian di sejumlah wilayah di Sumatera Barat mendapatkan solusi dengan keberadaan alat dan mesin pertanian (alsintan) tersebut.
Di lain sisi, saat ini keberadaan Bahan Bakar Minyak (BBM) mendapatkan sorotan publik dikarenakan ikut dipengaruhi mobilisasi hingga ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), antrian pun tidak dapat dielakan.
Hal demikian menjadi kajian bagi Asril, bersama stakeholder agar di keseharian pelayanan prioritas dapat diberikan kepada masyarakat sebagai petani untuk mendapatkan pasokan BBM sebagai sumber energi pengoprasian alat dan mesin pertanian.
“iya, ini menjadi kajian bersama kita dengan stakeholder agar petani mendapatkan pelayanan prioritas untuk membeli BBM di SPBU,” tuturnya. (rul)



