JAKARTA(RS) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat pada Kamis (10/1) ada aktivitas gempa beruntun sebanyak 11 kali di wilayah Selat Sunda, dengan magnitude 3,1 SR; 3,0 SR; 3,3 SR; 3,1 SR; 3,3 SR; 3,9 SR; 4,1 SR; 3,5 SR; 4,0 SR; 2,8 SR; dan 2,8 SR.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono mengatakan, magnitude gempa beruntun itu masing-masing memiliki kedalaman hiposenter 1 kilometer, pada rentang waktu mulai pukul 16.59 WIB hingg 18.35 WIB.
“Aktivitas gempa ini berada dalam radius 36.5 km dari Gunung Anak Krakatau,” kata Rahmat dalam keterangan persnya dikutip dari okezone.
Berdasarkan hasil monitoring BMKG melalui Tide Gauge milik Badan Informasi Geospasial (BIG), dan Water Level milik BMKG menunjukkan bahwa hingga pukul 18.35 WIB aktivas gempa tersebut tidak menyebabkan peningkatan ketinggian muka air laut (tsunami) di sepanjang pantai Selat Sunda.
Rahmat menambahkan, aktivitas gempa tersebut terdeteksi di 7 stasiun seismik milik BMKG yakni di Tangerang, Serang, Cigeulis, Muara Dua, Bandar Lampung, Sukabumi, dan Liwa.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono mengatakan, magnitude gempa beruntun itu masing-masing memiliki kedalaman hiposenter 1 kilometer, pada rentang waktu mulai pukul 16.59 WIB hingg 18.35 WIB.
“Aktivitas gempa ini berada dalam radius 36.5 km dari Gunung Anak Krakatau,” kata Rahmat dalam keterangan persnya dikutip dari okezone.
Berdasarkan hasil monitoring BMKG melalui Tide Gauge milik Badan Informasi Geospasial (BIG), dan Water Level milik BMKG menunjukkan bahwa hingga pukul 18.35 WIB aktivas gempa tersebut tidak menyebabkan peningkatan ketinggian muka air laut (tsunami) di sepanjang pantai Selat Sunda.
Rahmat menambahkan, aktivitas gempa tersebut terdeteksi di 7 stasiun seismik milik BMKG yakni di Tangerang, Serang, Cigeulis, Muara Dua, Bandar Lampung, Sukabumi, dan Liwa.
#Ryan