PADANG (RangkiangNagari) – Mempererat jalinan silaturahmi antar suku dan melestarikan tradisi yang sudah turun temurun serta menyambut Ramadhan 1440 Hijriyah, warga Sungai Pisang menggelar tradisi “Limau Barongge” atau balimau secara bersama-sama pada Sabtu (4/5).
Kegiatan yang sudah lama digelar setiap tahunnya yakni “Limau Barongge” merupakan tradisi yang telah dilakukan warga Sungai Pisang menyambut datangnya puasa dan simbol membersihkan diri.
Anas Datuak Sari Marajo dari Suku Chaniago Sungai Pisang mengatakan, jelang datangnya Ramadhan pada Minggu (5/5), sebelumnya dilakukan musyawarah dan perhitungan bulan dan pasang laut. Karena itu pada Sabtu (4/5) melaksanakan tradisi “Limau Barongge” atau balimau bersama sama.
“Kegiatan ini dilaksanakan pada sore hari, lalu limau barongge tersebut akan diarak di sepanjang jalan kawasan Sungai Pisang,” jelasnya pada Singgalang.
Anas Datuak Sari Marajo menambahkan, arak-arakan diawali dengan iringan talempong kemudian di arak ke ujung jalan oleh 38 perempuan yang terdiri dari Bundo Kanduang sekaligus anak kemenakan, setelah sampai limau barongge kembali diletakkan di atas karpet merah, kemudian diakhiri dengan petatah petih dan penggunaan air limau.
“Limau tersebut nantinya diusap ke wajah sebagai simbol membersihkan diri dan diakhiri dengan berdoa kemudian bersalaman dan kembali ke rumah masing masing. Jelang lebaran nanti juga akan digelar kegiatan limau barongge sebagai wujud syukur atas rahmat yang berikan oleh Allah,” tambahnya.
Pada kesempatan Lurah Teluk Kabung Selatan, Zulfahmi mengatakan, limau barongge merupakan tradisi turun temurun dilaksanakan jelang Ramadhan oleh warga Sungai Pisang.
” Pada kegiatan tersebut, tidak hanya mempererat jalinan silaturahmi, tapi juga sebagai harapan dan pemanjatan doa agar nantinya ibadah puasa berjalan dengan lancar, terhindar dari bencana atau hal buruk lainnya,” jelasnya.
Kegiatan yang sudah lama digelar setiap tahunnya yakni “Limau Barongge” merupakan tradisi yang telah dilakukan warga Sungai Pisang menyambut datangnya puasa dan simbol membersihkan diri.
Anas Datuak Sari Marajo dari Suku Chaniago Sungai Pisang mengatakan, jelang datangnya Ramadhan pada Minggu (5/5), sebelumnya dilakukan musyawarah dan perhitungan bulan dan pasang laut. Karena itu pada Sabtu (4/5) melaksanakan tradisi “Limau Barongge” atau balimau bersama sama.
“Kegiatan ini dilaksanakan pada sore hari, lalu limau barongge tersebut akan diarak di sepanjang jalan kawasan Sungai Pisang,” jelasnya pada Singgalang.
Anas Datuak Sari Marajo menambahkan, arak-arakan diawali dengan iringan talempong kemudian di arak ke ujung jalan oleh 38 perempuan yang terdiri dari Bundo Kanduang sekaligus anak kemenakan, setelah sampai limau barongge kembali diletakkan di atas karpet merah, kemudian diakhiri dengan petatah petih dan penggunaan air limau.
“Limau tersebut nantinya diusap ke wajah sebagai simbol membersihkan diri dan diakhiri dengan berdoa kemudian bersalaman dan kembali ke rumah masing masing. Jelang lebaran nanti juga akan digelar kegiatan limau barongge sebagai wujud syukur atas rahmat yang berikan oleh Allah,” tambahnya.
Pada kesempatan Lurah Teluk Kabung Selatan, Zulfahmi mengatakan, limau barongge merupakan tradisi turun temurun dilaksanakan jelang Ramadhan oleh warga Sungai Pisang.
” Pada kegiatan tersebut, tidak hanya mempererat jalinan silaturahmi, tapi juga sebagai harapan dan pemanjatan doa agar nantinya ibadah puasa berjalan dengan lancar, terhindar dari bencana atau hal buruk lainnya,” jelasnya.
#Ryan