Tim BKSDA melakukan patroli dan pemantauan satwa liar Harimau Sumatera di Jorong Kampung Padang, Nagari Aia Manggih Barat, Kecamatan Lubuksikaping, Kabupaten Pasaman

Pasaman (RangkiangNagari) - Hingga saat ini, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat melalui Resor Pasaman terus melaksanakan patroli dan pemantauan lapangan tempat lokasi munculnya satwa liar diduga Harimau Sumatera yang memangsa belasan ternak warga di Jorong Kampung Padang, Nagari Aia Manggih Barat, Kecamatan Lubuksikaping pada, Rabu (24/7) pagi kemarin.

"Dalam partroli dan pemantauan Tim kita dilapangan, ada beberapa titik lokasi yang seperti perkebunan karet dan kakao milik masyarakat setempat yang kita sisir. Hal itu bertujuan untuk memastikan jalur pergerakan dan aktifitas satwa," kata Ade Putra Kepala BKSDA Resor Pasaman kepada awak media Rabu.
Kata dia, titik fokus pengamatan anggota dilapangan seperti tanda-tanda keberadaan satwa yang ditemukan berupa jejak, cakaran dan kotoran.

Dijelaskannya, petugas juga dilengkapi dengan peralatan penanganan konflik satwa dan senjata api yang dipergunakan nantinya untuk mengusir satwa maupun untuk keamanan petugas sendiri.

Lebih jauh disampaikannya, sejak kejadian terakhir pada, Jumat (19/7) kemaren Satwa Harimau Sumatera itu tidak lagi memangsa ternak warga. "Akan tetapi, jejak telapak kakinya masih ditemukan di sekitar lokasi itu. Terbaru kemaren pagi, makanya terus kita pantau agar tidak lagi memakan korban," unarnya.
Kata Ade lagi, saat ini pihaknya sudah memasang sebanyak empat unit kamera penjebak yang disebar diberbagai titik yang merupakan jalur perlintasan satwa tersebut.

"Kita rencanakan kamera penjebak itu dipasang selama tiga hari kedepan dan akan di cek hasilnya pada, Jum'at (26/7) nanti. Apabila berdasarkan hasil visual Camera satwa diketahui masih berada disekitar lokasi, maka BKSDA akan meningkatkan tahapan penanganan dengan penggiringan atau pengusiran satwa kembali ke dalam hutan," terangnya.

Selanjutnya kata dia, apabila upaya penggiringan atau pengusiran satwa tersebut tidak berhasil dilakukan ke habitatnya, maka pihaknya akan melakukan evakuasi atau penangkapan terhadap satwa tersebut. "Hal itu merupakan langkah terakhir yang dilakukan BKSDA,  apabila interaksi harimau dengan manusia semakin meningkat dan berpotensi membahayakan warga," ucapnya.

Ade menambahkan, masyarakat sekitar lokasi juga sudah dihimbau untuk selalu waspada dan berhati-hati dalam beraktifitas diperkebunan mereka, dan jika warga pingin pergi ke kebun diupayakan tidak sendirian.

Kemudian katanya, bagi warga yang memiliki ternak peliharaan, kita minta ternaknya untuk selalu di awasi dan tidak dilepaskan terlalu jauh ke sekitar lokasi kejadian. 

#Ryan #(wl).
Labels: , ,
[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.