Simulasi Tsunami Libatkan 250 Ribu Warga Padang November 2025

PADANG (RangkiangNagari) – Kota Padang berada di Pantai Barat Sumatera dengan kondisi pantai dan perbukitan. Letak geografis ini membuat Padang rawan banjir, longsor, angin puting beliung, abrasi pantai, gempa bumi, dan tsunami.

Wakil Wali Kota Padang Maigus Nasir menyebut mitigasi bencana menjadi hal penting. Salah satunya dengan memiliki kajian kebutuhan pascabencana. Pernyataan itu ia sampaikan saat membuka Bimbingan Teknis Pengkajian Kebutuhan Pascabencana (Jitupasna) di Kawana Hotel Padang, Selasa (2/9/2025).

“Penanggulangan bencana merupakan bagian dari program pembangunan nasional dan menjadi prioritas bagi Pemko Padang. Semua itu bermuara pada satu tujuan, yaitu membangun ketahanan masyarakat Kota Padang terhadap bencana,” kata Maigus.
Ia berharap Tim Jitupasna Kota Padang dapat menyusun dokumen kajian kebutuhan pascabencana dan membantu penanganan lebih baik.
Pengkajian kebutuhan pascabencana meliputi identifikasi serta perhitungan kerusakan dan kerugian, baik fisik maupun nonfisik. Kajian ini mencakup pembangunan manusia, perumahan, infrastruktur, ekonomi, sosial, hingga lintas sektor.

“Guna mendukung terwujudnya penyusunan rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana yang baik maka diperlukan fasilitasi penyusunan rencananya, yang di dalamnya membutuhkan sumber daya manusia yang mampu melaksanakan kajian kebutuhan pasca bencana tepat dan terpadu,” ujar Maigus.

Ia menegaskan Bimtek ini sejalan dengan misi ke-6 Pemko Padang, yaitu memperkuat jaringan ketahanan bencana dan Progul Padang Sigap.
“Ini untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana dan situasi darurat. Apalagi November 2025 nanti Kota Padang akan melaksanakan simulasi tsunami dengan melibatkan 250 ribu warga untuk menguji kesiapsiagaan Kota Padang dalam menghadapi bencana tsunami,” pungkas Maigus.

 

#Rn

Labels: , ,
[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.