Tingginya Minat Masyarakat Melihat Pergelaran Pestival Pamalayu Kenduri Suwarnabumi Candi Pulau Sawah

Dharmasraya (Rangkiangnagari) - Antusias masyarakat sangat tinggi ingin melihat pergelaran Pestival Pamalayu Kenduri Suwarnabumi Keselarasan Alam Raya, terlihat ramainya warga yang datang saat pembukaan kegiatan tersebut, Kamis 18/08/2022 malam di komplek Candi Pulau Sawah Nagari Siguntur Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat.

Perhelatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Ditjen Kebudayaan Kemendikbudrisrek) bersama Pemerintah Kabupaten Dharmasraya, kata Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan pada saat pembukaan acara tersebut.

Lanjutnya, Festival Pamalayu merupakan salah satu bagian event budaya yang dilalui aliran Sungai Batanghari dari rangkaian Kenduri Swarnabhumi. Diketahui bahwa ada 14 festival budaya bakal dilaksanakan selama Kenduri Swarnabhumi, dari Kamis hingga Selasa (18-23/8/2022).

Dalam Festival Pamalayu ini akan berlangsung musikalisasi puisi Melayu dari para seniman lokal, penampilna produksi UMKM, serta sajian kuliner tradisi Sumatera Barat. Selain itu yang utama juga pameran dan diskusi mengenai cagar budaya yang berada di Dharmasraya.

"Kita bersyukur kegiatan ini kembali digelar dengan mendapatkan dukungan penuh dari Kemendikbudristik melalui Dirjen Kebudayaan yang berkolaborasi dengan Pemda Dharmasraya", sebut Sutan Riska.

Sementara itu Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sumatera Barat Teguh Hidayat menjelaskan, sasaran dari Festival Pamalayu untuk menghidupkan sekaligus mengonservasi budaya lokal yang tumbuh di masyarakat dan dipadukan dengan unsur kekinian sebagai daya tarik hiburan masyarakat.

Juga ingin mengenalkan kepada seluruh masyarakat tentang tapak sejarah sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari bahwa kebesaran Kerajaan Melayu Dharmasraya bukan hanya cerita tetapi peninggalannyaa masih dapat disaksikan sampai sekarang, imbuh Teguh.

Dengan pelaksanaab Festival Pamalayu ini, beber Teguh, akan mampu menguatkan dan menumbuhkan ekonomi kerakyatan lewat UMKM sehingga ke depannya dapat menjadikan agenda pariwisata berskala nasional.

Teguh menyebutkan, melalui Festival Pamalayu dapat terungkap potensi sejarah, budaya, seni, wisata, ekonomi, lalu berkolaborasi menciptakan ciri positif yang penting untuk Sumatera Barat di kancah nasional.

Terkait pemilihan nama Pamalayu, Teguh mengungkapkan, sebagai pengingat sejarah terjadi tahun 1286 ketika Kerajaan Singasari melakukan ekspedisi untuk menangkal pengaruh Mongolia, di antaranya ke kerajaan Melayu Dharmasraya.

Sebagai informasi, Festival Pamalayu merupakan salah satu pentas budaya bagian dari rangkaian Kenduri Swarnabhumi. Kenduri Swarnbhumi adalah kegiatan pelestarian budaya yang dilakukan Kemendikbudristek Bersama Pemerintah Daerah di DAS Batanghari untuk mengenali lagi, menyebarkan luas, dan memperkuat kebudayaan dengan kegiatan fisik dan non-fisik di wilayah yang dilalui DAS Batanghari. 

Kenduri Swarnabhumi diselenggarakan mulai 12 Agustus dan direncanakan usai 22 September mendatang dengan mengusung tema Peradaban Sungai Batanghari: Dulu, Kini, dan Nanti dengan slogan ‘Cintai Budaya Kita Lestarikan Sungai, Cintai Sungai Kita Lestarikan Budaya.

Sungai Batanghari sendiri merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatera mencapai 800 kilometer. Daerah yang dilalui Sungai Batanghari meliputi Dharmasraya, Bungo, Tebo, Merangin, Sarolangun, Batanghari, Jambi, Muaro Jambi, Tanjung Jabung Timur, Tanjung Jabung Barat, Sungai Penuh, dan Kerinci.

Sungai Batanghari menyimpan sejarah besar terhadap peradaban masyarakat Sumatra.  Melalui Kenduri Swarnabhumi diharapkan dapat menghubungkan kembali masyarakat dengan lingkungan berbasis budaya sehingga dapat menjadi stimulus dalam memperkuat semangat pelestarian sungai dan kearifan lokal.(Rn/Wy)

Labels: , ,
[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.