April 2020

Painan (RangkiangNagari) - Guna memantau situasi lalu lintas kendaraan keluar masuk di perbatasan Tapan Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Jambi, Kapolres Pesisir Selatan AKBP. Cepi Noval, S.ik telah mempersiapkan Pos Pam Ops Ketupat Singgalang 2020 di beberapa titik di Kabupaten Pesisir Selatan, seperti di batas kota Pessel - Padang, Tapan - Kerinci dan Silaut - Muko - Muko.

Kapolres Pesisir Selatan, AKBP. Cepi Noval, S,Ik, melalui Wakapolres Pessel Kompol Taufik Isra, Kabag Ren res Pessel Kompol Didik Pujianto, Kasat Lantas Iptu Yuliadi, SH.MH dan Kbo Lantas Ipda Elfison, beserta anggota. Kamis (30/4), turun melakukan pengecekan Pos Pam Ops Ketupat Singgalang 2020.

"Kita hari ini turun melakukan pengecekan Pos Pam Ops Ketupat Singgalang 2020, di wilayah Hukum Polres Pessel," tegas Wakapolres Kompol Taufik Isra, didampingi Kasat Lantas Iptu Yuliadi, SH.

Diterangkan Taufik, pengecekan Pos Pam Ops ketupat Singgalag 2020  serta pelaksanaan pembatasan kendaraan yang masuk dan keluar Sumbar di perbatasan Sumbar-Kerinci Provovinsi Jambi, tepatnya di Nagari Sako Kecamatan Rahul Tapan Kabupaten Pesisir Selatan. 

"Untuk sementara arus kendaraan keluar masuk didua perbatasan relatif sepi," ungkap Kapolres Pessel, AKBP. Cepi Noval, S.iK melalui Wakapolres Pessel Kompol Taufik.

Pada kesempatan itu, kepada masyarakat serta pengendara dihimbau agar tetap menggunakan masker saat keluar rumah.  Warga  juga diminta untuk mematahui edaran Kapolri RI serta Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang sudah di berlakukan sejak Rabu 22 April 2020. Kepatuhan warga   terhadap peraturan adalah bentuk partisipasi dalam menjaga keselamatan serta ikut berupaya memutus mata rantai Covid-19.    


#Ryan #(Dodi)

BASO (RangkiangNagari) – Pasar Pakan Ahad, Nagari Koto Baru, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam terbakar, Kamis (30/4) dini hari sekitar pukul 03.09 WIB. Akibat kebakaran tersebut menelan kerugian material Rp900 juta.

Walinagari Koto Baru, Kecamatan Baso,  Erman kepada singgalang mengungkapkan, api mulai menjarah pasar Pakan Ahad sekitar pukul 03.09.WIB, Kamis (30/4) dini hari. Akibat musibah tersebut menghanguskan 7 petak toko. Diperkirakan kerugian material sekitar Rp900 juta. Dan kondisi akibat kebakaran tersebut sudah disampaikan kepada Bupati Agam secara tertulis.“Ketujuh petak toko yang ludes itu masing-masing milik Irman (2 petak), kedai Ujang (1 petak), milik Elfi Yendri (2 petak), Amirudin (1 petak), dan kedai milik Eki Sudarmadi 1 petak,”jelas Erman.Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Agam Pos Biaro, Rio yang turun lannsung ke TKP bersama petugas lainnya menjelaskan, armada yang turun ke TKP membatu memadamkan api sebanyak empat unit. Tiga unit dari Agam dan 1 unit dari Bukittinggi. Sekitar 2 jam api baru bisa dijinakkan,”katanya.

Kasi Trantib Kecamatan Baso, Siwa Usman didampingi stafnya, Arpahmi juga langsung datang ke lokasi kebakaran. Dari keterangan Kasi Trantib diperoleh informasi bahwa, asal api belum bisa diketahui, karena api sudah membesar menjamah beberapa petak toko pasar Pakan Ahad yang pernah meraih juara I tingkat Sumatera Barat itu.“Tidak ada korban jiwa akibat kebakaran itu. Pedagang, pemerintah nagari, kecamatan dan masyarakat sudah membersihkan puing-puing akibat kebakaran,”ulas Siwa Usman. 

#Ryan

PADANG (RangkiangNagari) – Bantuan untuk masyarakat Sumbar terdampak Covid-19 terus mengalir. Kali ini bantuan datang dari PT. Charoen Pokphan Indonesia.  Bantuan yang disalurkan berupa telur ayam sebanyak 15.000 butir. Bantuan itu Selasa (28/4) lalu diterima Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno.

“Kami dari pemerintah provinsi mengucapkan terima kasih kepada PT Charoen Pokphan Indonesia, yang telah menyalurkan bantuannya untuk masyarakat Sumbar,” kata Irwan, didampingi Kepala Dinas Peternakan Sumbar, Erinaldi.Menurutnya, bantuan berupa telur itu akan dibagikan pada masyarakat terdampak Covid-19 di Sumbar. Kemudian juga untuk petugas medis yang bertugas di lokasi karantina yang tersebar di Sumbar.Manager Marketing Charoen Pokphand Indonesia wilayah Sumbar, Jalmi Usman,S.Pt, mengatakan bantuan telur ayam yang mereka serahkan berasal dari dana CSR perusahaan mereka.

“Semoga bantuan ini dapat meringkan beban masyarakat Sumbar yang terkena dampak wabah Covid-19,” katanya.Dikatakannya, untuk penyaluran bantuan tersebut diserahkan kepada pemerintah provinsi Sumbar. Sebab pemerintah daerah lebih tahu mana masyarakat yang membutuhkan. 

#Ryan

PADANG (RangkiangNagari) – Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Polda Sumbar) menyatakan, akan menyalurkan bantuan beras bagi warga yang terdampak ekonomi akibat pandemi Covid-19 di wilayahnya.

Kabid Humas Polda Sumatera Barat Kombes Pol Satake Bayu Setianto, mengatakan, instruksi dari Kapolri jelas bahwa setiap Polda menyiapkan 25 ton beras.Dikatakan, bantuan dari Mabes ini akan ditambah dengan bantuan dari Polda Sumbar dan akan dibagikan kepada masyarakat di daerah itu. Warga yang akan mendapatkan bantuan ini adalah warga yang tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah, seperti terdaftar sebagai penerima bantuan PKH, BDT dan lainnya.“Petugas kepolisian akan melakukan penyisiran di lapangan untuk membantu warga yang belum dapat bantuan. Kita akan salurkan ini segera,” kata Kombes Pol Satake, Rabu (30/4).

Sebelumnya Kapolri Jenderal Idham Azis menginstruksikan kepada jajaran polda di seluruh Indonesia untuk menyiapkan sebanyak 25 ton beras.“Sekarang yang stand by tidak hanya polres, tadi malam sudah dinyatakan bahwa setiap polda menyiagakan 25 ton,” kata Kapolri Jenderal Idham Azis.

Sebelumnya, Kapolri sudah meminta kepada 500 polres untuk menyiapkan 10 ton beras dan bahan pokok lainnya, untuk dibagikan kepada warga terdampak COVID-19 yang belum terdata sebagai penerima bantuan sosial dari Pemerintah.Idham menjelaskan bantuan tersebut dipersiapkan dan dibagikan jika ada warga yang membutuhkan.

Dana kontinjensi dari Mabes Polri pun siap dikucurkan ke 500 polres dan 33 polda untuk membeli beras dan bahan pokok tersebut. “Mabes Polri,” ujarnya pula.

#Ryan

PADANG (RangkiangNagari) – Begitu turun dari mobil, Yeti langsung menuju “wastafel portable” yang berada di depan tenda Posko Protek Perbatasan di Bungus, Padang, Rabu (29/4/2020). Setelah tangannya bersih, Yeti ke dalam tenda dan diukur suhu tubuhnya.“Terimakasih sudah mengikuti protokol kesehatan di sini,” kata seorang petugas kesehatan kepada Yeti.Setiap warga yang melintasi perbatasan Kota Padang, diharuskan mengikuti protokol kesehatan. Mencuci tangan dengan sabun, mengenakan masker, serta menjaga jarak.

Beruntung, PT Semen Padang tergerak hati saat pandemi Covid-19. Dua “wastafel portable” dipasang perusahaan milik BUMN ini di dua titik perbatasan Kota Padang. Yakni di Bungus serta di Lubuk Paraku.“Kita membantu program pemerintah untuk memutus mata rantai Covid-19, salah satunya mengharuskan siapa saja untuk mencuci tangan pakai sabun,” ujar Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang, Mur Anita Rahmawati saat dikonfirmasi, Rabu (28/4/2020).

Dipasangnya “wastafel portable” di perbatasan karena dipastikan cukup banyak kerumunan masyarakat. Sehingga protokol kesehatan harus dilakukan agar terhindar dari virus.“Ini membantu masyarakat untuk sering-sering cuci tangan,” jelasnya.

Selain di dua posko perbatasan, PT Semen Padang juga membagikan “wastafel portable” di pasar di Padang. Seperti di Pasar Raya, serta di pasar satelit.

“Seluruhnya sudah diserahterimakan dan semoga bermanfaat,” kata Mur Anita Rahmawati.

#Ryan


Pulau Punjung (RangkiangNagari) - Delapan hari berjalannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Sumatera Barat, Kabupaten Dharmasraya menjadi fokus perhatian, lantaran daerah ini adalah pintu gerbang utama wilayah Sumatera Barat. 

Pada Rabu (29/04), Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan bersama Ketua DPRD Dharmasraya, Paryanto, dan Forkopimda, menyambut kembali tamu penting dari pusat dan provinsi, dalam rangka memantau jalannya PSBB di wilayah perbatasan Sumbar-Jambi. 

Tamu tersebut adalah Staf BNPB Pusat, Marsekal TNI Imanuel S, dan Wakil Gubernur Sumbar, H. Nasrul Abit, beserta rombongan. Selain memantau jalannya PSBB, dalam kesempatan kunjungan ini Staf BNPB dan Wagub Sumbar juga meninjau langsung Posko Covid-19 yang berada di Kantor Bupati Dharmasraya, serta menyerahkan paket bantuan berupa APD untuk petugas medis di Kabupaten Dharmasraya. 

Bupati Sutan Riska pada kesempatan tersebut mengutarakan ribuan terimakasih kepada pemerintah provinsi dan juga pusat yang telah sepenuh hati membantu warga Dharmasraya dalam hal memerangi virus Corona yang kian meningkat kasusnya di Dharmasraya dan Sumbar pada khususnya. 

Usai penyerahan APD, rombongan yang didampingi Bupati Sutan Riska langsung bergerak menuju daerah perbatasan Sumbar-Jambi, tepatnya di Kecamatan Sungai Rumbai Kabupaten Dharmasraya.

Banyak hal yang disampaikan Bupati kepada dua tamu tersebut terkait Covid 19. Bupati berharap dukungan dan bantuan, serta perhatian khusus dari pusat untuk warga Dharmasraya. "Kita telah menyiapkan dua RSUD, yaitu RSUD Sungai Dareh dan RSUD Sungai Rumbai untuk penanganan Covid-19. Kemudian juga menyiapkan tempat karantina bagi pasien positif di gedung SKB. Selain itu, saat ini Pemkab Dharmasraya juga sedang menyiapkan Rumah Dinas Sekda sebagai tempat istirahat khusus bagi Tim Medis yang ada di Dharmasraya," ungkap bupati.

#Ryan #(rls, tm)

Painan (RangkiangNagari) - Terhitung sejak 23 April 2020, sistem  layanan Pendaftaran Nikah di Kantor Urusan Agama (KUA) IV Jurai, Pesisir Selatan dilakukan secara online.  Hal itu sesuai Instruksi Menteri Agama RI yang sampaikan melalui Surat Edaran Dirjen Bimas Islam Kementerian terkait,  tentang tata cara pelayanan saat wabah Covid-19. 

"Ya, Kita telah mengunakan sistem online dalam layanan pendaftaran Nikah bagi calon pengantin sejak 23 April 2020. Alhamdulillah  proses berjalan dengan baik," sebut Betriadi, S.H.I  Kepala Kua IV Jurai.

Ketika ditemui wartawan media ini Rabu  (29/04).  Ka Kua  IV Jurai Betriadi mengatakan, sejak dibuka  sistem layanan online dalam pendaftaran nikah sudah hampir 20 pasang catin yang mendaftar di KUA setempat. 

"Kita telah menerima hampir 20 pasang catin sejak dibuka Layanan online," terangnya.

Sistem pelayanan pendaftaran online yang dilakukan sebut Kua  Betriadi dalam upaya memutus mata rantai kemungkinan terjangkitnya virus Covid-19 di wilayah ini. 

Dijelaskanya,  ada beberapa ketentuan yang harus dilakukan bagi catin yang akan melangsungkan pernikahan di Kua  IV Jurai.  Pertama untuk pendaftaran dilakukan secara online dari rumah masing-masing.  Proses pernikahan harus dilakukan di kantor Kua setempat tidak dapat diselenggarakan di luar Kua.

Selanjutnya, kehadiran saat pernikahan dibatasi hanya boleh 6 (enam) orang yang terdiri dari catin wali nikah dan saksi. Tujuh hari sebelum pelaksanaan pernikahan berkas persyaratan di antar ke Kua.

"Kita harapkan semua aturan di Kua,   selama pandemi virus corona ini dapat di terima dan dilaksanakan dengan baik oleh setiap masyarakat yang akan berurusan," ujarnya lagi.

Kini informasi tentang  pendaftaran nikah  secara  online sudah menyebar di 20 nagari yang ada di kecamatan IV Jurai. Delapan orang Penyuluh Agama Islam yang ada di Kua setempat, telah berpartisipasi untuk menyampaikan informasi tersebut ke semua nagari

"Alhamdulillah kawan-kawan penyuluh telah berpartisipasi untuk  menyampaikan informasi ke nagari. Kita berharap sistem online dapat diterapkan dengan baik ke depan,  agar mata rantai kemungkinan terjangkitnya virus corona dapat  dibatasi," tutup Betriadi.      

#Ryan #(Dodi)

Painan (RangkiangNagari) - Turut berpartisipasi dalam upaya pencegahan Virus Corona (Covid-19).  Jajaran Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) bantu penyaluran paket disinfektan dari Dewan Masjid. Bantuan diantar langsung ke nagari, untuk di berikan ke masjid yang tercatat sebagai penerima.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Pessel, H. Abrar Munanda, M.Ag, melalui Kasubag TU, Yossef  Yuda, S.HI MA.  Kepada wartawan  media ini menyebutkan bahwa, paket disinfektan yang di bagikan adalah bantuan dari Dewan Masjid Propinsi Sumbar. 

“Ya, kita memperoleh paket tersebut dari Dewan Masjid. Semua akan disalurkan ke masjid yang telah ditetapkan" sebut Kasubag TU Kemenag Pessel.

Dikatakan, paket bantuan yang disalurkan diharapkan dapat di pergunakan untuk kebersihan masjid. Semoga pengurus bersama jemaah yang ada  bisa menjaga kebersihan di sekitar masjid  demi mencegah kemungkinan terjangkitnya virus covid-19. 

Dalam kesempatan itu, Kasubag TU, Yossef Yuda, juga menyampaikan himbauan Kemenag Pessel, H. Abrar Munanda, MAg. Kepada seluruh  pengurus masjid dan mushalla untuk menyampaikan pada masyarakat,  agar tidak melakukan kegiatan keagamaan yang melibatkan orang banyak, seperti sholat berjamaah. 

Sementara itu, di tempat terpisah, Ka. KUA IV Jurai, Betriadi, S.HI yang juga dihubungi menyampaikan bahwa, paket disinfektan dari dewan masjid untuk wilayah itu  sudah dibagikan. Ia menyebutkan ada  20 masjid yang  masing-masing mendapat 1 (satu) paket. 

"Ya, tadi paket dari dewan masjid tersebut, sudah  kita antar bersama kawan-kawan ke lokasi. Semoga bantuan itu dapat dipergunakan untuk menjaga kebersihan lingkungan masjid yang bersangkutan," terang Betriadi.   

#Ryan #(Dodi)


       

PASAMAN (RangkiangNagari) - Wujud kepedulian Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Kabupaten Pasaman, H. Benny Utama, SH, MM kembali terlihat disaat Kabupaten Pasaman dilanda wabah Corona Virus Disease (Covid-19).

Hal ini terbukti, saat didampingi Ketua DPD Partai Golkar Pasaman, Drs. Syahrizal Yusuf, Rabu (29/4), Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Pasaman, H. Benny Utama membagi-bagikan ratusan Alat Pelindung Diri (APD) berupa Baju Hazmat dan Alat pengukur suhu tubuh ke empat puskesmas di Kabupaten Pasaman.

"Alhamdulillah, hari ini kita dapat berpartisipasi membantu para tenaga kesehatan di Kabupaten Pasaman. Untuk tahap pertama, kita membagikan APD berupa baju Hazmat dan alat pengukur suhu tubuh di Puskesmas Lubuk Sikaping, Sundata, Bonjol dan Kumpulan," terang Benny Utama yang saat ini menjabat sebagai Anggota DPRD Sumatera Barat dari Fraksi Golkar.

Dia menerangkan, bantuan APD yang diberikan tersebut khusus diberikan kepada para bidan desa dan tenaga medis yang ada di puskesmas.

"Masing-masing puskesmas telah kita berikan sebanyak 50 buah baju Hazmat. Jadi, pihak puskesmas nantinya bakal mendistribusikan APD tersebut ke bidan desa yang berada dibawah lingkungan puskesmas setempat," ucap Benny Utama.

Menurutnya, bidan desa sangat perlu dibantu APD ini, sebab mereka merupakan salah satu garda terdepan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat yang memiliki berbagai macam gangguan kesehatan.

Diakui Benny Utama, bantuan ini baru tahap awal, masih ada bantuan APD lain seperti sarung tangan, sepatu boat, hand sanitizer dan lain sebagai yang akan diserahkan untuk bidan desa dan tenaga medis di puskesmas.

"Kebetulan bantuan yang baru datang baru baju Hazmat dan alat pengukur su4hu tubuh. Jika nanti APD lain datang, kita akan serahkan kembali kepada pejuang kesehatan di Kabupaten Pasaman ini," tutupnya. 

#Ryan #(wl).

PADANG (RangkiangNagari) – Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Padang sudah berlangsung enam hari. Namun hingga kini, bantuan yang diharapkan masyarakat belum juga mengalir. Untuk itu, Anggota DPRD Kota Padang Miswar Jambak mendesak Pemko Padang untuk segera membagikan bantuan yang telah dijanjikan kepada masyarakat terdampak Covid-19.

“Masyarakat sudah menunggu terlalu lama. Kini masyarakat sudah semakin kesulitan sejak diberlakukannya PSBB. Tidak mungkin menunggu terlalu lama. Tolong ambil kebijakan secepatnya,” kata Miswar, kemarin.Untuk penanganan bencana Covid-19 ini, sudah dipayungi oleh Perpu nomor 1 tahun 2020. Jadi tinggal keberanian pejabat dalam mengambil kebijakan. “Kalau soal berani atau tidak berani mengambil kebijakan, itu adalah suatu resiko jabatan. Kalau tidak berani, serahkan kepada yang lain. Jangan korbankan masyarakat,” katanya.Dalam Perpu itu, kata Miswar, sudah diatur penanganan dampak itu harus dilakukan secepat mungkin.

“Kalau soal data tidak valid, memang dari dulu data itu tidak valid. Masyarakat miskin itu memang sudah tidak valid lagi datanya,” tegas politisi Golkar itu.“Saya bisa buktikan itu, bahwa data BDT dan segala macamnya memang tidak valid. Malahan ada yang menerima bantuan orang yang mampu,” lanjutnya.

Namun sebaliknya, kata Miswar, banyak orang miskin malah tidak menerima bantuan.

“Sekarang dengan adanya bencana ini, bagaimana? Tentu yang lebih tahu adalah RT/RW. Tentu nanti diawasi bersama-sama oleh Muspika, kepolisian, kejaksaan,” ungkapnya.

#Ryan

PARIK MALINTANG (RangkiangNagari) – Pemkab Padang Pariaman menyiapkan dana refocusing APBD sebesar Rp43,6 miliar untuk penanganan Covid-19 yang sudah disusun sejak akhir Maret lalu. Dana demikian belum termasuk dari Dana Desa (DD), Baznas dan bantuan masyarakat lainnya.

Terkait penanganan Covid-19, pemkab telah menyiapkan dana sebesar Rp36,2 miliar sebagai dana reconfusing ditambah dengan Bantuan Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp7,4 miliar, dan dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Dana Desa (DD) setiap nagari rata-rata sebesar Rp200 hingga Rp250 juta dikali jumlah nagari sebanyak 103.Pada tahap awal, Pemkab baru mencairkan dana BTT sebesar Rp806 juta. “Bukan total dana refocusing yang Rp806 juta tapi yang baru dicairkan,” ungkap Bupati Ali Mukhni. Tahap selanjutnya akan dicairkan sebesar Rp5 miliar untuk kegiatan fasilitasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19. “Pemkab Padang Pariaman telah menganggarkan sebesar Rp26 miliar untuk penyediaan beras bagi 91 ribu jiwa termasuk data tambahan 15 persen dari data terpadu kesejahteraan sosial dalam masa penanganan Covid-19, selama tiga bulan kedepan,” ujarnya.Menurutnya, di samping APBD ditambah dengan batuan Baznas, dalam bulan ini saja telah pihaknya telah menyalurkan dana hingga Rp600 juta dan akan ditambah lagi menjelang hari Raya Idul Fitri.

Berkat lobi, Bupati Ali Mukhni, beberapa perusahaan telah menyalurkan bantuannya untuk masyarakat Padang Pariaman, seperti CSR PT. Angkasa pura, CSR PT. INTI, CSR Hutama karya, CSR Wilmar Group, CSR Japfa Comfeed dan beberapa perusahaan lainnya yang penyalurannya dilakukan secara sendiri-sendiri. Jika dihitung bisa mencapai Rp2 miliar. 

#Ryan

LUBUK BASUNG (RangkiangNagari) – Harga berbagai komoditi di pasar tradisional naik, Selasa (28/4). Cabai merah sebelumnya harga harga Rp24 ribu/kg, kini naik jadi Rp25.000/kg. Bawang merah, dari harga sebelumnya pekan lalu Rp48.000/kg, naik jadi Rp60 ribu/kg di tingkat pengecer, naik Rp12.000/kg dari sebelumnya.

Kepala Dinas Perindagkop-UMKM Fatimah, didampingi Kabid Perdagangan Nelfi Fauzana, SE, M. Si yang dihubungi Singgalang di Lubuk Basung, Selasa (28/4), menjelaskan, situasi pasar tradisional dekade ini sepi, kalaupun ada pedagang berjualan, tapi tidak beberapa orang, pedagang hanya menjual komoditi yang dibutuhkan masyarakat.Pedagang yang datang dari jauh tidak ada lagi masuk pasar tradisional. Sepinya pasar tradisional saat ini semenjak adanya pembatasan berjualan di pasar. Jelang masuk bulan suci ramadhan Pemda Kabupaten agam telah membatasi aktivitas berjualan dalam pasar tradisinal.Perindagkop Kabupaten Agam menunjuk satu orang petugas khusus, Yuriswan untuk memantau perkembangan harga pasar, terutama untuk bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat, apalagi selama bulan suci Ramadhan dan pandemi Covid-19 ini.

Harga beras KW 1 benang pulau, naik Rp1.000/kg, pekan lalu Rp11.500/kg, pekan ini naik jadi Rp12.500. Beras cisokan, dari harga Rp11 ribu/kg naik jadi Rp12.000/kg. Beras PB-42 dari harga Rp11.000, juga naik jadi Rp12.000/kg.Gula pasir lokal turun, pekan lalu Rp19.000/kg, pekan ini turun jadi Rp18.000. Minyak goreng Bimoli botol biasa isi satu liter sama dengan harga pekan lalu. Rp14.000/liter. Begitu juga minyak goreng Bimoli kemasan biasa revil juga Rp14.000/liter. Minyak goreng curah naik Rp500/liter dari sebelumnya hanya Rp12.000, naik jadi Rp12.500/liter.

Tepung terigu Bogasari Protein Ti, harganya sama dengan pekan lalu, Rp10.000/kg, begitu juga tepung terigu Bogasari Protein sedang, hargnya juga Rp10.000/kg. Tepung terigu Bogasari Protein Re Rp7.000/kg, sama dengan pekan lalu.Daging ayam broiler sama dengan pekan lalu, Rp50.000/kg. Daging ayam kampung Rp60.000/kg, juga sama dengan pekan lalu. Daging sapi Rp120.000/kg, sama dengan pekan lalu. Hati sapi juga Rp120.000/kg, sama dengan pekan lalu. Bawang putih turun dari eceran pekan lalu. Pekan lalu harga bawang putih Rp40.000/kg, pekan ini turun jadi Rp35.000/kg. 

#Ryan

AROSUKA (RangkiangNagari) – Mengagetkan. Terjadi penambahan tiga orang warga kabupaten Solok dinyatakan positif terpapar Virus Corona (Covid-19). Ketiga pasien tersebut, adalah istri, cucu dan menantu dari SF (77), pasien positif pertama di Kabupaten Solok yang meninggal pada Selasa (21/4/2020) di RSUP M. Jamil Padang.

Juru Bicara Covid-19 Kabupaten Solok Syafiar Syam menyebutkan, ketiga pasien positif Covid-19 tersebut merupakan warga Jorong Gaduang Nagari Surian Kecamatan Pantai Cermin yang merupakan keluarga dari pasien positif sebelumnya.“Hasil tes swab ketiga pasien tersebut diterima oleh Dinas kesehatan tadi malam (27 April 2020),” terang Syofiar Syam, Selasa (28/4).Ketiga pasien adalah “E”, perempuan (52 tahun), merupakan istri dari SF (77) pasien positif pertama di Kabupaten Solok yang meninggal pada Selasa (21/04/2020) di RSUP M. Jamil Padang.

Kemudian “M” laki-laki (41 tahun), merupakan suami dari “MRZ” (35) yang sebelumnya berdasarkan hasil Swabs laboratorium Unand, juga dinyatakan positif Covid-19. Pasien ke tiga adalah “RM” laki-laki umur 3 tahun, merupakan anak dari MRZ .Sebelumnya, Gugus Tugas Covid-19 kabupaten Solok telah merilis dua orang warga jorong Gaduang Nagari Surian Kec. Pantai Cermin, dinyatakan positif Covid-19. Yang pertama SF (77) meninggal, dan kedua MRZ (35) isolasi mandiri.

“Jadi keempat pasien yang positif ini adalah satu keluarga, dan memiliki riwayat kontak langsung dengan SF yang meninggal pada Selasa (21/04) lalu,” ungkap Syofiar Syam yang kerap disapa Adek ini.Syofiar Syam menjelaskan, MRZ merupakan positif ke dua. Pasien ini sebelumnya telah menjalani isolasi mandiri di rumah, atas permintaan keluarga. Namun mengingat kondisi yang berkembang, keempat pasien tersebut diupayakan dibawa ke Padang untuk menjalani karantina di fasilitas milik Pemerintah Propinsi Sumbar.

”Dengan penambahan tiga orang ini, total Positif Covid-19 Kabupaten Solok berjumlah 5 orang. Semuanya berasal dari Pantai Cermin. 4 orang masih menjalani perawatan dan 1 orang meninggal,” terang Kabag Humas pemkab Solok ini.

#Ryan

PAYAKUMBUH (RangkiangNagari) – Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Payakumbuh kembali mengumumkan penambahan kasus positif. Dengan adanya pengumuman yang dilakukan pada Selasa (28/4), berarti sudah ada 2 kasus positif di Payakumbuh. Hasil positif kedua ini didapat, setelah tim mengambil sampel terhadap 5 keluarga inti dari kasus positif pertama yaitu tuan HEM.

Juru bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Payakumbuh Bakhrizal, yang juga Kadis Kesehatan, dalam video confrence (vicom) melalui aplikasi zoom dengan awak media mengatakan, penuluran kedua ini didapat setelah tim menyerahkan 5 sampel swab ke laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Unand Padang, pada Sabtu (25/4) lalu.“Penambahan kasus positif ini berasal dari clusters lokal alias berasal dari dalam, bukan dibawa dari luar. Sedangkan untuk kasus kedua ini adalah laki-laki dengan inisial AL dan merupakan anak dari kasus pertama. Saat ini kondisi yang bersangkutan dalam keadaan baik dan sudah melakukan isolasi madiri di rumahnya dengan pengawasan tim kesehatan,” ujarnya.Menurutnya, pihak tim gugus tugas telah melakukan tracking sejak adanya kasus awal positif di Payakumbuh. Petugas telah melakukan pengambilan sample swab dari orang-orang yang pernah kontak dengan positif pertama yaitu tuan HEM. “Kita serius menangani ini dengan melakukan penelusuran kontak-kontak yang pernah dilakukan oleh tuan HEM. Pertama sekali tentu dengan keluarga inti. Sejak Sabtu kita sudah mengambil sample terhadap 5 orang keluarga inti. Selanjutnya hari Minggu juga mengambil sampel terhadap 11 orang dan Senin kemarin juga telah mengmbil 10 sample yang diduga melakukan kontak dengan HEM,” tambahnya.Dikatakan, tracking yang dilakukan adalah berjenjang. Jadi tidak ada yang terlewatkan. Untuk itu kepada masyarakat juga diminta kerjasamanya dan kejujuran. “Kita sangat mengharapkan kerjasama dan kejujuran masyarakat, kalau memang ingin untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini. Kepada masyarakat yang merasa memiliki kontak dengan kasus pertama tuan HEM, agar melaporkan diri ke puskesmas terdekat. Atau melaporkan ke posko tim gugus yang tersebar di setiap kecamatan dan beberapa tempat lainnya,” kata Bakhrizal.

Sementara itu, Wakil Walikota Payakumbuh Erwin Yunaz, dalam vicon itu juga, menambahkan, dirinya mewakili Pemko meminta kepada masyarakat agar patuh terhadap imbauan pemerintah. “Virus ini memang ada dan nyata. Jadi masyarakat diminta untuk betul-betul mematuhi semua imbauan pemerintah. Bersama-sama kita perangi wabah ini dengan mentaati protokol kesehatan yang sudah di keluarkan. Dengan memakai masker, mencuci tangan dan menjauhi kerumunan. Insya Allah dengan itu semua, wabah ini bisa kita basmi bersama,” ucapnya.

#Ryan

Pulau Punjung (RangkiangNagari) - Luar biasa untuk memutus rantai penyebaran Virus Corona Disease (COVID-19) serta Sosialisasi  penerapan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB)  di Nagari Panyubarangan Kecamatan Timpe. Babinsa dibantu perangkat nagari tersebut, masuk kepasar Trimulya II, terus menghimbau  masyarakat  kalau keluar  rumah agar memakai masker  dan jaga jarak saat bertemu. 

“Kita masih melihat kurangnya kesadaran masyarakat terhadap wabah covid-19 ini, buktinya masih banyak warga yang beraktifitas diluar rumah, bahkan tidak menggunkan masker yang tentunya berpotensi terpapar penularan covid-19,” kata Babinsa Nagari Payubarangan Serda Sutan Budiman kepada media ini sa'at pembagian masker di pasar tersebut beberapa waktu lalu. 

Kata Danramil Mayor Caj (K) Tuti Handayani yang disampaikan melalui Babinsa Serda Sutan Budiman, bahwa tujuan pembagian masker gratis tersebut adalah untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19.

Pihaknya mengatakan, disamping membagikan maskter gratis, sejaligus juga berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat terkait penyebaran covid-19 yang sangat cepat, bahkan tidak memandang siapa saja.

“Kita juga mensosialisasikan akan bahaya dari virus covid-19 ini, baik kepada warga yang melitas dijalan, juga kepada pedagang serta pengunjung Pasar  Trimulya II ini. Mudah-mudah dengan membagikan 500 masker dan edukasi kepada masyakat, kita berharap penyebaran covid-19 ini dapat kita tekan semaksima mungkin,” ucap Serda Sutan Budiman.

Sementara Wali Nagari Panyubarangan Suwanto berikan apresiasi terhadap Babinsa dan Bhabinkamtibmas Nagari Panyubarangan yang sangat peduli terhadap warga Nagari Panyubarangan untuk memutus rantai penyebaran virus Corona yang merebak saat ini, dengan cara membagi-bagikan masker terhadap warga secara gratis.

"Ucapan terimakasih kita ucapkan terhadap Babinsa dan Bhabinkamtibmas telah memberikan 
masker ke masing-masing warga di Nagari Panyubarangan dengan tujuan memutuskan rantai penyebaran virus Corona saat ini,"ucap Suwanto.

Himbauannya, terhadap masyarakat umumnya Kabupaten Dharmasraya terkhusus di Nagari Panyubarangan supaya saat ini hendaknya kita bisa menjadi polisi bagi diri kita sendiri, dengan cara tetap dirumah, dan bila keluar rumah ada keperluan penting pakailah masker, dan selalu jaga jarak sesama orang.

#Ryan #(SSA)

PADANG (RangkiangNagari) – Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sumatera Barat Jasman Rizal menyatakan, terjadi lonjakan kenaikan positif covid-19 di Sumbar, Selasa (28/4). Ada penambahan 23 kasus, sehingga totalnya menjadi 144 kasus.

“Pertambahan tertinggi sejak kasus corona ini ada di Sumatera Barat. Untuk detailnya akan disampaikan pada sore nanti,” kata Jasman Rizal.Dengan bertambahan 23 orang tersebut, maka  total sampai hari ini, 28 April 2020, pukul 10.00 WIB, warga Sumbar yang positif terinfeksi Covid-19 adalah sebanyak 144 orang,” kata Kepala Biro Humas Setdaprov Sumbar ini.Sehari sebelumnya juga ada penambahan pasien positif Covid-19 cukup besar yakni 19 orang, sehingga jumlah akhir Senin kemarin  adalah 121 orang.

#Ryan

PADANG (RangkiangNagari) – Pemko Padang mengevaluasi lima hari pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Ibu Kota Sumatera Barat yang belum membanggakan di mana kasus Covid-19 masih tinggi. Dia mengajak semua pihak menaati kebijakan untuk memutuskan mata rantai penyebaran virus corona itu.

Rapat evaluasi digelar Forkopimda dan Gugus Tugas Covid-19 Padang di Aula Bagindo Aziz Chan, Balai Kota Padang, Senin (27/4) dipimpin oleh Walikota Mahyeldi.

Dalam rapat disebutkan  tercatat kasus positif corona di Kota Padang berjumlah 78 orang, bertambah 18 orang dibandingkan sebelum diberlakukan PSBB yakni 50 orang. Jumlah pasien Covid-19 yang meninggal sebelum PSBB 7 orang. Dalam lima hari ini bertambah 4 jadi total 11 orang.

Mahyeldi meminta Gugus Tugas Covid-19 Kota Padang mengambil langkah konkret di samping mengevaluasi apa saja yang menjadi kendala dan permasalahan dalam mengatasi corona terutama selama penerapan PSBB.

“Selain itu, kita tentu juga harus memikirkan upaya memutus mata rantai penularan covid-19 terutama di klaster-klaster penyebaran yang telah ditetapkan. Seperti saat ini ada di klaster Pasar Raya Padang dan klaster Pagambiran atau mungkin juga di tempat-tempat lainnya. Maka itu, melalui rapat evaluasi ini kita berharap semoga akan menghasilkan ide dan langkah-langkah strategis dalam penanganan covid-19 yang lebih optimal ke depan,” katanya.

Mahyeldi mengatakan PSBB diterapkan untuk mempercepat proses penanganan Covid-19, sehingga seluruh warga diminta mentaati delapan poin terkait PSBB.
“Terkait poin PSBB yang menyatakan larangan melakukan kegiatan keagamaan di rumah ibadah dan memindahkan kegiatan keagamaan di rumah. Alhamdulillah, lebih dari 90 persen masjid,musala di Kota Padang telah mentaatinya. Para camat dan lurah pun sudah kita minta untuk menegakkan aturan tersebut di wilayah masing-masing,” katanya.

Mahyeldi mengingatkan petugas bekerja sesuai standar operasional prosedur (SOP). “Itu semua demi keselamatan kita semua dan virus corona ini dapat berakhir hendaknya.

#Ryan

PADANG (RangkiangNagari) – Sejalan dengan berlakunya Permenhub RI Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi dalam Masa Mudik Lebaran Tahun 2020, Pemprov Sumbar menarik semua petugas yang ada di pintu masuk Sumbar, karena petugas yang mengisi posisi tersebut tidak lagi dari Pemerintah Daerah, namun dari Kementerian Perhubungan, TNI dan Polri.

Sedangkan petugas yang selama ini mendata kedatangan orang di pintu masuk Sumbar tersebut akan diperbantukan pada perbatasan antar kabupaten dan kota. Sehingga penerapan PSBB dapat dilakukan dengan maksimal.“Semuanya kita tarik, karena sesuai dengan Permenhub tersebut petugas itu dari Kepolisian TNI, dan Kementrian Perhubungan. Karena yang berlaku Permenhub, kalau PSBB dasarnya dari Kemenkes,” ujarnya Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, Senin (27/4).Sebelumnya pada perbatasan ini, Pemprov Sumbar menempatkan masing-masing 54 petugas untuk tiga shift yang terdiri dari 18 orang/shift. Jumlah perbatasan yang dijaga ada 10 pintu masuk.

#Ryan

PADANG (RangkiangNagari) – Jumlah kasus positif Covid-19 di Sumbar terus melonjak. Sumbar mencatatkan jumlah penambahan terbanyak mencapai 19 orang. Dengan tambahan tersebut total warga Sumbar yang telah terinfeksi covid-19 sampai Senin (27/4) mencapai 121 orang.

Di sisi lain, yang dinyatakan sembuh ada tiga orang dan meninggal dunia tiga orang.Dalam penambahan kasus positif, sekali lagi Kota Padang mencatatkan penambahan terbanyak warganya yang positif terinfeksi covid-19. Sebanyak 14 orang dari berbagai lokasi dan riwayat penularan, mengisyaratkan kepada semua warga kota Padang untuk lebih peduli dan patuh lagi kepada protokol kesehatan yang telah dianjurkan pemerintah.Dari Kabupaten Dharmasraya juga terkonfirmasi sebanyak empat orang positif terinfeksi dan 1 (satu) orang warga Tanah Datar yang juga positif terinfeksi covid-19. “Kota Padang masih terbanyak, semoga ke depan jumlahnya menurun. Karena jumlah ini juga tergatung dengan jumlah sampel yang diperiksa di lab. Rata-rata jumlah sampel yang diperiksan mencapai 300 sampel,”sebut Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Wabah Covid-19 Sumbar, Jasman Rizal, Senin (27/4).

Diungkapkannya, dari 19 kasus tersebut, mereka yakni wanita 19 tahun, alamat Ampang Kota Padang, pelajar, terpapar covid-19 dari orang yang sebelumnya telah terinfeksi. Sekarang dirawat di RS Semen Padang Hospital (SPH). Kedua, wanita 22 tahun, alamat di Ampang kota Padang, pelajar. Terinfeksi karena kontak dengan warga yang telah terkonfirmasi positif. Dirawat di RS SPH. Ketiga wanita, anak-anak 11 tahun, pelajar, alamat di Lubuak Bagaluang Kota Padang. Terinfeksi karena kontak dengan orang yang telah dinyatakan positif sebelumnya. Dirawat di RS SPH.

Kemudian, wanita 45 tahun, alamat di Parak Karakah Kota Padang, PNS. Terinfeksi karena kontak dengan rekan kerja di Pagambiran. Dirawat di RS SPH. Wanita 57 tahun, alamat di Ampang kota Padang. Wiraswasta. Terinfeksi dari orang yang sebelumnya juga telah dinyatakan terinfeksi. Dirawat di RS SPH. Wanita 60 tahun, alamat di Ampang Kota Padang. Ibu rumah tangga yang terinfeksi karena kontak dengan orang yang terkonfirmasi positif. Dirawat di RS SPH. Wanita 53 tahun, alamat di Banuaran kota Padang. ASN terinfeksi dengan orang yang positif covid-19. Dirawat di RS SPH.

Masih di Kota Padang, pria 32 tahun, alamat di Lubuak Lintah, operator di salah satu SD Lubuk Lintah. Terinfeksi karena kontak dengan pasien yang telah positif sebelumnya. Dirawat di RS SPH. Wanita 60 tahun, alamat di Mato Aia, ibu rumah tangga. Kontak dengan yang telah terkonfirmasi positif. Dirawat di RS SPH. Pria 41 tahun, tukang pijit, alamat di Koto Lalang kota Padang.

Terinfeksi karena kontak (memijit) dengan pasien yang positif. Isolasi mandiri di rumah. Pria 59 tahun, Ulak Karang kota Padang, Pasien RS Hermina, meninggal dunia. Karena penyelenggaraan jenazahnya seperti biasa, maka proses tracking di lokasi tersebut telah dilakukan dan seluruh masyarakat yang pernah melayat, memandikan dan menguburkan jenazahnya, diharapkan mengkarantinakan diri selama 14 hari di rumah masing-masing. Kalau ada gejala kurang sehat, segera melaporkan diri ke petugas dan fasilitas kesehatan terdekat.

Ditambahkan dengan Wanita 65 tahun, alamat Kuranji Kota Padang, seorang guru yang diduga terinfeksi di Jakarta. Ia pulang dari Jakarta sejak 23 April 2020 dan wafat tanggal 26 April 2020 di RS Universitas Andalas. Pria 49 tahun, alamat Flamboyan kota Padang, sopir taksi online terpapar karena kontak di dalam mobil saat penumpang yang positif covid-19. Isolasi mandiri di rumah. Wanita 53 tahun, alamat di Taruko, pensiunan tenaga kesehatan yang terinfeksi dari anaknya yang pulang dari Bandung, namun anaknya tidak menunjukkan gejala, karena OTG. Dirawat di RSUD Rasyidin.

Sementara dari dari Kabupaten Dharmasraya ada empat orang yakni, pria 56 tahun, Kecamatan Tiumang, petani. Terpapar karena ikut acara di Makassar 22 Maret 2020 yang lalu. Isolasi mandiri di rumah. Pria 51 tahun, alamat di Pulau Punjuang, pedagang. Kasus terpapar di Makasar dan pulang tanggal 22 Maret 2020. Isolasi di rumah. Pria 62 tahun, alamat di Pulau Punjuang, pedagang. Terinfeksi di Makasar. Pulang tanggal 22 Maret 2020. Isolasi mandiri di rumah dan pria 55 tahun, alamat di Pulau Punjuang, pedagang. Pulang dari Makasar 22 Maret 2020. Isolasi di rumah.

Sementara itu, Kabupaten Tanah Datar juga telah mengkonfirmasi adanya satu orang lagi warganya yang positif terinfeksi covid-19, wanita 29 tahun, asal Panyalaian, ibu rumah tangga. Diduga ditularkan dari suaminya yang baru pulang dari Jakarta seminggu yang lalu. Dirawat di RSUP M Jamil Padang.

Disamping telah ada yang meninggal dua orang tersebut juga terkonfrimasi bahwa salah satu pasien RSUP M Jamil Padang yang beberapa hari yang lalu dilaporkan terinfeksi sepulang dari Pasar Lubuak Buayo Padang, akhirnya pada 27 April 2020 meninggal dunia dan dimakamkan dengan protokol covid-19. Almarhum berasal dari Duku, pria 66 tahun pensiunan PNS. “Artinya, pada hari kemaren dan hari ini, terdapat 3 (tiga) orang warga Sumatera Barat meninggal dunia karena terinfeksi covid-19.

#Ryan

Payakumbuh (RangkiangNagari) -  Dibulan Ramadhan 1441 H ini, meski ditengah pandemi Corona, tetap masih ada hal yang harus kita syukuri. Kita masih bisa menghirup udara segar, beribadah dengan tenang meskipun hanya di rumah. Selain itu warga Payakumbuh walaupun hari ini memasuki hari keenam PSBB masih dapat beraktifitas dengan nyaman.

Kita juga patut bersyukur, pemerintah kita terlepas dengan segala kekurangannya masih memperhatikan kita. Bahkan mengatur kita supaya tidak tertular, dengan menjaga jarak, meliburkan anak sekolah, dan melarang keramaian, serta memerintahkan memakai masker. 

Malah kita yang kadang-kadang merasa lebih pintar dari pemerintah. Seolah-olah apapun aturan di negeri ini dianggap remeh. Masing-masing kita merasa lebih pintar dan birokrasi adalah sebuah contoh kebodohan. 
Ya benar bisa jadi kita lebih pintar, tapi yang diurus pemerintah adalah sesuatu yang substantif demi keselamatan kita semua.

Kekeraskepalaan kita kadang-kadang berdampak mencelakakan orang lain. Seperti kasus penyebaran corona di Pasar Raya Padang yang diduga berasal dari orang-orang yang merasa lebih benar dan lebih pintar dari Pemerintah.

Di kampung saya Koto Nan Gadang sudah melakukan pemakaman orang secara protap Covid-19 sebanyak 2 kali. Untung saja secara tes PCR hasilnya negatif. Tetapi dengan resiko Covid-19, mereka dimakamkan dengan protap pemakaman Corona.

Di dekat pemakaman juga ada sebuah mesjid yang dilalui oleh orang yang datang dari Provinsi Riau. Karena dipinggir jalan tentu tidak ada yang bisa menjamin orang yang salat disana bebas Corona. Bisa saja si pembawa virus (Carrier) ini adalah orang tanpa gejala (OTG), dan pengurus mesjidnya membuka mesjid setiap hari dan jumatan.

Itulah contoh kekeraskepalaan kita kepada Pemerintah. Walaupun, menurut ulama dan menurut pemerintah belum ideal, namun tetap harus dipatuhi untuk kemaslahatan bersama, dan bentuk bersyukur kita adalah kita mematuhi himbauan itu.

Bentuk bersyukur kita yang lebih jauh adalah kalau kita berkaca pada keadaan negara-negara di dunia. Amerika misalnya yang jumlah penduduknya hampir sama dengan kita. Pendududuk Amerika yang meninggal akibat Corona mencapai 42.000 orang. Sementara Spanyol dan Itali diatas 20.000 orang. Menyusul Perancis dan Inggris kemungkinannya juga akan mencapai angka diatas 20.000 penduduknya yang meninggal akibat Corona. 

Mereka adalah negara super power dengan fasilitas Kesehatan kelas dunia. Tidak ada apa-apanya fasilitas kesehatan kita dibanding dengan mereka. Namun rasa syukur yang patut kita panjatkan kepada Allah dibulan Ramadhan yang sangat berkah ini adalah dimana kematian di daerah kita sangat sedikit dibanding mereka.

Ditingkat nasional kematian akibat Corona belum mencapai 600 orang. Sementara di Sumbar baru 14 orang yang meninggal akibat Corona. 

Alangkah kualatnya kita jika tidak bersyukur walaupun dengan peralatan seadanya ini. Bayangkan Rumah Sakit di Payakumbuh hanya punya 2 ventilator, tempat isolasi korban Corona cuma ada 2 kamar dan Alat Pelindung Diri (APD) pun hanya seadanya. Syukur yang sangat besar kita panjatkan seharusnya kepada Allah jika kita bandingkan dengan negara-negara diluar sana yang mayat-mayatnya bergelimpangan dijalanan. 

Rasa syukur berikutnya Pemerintah kita masih bisa memberikan bantuan sosial dalam jumlah besar sehingga bisa meliputi kurang lebih 60% dari warga Sumbar. Walaupun bantuan tersebut turunnya mungkin sedikit terlambat ke masyarakat, tetapi keterlambatan ini karena pemerintah berhati-hati agar bantuan tersebut tepat sasaran.

Jelas mereka yang terkena corona patut kita santuni mulai dari si miskin dan juga orang-orang yang selama ini mungkin belum pernah disantuni namun akibat Corona perlu disantuni. 

Kita patut bersyukur karena masih ada sesama kita “orang awak” yang punya kesadaran saling membantu dan saling menjaga secara sukarela. Jadi diluar bantuan pemerintah sangat banyak bantuan APD yang kami terima diawal-awal wabah dimana saat itu kebutuhannya sangat mendesak. Bantuan sesama kita secara sukarelapun membludak dan inilah bentuk wujud syukur kita. 

Saya melihat syukur kita seperti ini karena kita Alhamdulillah memiliki rasa keimanan yang kuat sehingga secara aturan hidup kita merasakan dengan sendirinya membuat masyarakat kita relatif lebih imun terhadap Corona. Jadi rasa syukur kita saat ini memasuki bulan Ramadhan selain rasa keimanan yang diharapkan bisa membentengi kita terhadap corona namun juga kita bersyukur karena kita sudah disampaikan oleh Allah merasakan Ramadhan tahun ini.

Ramadhan yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Ramadhan Bersama Corona. Ditengah keprihatinan kita, kita masih diberi kesempatan lebih dekat mengenal Allah dalam rangka memperkuat keimanan kita.

Karena kalau kita berfikir dari kasus Corona ini sangat banyak pelajaran yang bisa kita ambil. Itulah makanya sering juga di akhir ayat Allah muncul pertanyaaan “Apakah kamu tidak berfikir? “dan itu adalah nikmat besar. Dan kita temukan adalah ibroh atau pelajaran untuk kita berkontemplasi agar menjadikan Ramadhan kali ini adalah Ramdhan terbaik kita.

Tentu tidak lupa kita berdoa kepada Allah semoga Corona cepat berlalu. Doa Ramadhan adalah doa yang mustajab semoga Allah mengaminkan do’a kita. Aamiiin.

#lipsusprotokolerpemkopayakumbuh

#(Jk) 

Painan (RangkiangNagari) - Sebanyak 40 orang wartawan liputan Pesisir Selatan (Pessel), dari berbagai media mendapat bantuan sembako  dari Hj. Lisda Hendrajoni. Bantuan  dari Anggota DPR RI  Fraksi Nasdem Dapil Sumbar 1 itu diserahkan Senin (27/4)  di sekretariat PWI setempat.

"Terima kasih Bunda Lisda atas bantuannya. Kami wartawan Pessel,    mengapresiasi kepedulian Ibuk terhadap insan pers di daerah ini," ucap Robby Octora Romanza Sekretaris PWI Pessel.

Saat menerima bantuan  secara simbolis, Wartawan Padang TV itu mengatakan, bantuan yang disalurkan Hj. Lisda  Hendrajoni, merupakan bentuk  kepeduliannya terhadap sesama.  Kali ini perhatiannya, untuk  para jurnalis Pessel yang juga terdampak secara ekonomi akibat Pandemi Virus Corona. 

Sementara Anggota DPR RI, Hj.Lisda Hendrajoni menyatakan, dampak ekonomi akibat Covid-19 semakin meluas. Oleh karena itu sangat dibutuhkan kepedulian semua pihak untuk membantu masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Covid-19 tersebut.

Ia sendiri juga akan terus berbuat dan peduli kepada sesama, termasuk para jurnalis yang selama wabah ini selalu aktif menyampaikan informasi pencegahan penularan Covid-19 pada masyarakat. "Para jurnalis itu harus dapat perhatian,” ucapnya .

Lisda juga berpesan agar para jurnalis yang bertugas tetap mengutamakan keselamatan diri dan menjaga kesehatan selama bertugas di tengah pandemi.

"Ya, bantuan yang diberikan ini berupa  paket Sembako terdiri dari beras, mie Instan, minyak goreng, gula, telur dan bubuk teh. Semoga berkah bagi semua rekan-rekan semua," tutupnya.   

#Ryan #(Dodi)


PADANG PANJANG (RangkiangNagari) - Direktur RSUD Padang Panjang dr. Ardoni membenarkan bahwa seorang pasien dalam pengawasan (PDP) asal Panyalaian Tanah Datar yang sebelumnya sempat dirawat di rumah sakit itu, positif Covid-19.

“Memang benar, yang bersangkutan positif Covid. Informasi itu disampaikan secara lisan dr. Andani (laboratorium Unand) kepada dr. Yenni Mukhtar (spesialis paru RSUD Padang Panjang) magrib tadi,” kata Ardoni, Minggu (26/4) malam.Menurutnya, pasien berjenis kelamin perempuan itu masuk IGD RSUD Padang Panjang pada Jumat (24/4) pagi dalam keadaan hamil berat. Ia datang ke rumah sakit lantaran ada keluhan pada lambungnya.Mengetahui pasien dua bulan sebelumnya pulang dari daerah zona merah, Jakarta, dr. Yenni Mukhtar memutuskan melakukan rontgen. Hasilnya, terlihat ada infeksi pada bagian parunya.

Mengetahui hal itu, pasien langsung dijadikan PDP. Pihak RSUD Padang Panjang coba menghubungi RSUP M. Jamil dan RSAM Bukittinggi untuk merujuk pasien tersebut. Namun pasien baru bisa dirujuk ke RSUP M. Jamil pada Sabtu (25/4) sore.

“Mengetahui yang bersangkutan positif, malam ini kami langsung melakukan tracking. Siapa saja petugas yang sempat kontak langsung dengan yang bersangkutan dijadikan OTG dan akan menjalani test swab besok pagi. Mereka juga akan diisolasi selama 14 hari,” jelasnya.

#Ryan

PADANG (RangkiangNagari) – Hingga empat hari pelaksanaan PSBB di Sumbar, dana bantuan langsung ke masyarakat belum juga dicairkan.

Hal ini membuat banyak pihak meradang. Belum validnya data dari kabupaten/kota di Sumbar disebut jadi kendalanya. Anggota DPRD Sumbar pun mendesak gubernur menegur kepala daerah yang belum menyelesaikan validasi data.Sumber Mingguan Rakyat Sumbar menyebutkan, data penerima yang baru valid itu, diantaranya dua desa di Mentawai, dua desa di Sawahlunto, satu nagari di Limapuluh Kota, dan empat nagari di Sijunjung. Kemudian 15 nagari di Dharmasraya, tetapi belum divalidasi.Dengan demikian, Pemprov Sumbar belum mendapatkan laporan validasi  data di 903 nagari dan desa.

Sebelumnya Ketua Komisi III bidang keuangan DPRD, Afrizal jmendesak Pemprov untuk segera mencairkan BLT untuk masyarakat. Dia menilai Pemprov lamban dalam melaksanakan proses pencairan tersebut.

Dalam pelaksanaan PSBB, pemerintah bertanggungjawab memenuhi kebutuhan logistik masyarakat. Setidaknya ada bantuan yang diberikan kepada masyarakat. Kewajiban ini, lanjut dia, landasannya jelas, yaitu dengan penerapan PSBB, penghasilan harian untuk hidup masyarakat banyak yang terganggu.

Dia mengatakan, dana untuk penanggulangan Covid-19 pun sebenarnya sudah tersedia, yakni Rp600 miliar yang diperoleh dari pergesaran anggaran pada APBD Sumbar Tahun 2020.

Dia menilai lambatnya penyaluran bantuan tersebut dikarenakan pendataan. Yakni karena pada prinsipnya jaring pengamanan sosial satu kepala keluarga satu program, bantuan tidak boleh diterima ganda.

“Ini akibat dari ketidaksiapan data di setiap kota dan kabupaten. Alhasil bantuan dari pemerintah provinsi lebih lambat sampai ke tangan masyarakat dibanding bantuan dari ormas, parpol dan bantuan perorangan. Padahal anggaran sudah ada,” ujarnya.

#Ryan

PADANG (RangkiangNagari) – Seluruh pintu masuk Sumatera Barat tidak ada lagi kendaraan angkutan orang keluar-masuk. Untuk memastikan penegakan aturan tersebut, Pemprov Sumbar melibatkan TNI dan Polri.

Hal itu disampaikan Gubernur Irwan Prayitno saat melakukan pengawasan langsung terkait dengan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di batas Sumatera Barat-Jambi.“Mulai besok, posko Perbatasan akan dijaga oleh aparat Kepolisian dan TNI. Semua perbatasan ditutup buat kendaraan masuk maupun keluar Sumbar.” sebutnya.Penegasan itu sejalan dengan berlakunya Permenhub RI Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi dalam Masa Mudik Lebaran Tahun 2020.

Disebutkannya, sarana transportasi darat yang dilarang yakni, kendaraan bermotor umum, dengan jenis mobil bus dan mobil penumpang. Kemudian kendaraan bermotor perseorangan, dengan jenis mobil penumpang, mobil bus, sepeda motor, kapal angkutan penyeberangan, kapal angkutan sungai dan danau.

Larangan ini dikecualikan untuk kendaraan pimpinan lembaga tinggi Negara Republik Indonesia, pejabat yang mengurus Covid-19, kendaraan dinas operasional dari TNI dan Polri.

“Pengecualian juga berlaku untuk kendaraan pemadam kebakaran, ambulans, dan mobil jenazah dan mobil barang dengan tidak membawa penumpang,” katanya.

Diharapkannya, bagi pengendara yang nekat tetap masuk atau keluar Sumbar akan disuruh putar balik sesuai dengan aturan Peraturan Menteri Perhubungan No. 25/2020. Untuk itu Irwan mengimbau agar masyarakat membatalkan rencana jika ingin mudik ke Sumbar. Kebijakan ini dilakukan agar bisa menekan angka penyebaran covid-19. 

#Ryan

PADANG (RangkiangNagari) – DPRD Sumbar kembali meningatkan Pemprov untuk segera menyalurkan bantuan untuk masyarakat. Hal ini mengingat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sudah dilaksanakan selama 4 hari, namun bantuan tersebut masih belum jelas kapan akan disalurkan.

Wakil Ketua Komisi V bidang pemberdayaan masyarakat DPRD, Donyzar mengatakan PSBB pastilah akan berdampak besar pada perekonomian masyarakat. Oleh karena itu, dia menilai seharusnya penanggulangan ekonomi masyarakat harus berjalan seiring dengan PSBB. Pemprov seharusnya tidak berleha-leha untuk menyalurkan bantuan termasuk BLT.“PSBB memang lebih efektif untuk memutus mata rantai penyebaran covid 19. Namun konsekuensinya adalah pemerintah harus memberikan bantuan pada masyarakat. Terutama masyaraat yang mendapatkan upah harian. Konsekuensi dari PSBB ini tak boleh dilalaikan dan berlama-lama dilaksanakan,” ujar Donyzar.Sementara itu, Ketua Komisi III bidang keuangan DPRD, Afrizal juga mendesak Pemprov untuk segera mencairkan BLT untuk masyarakat. Dia menilai Pemprov lamban dalam melaksanakan proses pencairan tersebut. “PSBB di Sumbar ini sudah terlaksana 4 hari. Tapi bantuan untuk masyarakat belum jelas juga kapan dibagikan,” ujarnya.

Afrizal mengatakan dalam pelaksanaan PSBB, pemerintah bertanggungjawab memenuhi kebutuhan logistik masyarakat. Setidaknya ada bantuan yang diberikan kepada masyarakat. Kewajiban ini, lanjut dia, landasannya jelas, yaitu dengan penerapan PSBB, penghasilan harian untuk hidup masyarakat banyak yang terganggu.

Dana untuk penanggulangan covid 19 pun sebenarnya sudah tersedia, yakni Rp600 miliar yang diperoleh dari pergesaran anggaran pada APBD Sumbar Tahun 2020.

Dia menilai lambatnya penyaluran bantuan tersebut dikarenakan pendataan. Yakni karena pada prinsipnya jaring pengamanan sosial satu kepala keluarga satu program, bantuan tidak boleh diterima ganda.

“Ini akibat dari ketidaksiapan data di setiap kota dan kabupaten. Alhasil bantuan dari pemerintah provinsi lebih lambat sampai ke tangan masyarakat dibanding bantuan dari ormas, parpol dan bantuan perorangan. Padahal anggaran sudah ada.

#Ryan

PAINAN (RangkiangNagari) – Meskipun ada penambahan dua pasien positif Covid-19 baru yaitu bocah 6 tahun dan seorang mahasiswa di Pesisir Selatan, ternyata ada kabar gembira yaitu dua orang pasien yang sebelumnya terkonfirmasi positif Covid 19 dinyatakan sembuh.

Dengan demikian, total pasien positif Covid-19 yang telah sembuh di Kabupaten Pesisir Selatan, hingga Minggu (26/4) sebanyak 5 orang.Kedua pasien yang dinyatakan sembuh tersebut adalah, Yusnidawati, 42 tahun merupakan pasien kasus ke-7 dan pasien kasus ke-8, Yeni Suharnita, 42 tahun.“Ya, kami mendapat informasi melalui pesan whatsApp dari saudara dr. Satria Wibawa, Kepala Dinas Kesehatan, bahwa pasien ketujuh dan kedelapan sudah sembuh, dan sudah diperbolehkan pulang,” ungkap Kabag Humas dan Protokoler Sekdakab selaku Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pesisir Selatan, Rinaldi, Minggu (26/4) di Painan.

Dikatakan, baik Yusnidawati maupun Yeni Suharnita dinyatakan sembuh setelah hasil pemeriksaan swabnya dua kali negatif.

Sebagaimana diketahui, kedua pasien ini dinyatakan positif pada 18 April lalu dan diisolasi/karantina di Bapelkes Provinsi Sumatera Barat, semenjak 19 April lalu.

Kemudian menurut Rinaldi, terkait percepatan penanganan Covid-19, Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 terus melakukan kegiatan pencegahan dengan melibatkan semua pihak.

Sementara Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 dimaksimalkan, dan terus disosialisasikan ke masyarakat.

#Ryan

PADANG (RangkiangNagari) – Jalan lintas Sicincin-Malalak belum dapat dilewati pascalongsor. Untuk itu pengendara diharapkan mencari alternatif lain guna menghindari jalur tersebut.

“Kendaraan belum bisa melewati jalan tersebut, sebab bebatuan cukup besar yang menutupi badan jalan, belum maksimal dilakukan pekerjaan kerena reruntuhan diatas masih berjatuhan termasuk beberapa batu masih gatung dilerengnya,”sebut Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit usai meninjau longsor tersebut, Minggu (26/4).Dikatakannya, bagi pengendara roda dua, maupun roda empat pada saat perjalanan dari arah Sicincin menuju Balingka sementara belum bisa dilewati, terpaksa harus mencari jalan alternatif lainya. Longsor itu terjadi, Sabtu (25/4).Diharapkannya, pembukaan jalan terhadap titik longsor itu selesai dalam dua minggu. Teknisnya pengerjaan dilakukan Dinas Pengerjaan Umum (DPU), karena cukup berat, satu gundukan besar harus dibuka semua, namun tetap segera dibersihkan. Sehingga tidak ada lagi risiko ke depan. “Pekerjaannya bisa dipercepat, tapi ini sangat tergantung pada cuaca,” ungkapnya.

Dikatakannya, untuk pekerjaan pembukaan jalan yang tertimbun material lonsor, provinsi akan bertanggung jawab terhadap bencana ini. Pemrpov harus berkoordinasi dengan pihak kabupaten, baik Dinas Pekerjaan Umum (DPU) atau Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam. “Jalan ini kebutuhan dan tanggung jawab bersama, tentu segera kita perbaiki,”tegasnya.

#Ryan 

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.