Maret 2020

PAYAKUMBUH (RangkiangNagari) - Setelah kemarin melaksanakan video conference dengan Gubernur, hari ini, Sabtu (28/3), Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi menggelar hal yang sama bersama jajaran dan Kapolres Kota Payakumbuh.

Bertempat di Aula Randang Balai Kota Payakumbuh, Wali Kota didampingi Sekda Rida Ananda terhubung melalui video conference yang disiapkan Diskominfo. Sementara ditempat lain terlihat di layar monitor Camat, Lurah, dan beberapa OPD telah siap mendengarkan arahan Wali Kota, turut mendampingi Kabid Humas Diskominfo Hermanto dan Kabid E-Government Armein Busra.

Pada kesempatan itu, Riza Falepi menyampaikan dirinya ingin memastikan kesiapan kecamatan dan kelurahan dalam penanganan Covid-19 ini. Sekaligus nanti  mendengar masukan dan saran serta sharing informasi terkait penanganan Covid 19 di masing-masing kelurahan.

Riza mengharapkan, agar camat dan lurah mengawasi terus pergerakan warganya. Awasi terus setiap warga yang datang, data mereka dan anjurkan untuk memeriksakan diri ke puskesmas.

“Pastikan tidak ada lagi warga yang berkumpul-kumpul,” kata Riza Falepi tegas.

Kemudian terhadap lansia dan balita, Riza mewanti-wanti untuk tidak keluar rumah.

“Jangan keluar rumah dululah, karena mereka itu sangat rentan dengan serangan Covid 19 ini,” kata Riza.

Kemudian terkait penutupan yang terjadi di Payakumbuh, itu adalah pengalihan arus, bukan lockdown.

“Kita alihkan arus lalu lintas ke tempat-tempat tertentu, untuk mengurangi resiko. Kita lakukan pengetatan keluar masuk orang dan barang. Pasar tetap buka seperti biasa dan tidak ada penutupan. Hanya kita melakukan pengetatan dan pengecekan barang,” terang Riza.

Ditengah berlangsungnya Video Conference itu, Kapolres Payakumbuh, Dony Setiawan diminta masukannya oleh Wali Kota. Kapolres menyampaikan kepada lurah, untuk tidak bertindak sendiri terhadap warga yang tidak mengindahkan imbauan tentang social distancing.

“Lurah jangan bertindak sendiri, biar gak kerja dua kali, ajak Polsek, Babhinkamtibmas, dan Babinsa untuk mengimbau warga yang  mau mematuhi social distancing atau tindakan kekarantinaan lainnya, seperti isolasi, disinfeksi. Bila imbauan ternyata tidak juga diindahkan, ya kita tindak dengan UU Kekarantinaan Kesehatan dengan ancaman pidana 1 tahun penjara dan atau denda 100 juta Rupiah,” kata Kapolres Dony.

Beberapa lurah juga melaporkan, ada warga mereka dalam waktu dekat yang akan pulang kampung. Tapi mereka sudah menghubungi pihak keluarga, mereka kooperatif.

“Nanti mereka akan memeriksakan diri dulu sesampai di Payakumbuh. Kita akan terapkan aturan sesuai SOP penanganan Covid 19 ini,” kata beberapa Lurah.

Sementara itu, Camat Payakumbuh Utara Desfitawarni, menyampaikan keluhan petugas kesehatan di Puskesmas Tarok tentang pengamanan.

“Kalau bisa ditempatkan setiap hari tenaga pengamanan pak, karena petugas kita di Puskesmas kewalahan memberikan pengertian kepada warga yang tidak mau mengisolasi diri. Kadang-kadang mereka bicara keras kepada petugas,” kata Defi,  panggilan akrab Camat.

Terhadap pertanyaan, masukan, dan saran yang diberikan Camat dan Lurah, Sekda Rida Ananda langsung merespon dengan menugaskan OPD terkait untuk menindaklanjuti. “Kepada Dinas Kesehatan, Satpol PP, dan BPBD agar segera membantu dan menindaklanjuti keluhan lurah dan camat sesuai tupoksi masing-masing, sekarang kita sudah mendapatkan info yang sama. Tetap jaga kesehatan, mudah-mudahan tugas-tugas yang kita laksanakan mendapat ridha dari Allah Ta’ala,” tutup Rida. (rls)

#Ryan #E2

PAYAKUMBUH (RangkiangNagari) - Untuk berkoordinasi dalam menghadapi wabah Virus Corona (Covid-19) Wali Kota Riza Falepi dan Forkopimda Payakumbuh menggelar Video Conference (Vicon) bersama Gubernur serta seluruh Kepala Daerah se Sumatera Barat.

Dalam Vicon pertama yang digelar Jumat (27/3), turut hadir Dandim 0306/50 Kota Letkol. Kav. Ferry S Lahe, Kapolres AKBP Dony Setiawan, dan seluruh unsur Forkopimda lainnya.

Dalam Vicon itu setiap kepala daerah mendengar penyampaian dan instruksi dari Gubernur Irwan Prayitno, lalu setiap kepala daerah juga menyampaikan perkembangan kondisi terkini kasus Covid-19 di daerahnya masing-masing.

Wali Kota Riza menyampaikan situasi masing-masing kecamatan dan kelurahan, dan kemudian Wali Kota memberi arahan supaya camat dan lurah memantau terus warganya, terutama warga yang baru datang dari daerah luar.

“Koordinasi untuk mendapatkan informasi terkini melalui Vicon ini sangat kita butuhkan, kita bisa saling berbagi ilmu dengan kepala daerah lainnya bagaimana cara terbaik dan efektif dalam menghadapi Covid-19 ini,” kata Riza Falepi.

Wali Kota Riza Falepi tak hentinya menghimbau warga untuk kooperatif bersama pemerintah dalam menghadapi Covid-19 ini dengan penerapan Social Distancing. “Mari kita jaga diri dan keluarga dari Covid-19, terapkan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat,” kata Riza Falepi. (rls)

#Ryan #E2

PAYAKUMBUH (RangkiangNagari) - Wali Kota Riza Falepi telah resmi menutup aktifitas keluar-masuk Payakumbuh untuk mencegah penyebaran Virus Corona (Covid-19), ditandai dengan keluarnya Instruksi Wali Kota Nomor 5 Tahun 2020 Tentang Pembatasan Aktifitas Warga Dan Akesibilitas Keluar Masuk Kota Payakumbuh, Jumat (27/3).

Dalam instruksi itu jelas tertulis ada 20 poin bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), Instansi Vertikal, Majelis Ulama Indonesia, Dewan Masjid, Tokoh Masyarakat dan seluruh Warga Payakumbuh.

Riza menyebut ini baru awal dari wabah Covid-19, dan ada kemungkinan situasi yang lebih berat akan dihadapi daerah nantinya. Maka Riza menyebut keputusan itu perlu diambil setelah melalui banyak pertimbangan terlebih dahulu.

“Ini menjadi tanggung jawab saya dunia akhirat, dan saya harus berbuat, saya tidak ingin menunda-nundanya, saya sebagai orang Payakumbuh mencintai kota ini termasuk masyarakatnya, di tangan saya sekarang sebagai pemimpin, bagaimana kebijakan ini nanti apakah akan bisa membawa kita bebas dari Covid-19, disamping berikhitar kita juga bertawakkal kepada yang di atas,” kata Riza Falepi, Jumat (27/3), sebagaimana dilansir semangatnews.com.

Riza menyebut untuk siswa sekolah dipertahankan untuk belajar dirumah hingga 15 April 2020. Untuk ASN dipilah, yang sudah tua diperbolehkan bekerja dari rumah.

“Kepala dinas tidak diliburkan, orang-orang yang bertanggung jawab untuk penyelamatan terhadap Covid-19 tidak ada libur, termasuk Wali Kota, Wakil Wali Kota, Sekda, Asisten, dan Camat, kami aktif 24 jam mengawasi dan bekerja,” kata Riza tegas.

Riza juga menginstruksikan agar Mal Pelayanan Publik (MPP) ditutup untuk sementara, kalau ada pelayanan mendesak langsung saja ke dinas terkait. Di MPP hanya untuk informasi.

Karena Payakumbuh merupakan kota perlintasan Sumbar-Riau, maka dipastikan orang dari Pekanbaru akan lewat ke Payakumbuh. Riza memberlakukan jalur yang ditetapkan tim gugus tugas bersama Polri, TNI, dan Dinas Perhubungan.

“Diluar jalur yang ditentukan orang dari luar daerah dilarang masuk, dalam 3 hari ini kita sedang siapkan posko di perbatasan kota termasuk anggaran yang kita butuhkan dalam menghadapi Covid-19 ini nanti,” kata Riza.

Riza juga menyebut keputusan yang diambil adalah untuk kepentingan Kota Payakumbuh, bukan soal siapa yang untung dan siapa yang rugi, setiap warga harus bisa memahami betapa gawatnya situasi sekarang dan mau tidak mau harus koorperatif dengan kebijakan darurat ini.

“Sholat jumat ditiadakan itu karena himbauan MUI, di masjid banyak yang berusia tua, disarankan yang berusia 60 tahun keatas dirumahkan saja untuk meminimalisir perkembangan ini. Sementara untuk kafe tidak ditutup, yang ada disana jangan berlama-lama, bungkus saja minuman atau makanannya, “kata Riza.***

#Ryan #E2

PAYAKUMBUH (RangkiangNagari) - Wali Kota Riza Falepi akan segera menutup Kota Payakumbuh untuk mengantisipasi masuknya Carrier atau orang yang berkemungkinan membawa Virus Corona (Covid) dari daerah luar Payakumbuh.

“Artinya aktifitas keluar-masuk Payakumbuh kita batasi, kita melihat kasus di Bukittinggi sudah ada 1, dan beberapa daerah lain di Sumbar sudah ada kasus positif Covid-19 nya, “kata Riza, Kamis (26/3).

Wali Kota Riza Falepi menyebut Carrier dari Corona ini menjadi kunci utama penyebaran Covid-19, karena umumnya pembawa Virus bisa jadi memiliki daya tahan tubuh sehingga tidak terdeteksi saat diperiksa oleh tim medis di perbatasan. Melihat hal ini, Riza menanggapi dengan serius dan tegas untuk memberlakukan hal itu.

Namun, mengingat Payakumbuh adalah kota perlintasan yang menghubungkan Riau dan Sumbar, maka Riza sudah berkoordinasi dengan Kepolisian, TNI, dan Dinas Perhubungan untuk memberlakukan 1 jalur lintas saja, namun pengendara tidak boleh singgah di Payakumbuh.

“Kita harus melakukan ini, kita tidak ingin gambling dengan keamanan warga kita di Payakumbuh, intinya kita mau Kasus Covid-19 ini tetap zero sampai situasi kondusif, “tegas Riza, sebagaimana dilansir semangatnews.com.

Sampai saat ini, Riza sudah melarang aktifitas keramaian di kotanya, termasuk warga dilarang keluar rumah kalau tidak perlu, saat ini kondisi Payakumbuh masih belum ada Positif Covid-19.

“Kami harap masyarakat bisa koorperatif, kondisi saat ini darurat, ada banyak jiwa yang harus kita selamatkan, “harap Riza.***

#Ryan #E2

PAYAKUMBUH (RangkiangNagari) - Seluruh Anggota DPRD Kota Payakumbuh menanggapi kasus Covid-19 yang sudah mulai mewabah di Sumatera Barat, hari ini Jumat (27/3) terhitung sudah ada 6 warga Sumbar yang positif.

Pimpinan DPRD sudah melaksanakan Rapat terbatas dengan Ketua Alat Kelengkapan Dewan (AKD) dan Ketua Fraksi. Dalam rapat itu hadir Wulan Denura, Aprizal, Sri joko Purwanto, YB Dt Parmato Alam, Maharnizul, Ahmad Zifal, Ismet Harius, Opet Nawati, dan Ahmad Rida.

Wakil Ketua DPRD Wulan Denura menyebut DPRD sepakat mendukung program Pemko untuk menanggulangi Covid-19, dimana telah merencanakan pergeseran anggaran sekitar Rp.5 miliar.

“Kita akan segera rapat kerja dengan OPD terkait, jika anggaran mencukupi atau kurang, kami sepakat menambahnya, besok kami akan Rapat Komisi A dengan camat, Komisi B dengan badan keuangan dan Bank Nagari, serta Komisi C dengan dinas kesehatan, RSUD, dan kepala puskesmas, kami ingin tahu kondisi terkini wabah covid-19 di Payakumbuh dan Sumbar, “kata Wulan Denura, sebagaimana dilansir semangatnews.com.

Sementara itu, Ahmad Zifal dari Partai PPP menyebut kondisi 3 hari terakhir untuk Sumbar memang sangat signifikan, sebelumnya Sumbar termasuk 14 daerah yang tidak terkontaminasi Covid-19.
Pada rapat sebelumnya DPRD juga sudah menunda beberapa kegiatan dewan, termasuk perjalanan dinas dan reses yang melibatkan banyak orang.

Ahmad Zifal mengatakan DPRD mengambil langkah dengan mendukung surat edaran dan himbauan wali kota, mulai dari aturan shalat berjamaah dan hal-hal bersifat umum. Sementara untuk pola penanganan wabah Covid-19 di DPRD sangat mendukung Pemko sepenuhnya.

“Dari masukan-masukan, kami mendapat informasi dari warga dan tenaga medis kepada personal di DPRD, lalu kami mengadakan rapat terbatas hari ini, kami siap menindaklanjuti untuk setuju melakukan pergeseran anggaran, karena keluhan instansi, terkhusus Alat Pelindung Diri (APD) yang menjadi keluhan secara terperinci, berapapun anggarannya yang dibutuhkan akan kami setujui, “kata Ahmad Zifal.

Sementara itu, Ahmad Rida Ketua Bamus DPRD sudah memutuskan untuk perjalanan dinas ditahan, reses dan hearing juga ditunda. Bila kondisi ini berlanjut, memang masyarakat sangat membutuhkan reses, maka akan jadwalkan reses dalam rapat selanjutnya.

“Kami siap mendukung Pemko memutus perkembangan Covid-19. Ada peluang anggaran yang bisa dialihkan maka kami nanti akan berkoordinasi agar apapun kebijakan anggara ini sampai kepada target yang diinginkan, efektif dan efisien sesuai porsinya.
Apapun perkembangannya DPRD mengikuti dinamika yang ada. Kebijakan dan langkah sesuai situasi yang berkembang kedepan. Kalau kondisi memburuk, kita mengedepankan support kepada Kepala Daerah, berapapun anggaran yang dibutuhkan, “kata Ahmad Rida yang juga Bendahara DPC Nasdem Payakumbuh.

DPRD juga tidak ingin ada gorengan politik dalam situasi genting saat ini, agar tidak menjadi opini buruk masyarakat, maka DPRD bergerak secara lembaga, bukan bekerja secara Partai atau perorangan.

“Lembaga DPRD siap bergerak bersama Pemko untuk menangani Covid-19, kalau anggarannya kurang, kita tambah, “kata Ahmad Rida.

Karena ditunda, maka rapat Bamus DPRD direncanakan akan digelar pada 2 April 2020 mendatang.***

#Ryan #E2

PAYAKUMBUH (RangkiangNagari) - Semi lockdown yang diterapkan Pemko Payakumbuh sejak Jumat (27/3), dipastikan tidak akan mematikan roda perekonomian. Pusat perniagaan, seperti pertokoan bertingkat di jantung kota dan pasar rakyat di Pasar Ibuah tetap berjalan seperti biasa.

Wali Kota Payakumbuh H. Riza Falepi kepada sejumlah wartawan di Payakumbuh, Minggu (29/3), menginformasikan istilah partial atau semi lockdown yang diviralkan Payakumbuh dalam tiga hari terakhir, dinilai Kapolres Payakumbuh AKBP Donny Setiawan sangat berhasil, arus masuk dan keluar Payakumbuh jadi berkurang.

Menurut Wali Kota, berdasarkan pantauan pihak kepolisian, warga masih banyak menterjemahkan semi lockdown Payakumbuh ini multi tafsir. Ada di antara masyarakat yang mengartikan lockdown benaran. Karena itu, kapolres Donny Setiawan meminta pemko untuk mensosialisasikan semi lockdown ini melalui berbagai media atau medsos.
 
Pimpinan Perangkat Farah, Camat dan Lurah juga diminta ikut memberikan sosialisasi kepada warga kota, ajar Kapolres Dony, sebagaimana dilansir semangatnews.com.

Karena itu, Wali Kota Riza segera menginstruksikan seluruh aparatur pemko diminta ikut mensosialisasikan istilah semi Lockdown Payakumbuh ini. Hakekatnya, bagaimana menekan arus masuk dan keluar masyarakat ke Payakumbuh. Termasuk arus barang kebutuhan sehari-sehari yang harus ditangani secara serius.

Menurut Riza, kendaraan lintas kota dan Provinsi yang melewati Payakumbuh, meski kendaraan pribadi, dilarang untuk masuk wilayah Kota Payakumbuh. Kita sudah siapkan petugas dan rambu di posko di gerbang kota, baik dari arah Pekanbaru serta dari arah Bukittinggi, jelasnya.

Terhadap kendaraan barang kebutuhan bahan pokok, disebut Riza juga tidak bisa langsung masuk kota. Truk atau kendaraan pengangkut barang tersebut, harus membongkar barangnya di kawasan jalan lingkar utara dan di areal Medan Nan Bapaneh, Ngalau Indah Payakumbuh.***


#Ryan #E2

PAYAKUMBUH (RangkiangNagari) - Kelompok Siaga Bencana dan Karang Taruna Rekota Kelurahan Koto Tangah, Kecamatan Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh rumah warga yang ada di Kelurahan tersebut. Penyemprotan yang di lakukan pada minggu 29 Maret 2020 itu dilakukan karena meminimalisir Tersebarnya virus covid 19 yang telah menewaskan ribuan orang di penjuru dunia.

Ketua Karang Taruna Kelurahan Koto Tangah, Wawan mengatakan, disinfektan sendiri di buat oleh KSB dan Karang Taruna yang dibantu oleh Sekretaris Lurah, Khalid.

“kami dibantu sekretaris kelurahan untuk pembuatan disinfektan. Dan penyemprotan dilakukan untuk meminimalisir penyebaran virus covid ini, “ucap Wawan, sebagaimana dilansir semangatnews.com.

Selain melakukan penyemrotan, Pihak KSB dan Karang Taruna juga melakukan pendataan terhadap warga yang baru datang dari luar daerah.

Kasat Pol PP Payakumbuh, Devitra yang juga warga Kelurahan koto Tangah, mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada KSB serta Karang Taruna Koto Tangah yang telah terjun langsung untuk melakukan penyemprotan.

“kami mengucapkan terimakasih kepada karang taruna Rekota dan KSB Koto Tangah. Semoga covid 19 cepat berakhir di negri kita ini, “ucap Davitra.***

#Ryan #E2

PAYAKUMBUH (RangkiangNagari) - Wali Kota Payakumbuh telah resmi menutup aktifitas keluar-masuk Payakumbuh untuk mencegah penyebaran Virus Corona (Covid-19), ditandai dengan keluarnya Instruksi Wali Kota Nomor 5 Tahun 2020 Tentang Pembatasan Aktifitas Warga Dan Akesibilitas Keluar Masuk Kota Payakumbuh, Jumat (27/3).

Selama masa itu diberlakukan, selain kebutuhan anggaran, kebutuhan sembako masyarakat menjadi perhatian di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

“Kita akan rapat kerja terlebih dahulu, mudah-mudahan data dari dinas terkait bisa kita simpulkan berapa kebutuhan logistik yang dibutuhkan selama status ini ditetapkan, pemerintah harus bertanggung jawab dengan itu,” kata Ahmad Zifal, anggota DPRD Kota Payakumbuh dari Partai PPP kepada wartawan usai rapat terbatas bersama pimpinan DPRD dan Pimpinan ADK, Jumat (27/3) sore.

Untuk mengatasi kelangkaan pangan, dari sisi penganggaran, DPRD menyebut akan ada pergeseran anggaran dan perubahan anggaran di tahun 2020.

“Kita punya cadangan pangan, sekarang ada di Bulog, memang nanti dipergunakan untuk mengeluarkan cadangan pangan saat darurat, saat ini masih tersimpan disana, nanti kita akan rapat di perubahan anggaran. Kalau kondisi akibat Covid-19 memburuk, maka langkah pertama adalah menyiapkan cadangan pangan kita, “katanya, sebagaimana dilansir semangatnews.com.

DPRD mendorong pemenuhan 10 kebutuhan pokok masyarakat Payakumbuh. Selain itu, di bulan ramadhan/puasa nanti DRPD juga akan mendorong pemko untuk melakukan operasi pasar melalui cadangan pangan dan perubahan anggaran.

Novel Coronavirus (Covid-19) adalah wabah internasional, disamping kebijakan daerah tidak terlepas dari kebijakan dari Pemerintah Pusat, kita ikuti perkembangannya, “ujarnya menambahkan.***

#Ryan #E2

PAYAKUMBUH (RangkiangNagari) - Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi bersama Wakil Wali Kota Erwin Yunaz Bersama sejumlah unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Sekda Rida Ananda dan beberapa pimpinan perangkat daerah tinjau Posko Tanggap Darurat Virus Korona di perbatasan Kota Payakumbuh.

“Gerbang kota saat ini merupakan lokasi yang paling rawan, maka dari itu Pemko Payakumbuh bersama TNI dan Polri melakukan penyemprotan disinfektan kepada kendaraan dan orang yang melintasi jalur ini serta pengecekan suhu tubuh,” kata Riza Falepi saat peninjauan lokasi, Jumat (27/03) malam.

Riza menekankan, Pemko Payakumbuh tidak melakukan penutupan jalan menuju Kota Randang tapi hanya pengalihan jalan untuk akses keluar masuk Payakumbuh.

“Akses ke Payakumbuh tidak ditutup cuma kita perketat untuk mengatasi menyebaran virus korona,” ucap Wako Riza.

Dijelaskan Wako Riza hal ini dilakukan agar jangan sampai wabah virus korona menginfeksi warga sebab Payakumbuh merupakan jalur perlintasan, penghubung antara Sumbar dan Riau.

’90?Sebagai pimpinan saya akan lakukan apapun untuk melindungi warga Payakumbuh supaya tidak ada yang terjangkit virus korona ini,” pungkas Wako Riza tegas. (rls)


#Ryan #E2

PAYAKUMBUH (RangkiangNagari) - Komisi A DPRD Kota Payakumbuh laksanakan Rapat kerja dengan Camat Se Kota Payakumbuh berkaitan dengan penanganan Covid 19, di Geduang DPRD ruang Komisi A, Sabtu, (28/3/2020)

Rapat kerja Komisi A DPRD Kota Payakumbuh kali ini ingin memastikan langkah-langkah konkrit yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah Dalam mencegah perkembangan Covid 19 di Kota Payakumbuh terutama di Tingkat Kecamatan dan Kelurahan.

Raker Komisi A ini dihadiri oleh Sri Joko Purwanto, Ketua Komisi A, bersama Aprizal M, Wakil Komisi A, dan Zainir, Sekretaris Komisi A beserta Anggota Wirman Putra, Alhudri dan Yanuar Gazali, seterusnya dihadiri juga oleh ke lima Camat yaitu Davit Bachri, Camat Latina, Irwan Suwandi Camat Payakumbuh Timur, Kefrinaldi Camat Payakumbuh Barat, Desfitawarni Camat Payakumbuh Utara dan Junaidi Camat Payakumbuh Selatan.

Ketua komisi A Sri Joko Purwanto dalam sambutannya meminta kepada masing-masing Camat untuk menyampaikan paparannya apa saja yang telah dilakukan di wilayahnya masing-masing.

Setelah mendengar paparan dari masing-masing Camat tersebut, dapat kita simpulkan bahwa masih kurangnya alat perlindungan diri dalam penanganan Virus Corona, sehingga ada kegamangan dan ketakutan tim medis dalam menangani permasalahan ini. Peralatan yang digunakan adalah peralatan seadanya yang jauh dari standar kesehatan, “ungkap Ketua Komisi A Joko.

Anggota DPRD Aprizal M dari Gerindra mengucapakan terimakasih kepada seluruh Camat khususnya dan kepada Pemerintah Kota secara umum yang telah berupaya sekuat tenaga dan bekerja 24 jam dalam upaya penanggulangan serta pencegahan Virus Corona di Kota Payakumbuh,

“Dikatakannya, Penyebaran virus ini mungkin saja bisa melalui uang, Karena uang dapat berasal dari mana saja dan dari siapa saja yang kita tidak dapat mengetahui secara pasti apalagi uang yang dibawa oleh pedangang diluar sumbar, “kata Afrizal, sebagaimana dilansir semangatnews.com.***

Zainir Sekretaris Komisi A juga menyampaikan bahwa sesungguhnya seluruh anggota DPRD tanpa kecuali mendukung segala upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kota Payakumbuh dalam penanganan pencegahan Virus Corona tersebut.

DPRD Kota Payakumbuh berharap Pemerintah Daerah berusaha secara maksimal dalam penanganan dan pencegahan penyebaran virus corona di Payakumbnuh dan DPRD sangat mendukung segala upaya yang dilakukan Pemko,

“Kita DPRD dan seluruh masyarakat sangat berharap wabah ini segera berakhir agar aktifitas dan perekonomian berjalan seperti sedia kala apalagi sebentar lagi akan memasuki Bulan Ramadhan, “tutur Joko.***

#Ryan #E2

Pulau Punjung (Rangkiangnagari) - Dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD)  Kabupaten Dharmasraya sepakat  memangkas anggaran  anggota dewan,  untuk disumbakan terkait penanganan Virus Corona Disease (Covid-19) sebanyak Rp 1 miliyar. 

Hal itu dikatakan ketua DPRD Pariyanto kepada media ini, Senen (30/03) diruang kerjanya. Keputusan ini diambil atas kesepakatan bersama yang ditetapkan dalam sidang pari purna dewan,  yang dipimpin lasung ketua DPRD, turut di damping dua wakilnya Ir Adi Gunawan dan Beni Ridwan serta dihadiri tiga  ketua komisi Purwanto, Ade Sudarma, Rosandi Sanjaya dan anggota dewan lainya. 

Politisi PDIP itu mengatakan, " inilah cara kami membantu beban pemerintah dalam menangani memutus rantai penyebaran Virus Covid-19" ucap Pariyanto. Karena Virus Covid-19 telah memporak porandakan tatanan sendi kehidupan dunia, baik desegi ekonimi, politik. Dampaknya ini juga merambah kabupaten dharmasraya. 

Untuk itu, DPRD Kabupaten Dharmasraya sangat peduli dengan Himbauan Pemerintah agar di tiadakannya tugas luar daerah untuk sementara waktu, untuk memutus rantai penyebaran Covid 19 yang sangat kita waspadai, yang menjaga diri kita adalah kita, dan ingat penyebaran vorus Corona perlu di waspadai, jaga diri, keluarga dari kerumunan orang banyak tutup Pariyanto. 

Ketua Komisi II Ade Sudarman menambahkan kesepakatan ini, merupakan salah satu langkah jitu untuk membantu pemerintah dan masyarakat. Sebelumnya dirapat pimpinan DPRD sudah disampaikan dan ini  tindak lanjut dari hasil rapat sebelumnya," ujarnya.

Untuk menangani rasa kemanusian maka kami sepakat untuk memangkas dana  perjalanan dinas keluar daerah senilai Rp. 1 milyar. Yang terpenting kita semua mengambil semua hikmah dari musibah  covid-19 ini. Dia juga mengimbau masyarakat agar menahan diri dulu untuk keluar rumah, jika tidak ada hal yang penting. Karena ini menyangkut keselamatan diri sendiri, keluarga serta orang sekitar kita, " pinta politisi Partai Amanat Nasional.


(SSA)


Jakarta Rakyat Sumbar - Beberapa waktu lalu, seorang dokter hewan dan ahli virus, drh. Moh. Indro Cahyono membongkar soal kelemahan virus corona.

Dalam tayangan di kanal YouTube Official iNews (29/3/2020), drh. Indro mulanya menyebutkan bahwa virus ini sangat mudah menyebar antar manusia.

Meski demikian, menurutnya Covid-19 belum tentu menimbulkan kematian.

"Jika menular dari manusia ke manusia lain, belum tentu menimbulkan kematian, Covid-19 tidak berhubungan dengan kematian," ungkap dr. Indro.

Lebih lanjut, menurutnya orang yang meninggal saat terinfeksi Covid-19 sebelumnya telah memiliki kondisi kesehatan yang kurang baik atau ada masalah dalam kekebalan tubuhnya.

"Sebagian besar yang terinfeksi virus ini bisa sembuh dan selamat," ujarnya.

"Yang meninggal sebagian besar itu berada di dalam kelompok risiko tinggi. Berarti punya gangguan untuk memproduksi antibodi, bisa jadi karena usia, komplikasi penyakit atau sakit pernapasan bawaan," tambahnya.

Selanjutnya, drh. Indro membongkar kelemahan yang bisa membuat Covid-19 mati.

1. Covid-19 disebut akan hancur dengan pelarut lemak

Pemerintah saat ini menganjurkan untuk rajin mencuci tangan dan menjaga kebersihan ya.

Ternyata, sabun dan berbagai pembersih rumah tangga ampuh hancurkan virus corona, Moms.

"Kelemahannya adalah virus ini sangat mudah dihancurkan oleh berbagai pelarut lemak, termasuk sabun, semua peralatan rumah tangga bisa dipakai menghancurkan virusnya," jelas drh. Indro.

2. Virus corona tak bisa bertahan lama di suhu panas

"Iklim di Indonesia itu 26 - 30 derajat celsius, virus itu akan ada di udara selama maksimal 3 menit pada suhu 20 - 25 derajat (celsius). Sehingga di suhu kita, pas siang-siang, virus itu nggak akan bertahan lama dari 1 menit," ungkapnya.

Menurutnya masalah suhu ini bisa menjelaskan mengapa Italia dan New York memiliki kasus Covid-19 yang sangat banyak, karena suhu di wilayah tersebut tak seperti di Indonesia.

"Di Itali suhunya 6 derajat, sementara virus ini bisa bertahan selama 3 jam di lingkungan pada suhu 10 - 15 derajat (celsius)," tukasnya.

3. Virus corona bisa dinetralkan oleh antibodi

"Virus hanya bisa dinetralkan oleh antibodi dalam tubuh kita sendiri. Dan antibodi itu akan diproduksi oleh tubuh kita selama tujuh hari sesudah paparan awal. Di hari 14 antibodinya makin banyak dan bisa menetralkan virusnya," jelas drh. Indro.

Lebih lanjut, drh. Indro menjelaskan bahwa memori antibodi soal virus ini akan tersimpan selama 30 tahun.

Sehingga jika suatu hari seseorang akan terkena Covid-19, antibodi langsung bekerja dan dalam dua hari bisa sembuh.

Yuk, cegah virus corona dengan menjaga kesehatan dan kebersihan ya, Moms.

Jangan lupa tetap ada di rumah untuk memutus persebaran Covid-19.(Rel.01 ).

PAYAKUMBUH (RangkiangNagari) - Walikota Payakumbuh Riza Falepi menegaskan untuk mengantisipasi agar Virus Corona (Covid-19) tidak menyebar di Payakumbuh dan supaya angka positif tetap berada di “zero”, penting bagi seluruh pihak untuk mengawasi orang yang datang ke Payakumbuh.

Riza yang memimpin rapat bersama Sekda, Asisten, dan Kepala OPD di Aula Randang Balaikota, Selasa (24/3), meminta orang yang datang dari luar daerah maupun daerah zona merah penyebaran Virus Corona (Covid-19) harus wajib lapor di Payakumbuh.

“Lurah dan camat kita berikan tugas khusus untuk aktif 24 jam memantau aktifitas warganya, kalau ada yang tidak mau ikut aturan akan ditindak tegas oleh tim gugus tugas,” kata Riza.

Kebijakan yang diambil Riza ini menurutnya harus tegas dan tidak bisa ditawar lagi, karena kalau ada kasus positif Covid-19 di Payakumbuh kata Riza akan sangat berat lagi yang akan ditanggung oleh tim Gugus Tugas Di Payakumbuh, bahkan keamanan setiap warga menjadi taruhannya.

“Kita tegaskan bagi warga yang datang dari luar daerah dan tidak mau patuh dan koorperatif dengan melaporkan diri, maka akan didatangi oleh petugas kita, karena untuk penanganan Covid-19 ini tindakan tegas sesuai SOP harus kita lakukan agar keselamatan seluruh warga kita terjaga, jangan main-main,” kata Riza.

Riza menyebut, selain kebijakan tegas ini, perlu dukungan seluruh pihak termasuk seluruh masyarakat untuk aktif memonitor aktifitas apapun di lingkungannya, disamping menjaga kesehatan dan mawas diri, masyarakat harus peka dengan keadaan sekitar. (rls)

#Ryan #E2

PAYAKUMBUH (RangkiangNagari) - Walikota Riza Falepi memimpin apel Tim Gugus Tugas Tanggap Darurat Covid-19 di depan kantor Koramil 01/Pyk, Kamis (26/3). Apel pagi itu dilaksanakan sebelum aksi penyemprotan selama 3 hari 26-28 Maret 2020 yang diinisiasi oleh Kodim 0306/50 Kota.

Turut hadir Sekda Rida Ananda, Asisten I dan II Setdako Yoherman dan Elzadaswarman, Kadis Kesehatan Bakhrizal, Kadiskominfo Jhon Kenedi, Kadis Perhubungan Adrian, Kasatpol PP Devitra, Kalaksa BPBD Yufnani Away, dan Kapolsek Kota Payakumbuh AKP Julianson.

Wako Riza menyebut sampai saat ini alhamdulillah sampai saat ini status Covid-19 di Payakumbuh masih negatif. Virus yang dibawa dari daerah lain ini semoga tidak sampai masuk ke Payakumbuh.

“Jangan sampai ada yang positif, kita sama-sama berdoa dan berjuang, karena apabila sekali positif, penyebarannya sangat ekspansial, akan susah sekali mentracking orang-orang yang pernah berkontak dengan pasien yang positif,” kata Riza.

Riza menyebut setelah dipantau, Payakumbuh termasuk daerah aktif yang petugas tim gugus tugasnya mendatangi orang yang dari luar daerah terpapar dan langsung menjadikannya Orang Dalam Pentawasan (ODP).

“Kalau perlu perjalanan dinas ditahan dulu pak sekda, karena kondisi sekarang sangat memprihatinkan. Termasuk para dewan juga tahan dulu buat keluar daerah,” kata Riza Falepi.

Riza menyebut setiap orang bertanggung jawab menjaga keselamatan Kota Payakumbuh, Riza mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas nama masyarakat Payakumbuh kepada TNI, Polri, Petugas Medis, BNPB, dan seluruh pihak terkait selama penanganan Covid-19 dijalankan.

“Sekarang kita boleh represif, marahi pendatang yang tidak melapor dan seenaknya jalan-jalan, termasuk keramaian bubarkan saja, ini usaha kita untuk mencegah Covid-19,” kata Riza

Riza juga telah berkoordinasi dengan Polres, dirinya menyebut jalur lalu lintas Riau-Padang kalau bisa hanya 1 di Payakumbuh. “Belum tentu orang yang masuk itu steril, jangan sampai terbawa virusnya kesini,” ujarnya.

Sementara, untuk penyemprotan disinfektan, Riza meminta agar diusahakan di tempat yang tidak terkena matahari, karena virus bertahan ditempat yang lembab, sekaligus memaksimalkan disinfektan yang terbatas.

“Orang tua juga rentan tertular dan cepat meninggal akibat Covid-19, perlu diedukasi untuk jangan keluar rumah. Semoga kegiatan ini menjadi berkah menyelamatkan Kota Payakumbuh, mari bersama-sama kita jaga kota yang kita cintai ini. Inisiasi yang bagus selalu kita dukung, terimakasih Dandim 0306/50 Kota dan Polresta Payakumbuh,” kata Riza. Dalam apel itu, juga dilaksanakan penyerahan bantuan masker dan disinfektan dari Anggota DPRD dari Partai PDIP Yanuar Gazali kepada Tim Gugus Tugas Covid-19. (rls)


#Ryan #E2

PAYAKUMBUH (RangkiangNagari) - Bertepatan dengan hari libur, Rabu pagi (25/3), tidak menyurutkan semangat WaliKota Riza Falepi untuk memantau posko Covid 19 yang ada di setiap Kecamatan. Didampingi Sekda Rida Ananda, Kadis Kesehatan Bakhrizal, Kepala Bappeda Ifon Satria dan beberapa Opd, Riza mengayuh sepeda.

Mengawali kunjungannya, Riza menyambangi Posko Kecamatan Payakumbuh Timur di Puskesmas Tiakar. Dilanjutkan ke Kecamatan Payakumbuh Selatan di Puskesmas Sawah Padang. Kecamatan Payakumbuh Barat juga tak luput dapat perhatian. Walikota mampir di Puskesmas Ibuh.  Kemudian perjalanan dilanjutkan ke Kecamatan Payakumbuh Utara, kali ini yang menjadi sasaran adalah Puskesmas Tarok.

Tidak hanya sampai disitu, mantan anggota DPD RI itu juga menuju Kecamatan Latina, kali ini yg dikunjungi adalah Puskesmas Lampasi.

Disetiap posko kecamatan tersebut, Riza menyampaikan, agar Camat, Lurah, Babinsa, Babinmas dan aparat kesehatan yang berada dilokasi agar memantau setiap warga yg baru datang dari luar daerah. Pantau terus warga kita yg baru pulang dari daerah lain. Anjurkan kepada mereka untuk memeriksakan diri ke posko atau puskesmas terdekat, kata Riza.

Riza juga mengingatkan untuk tidak mengadakan acara yg bersifat mengumpulkan orang. Jangan berkumpul-kumpul dululah. Di warung atau dimana saja, tetaplah dirumah. Bahkan kalau ada warga yang mau “baralek” tunda dulu, yg penting kan menikah nya seloroh Riza.

Riza juga memberikan semangat kepada petugas kesehatan, aparat kecamatan dan kelurahan termasuk aparat keamanan. Layani warga kita sebaik mungkin, berikan sosialisasi terus menerus, supaya masyarakat paham akan bahaya virus corona ini. Mudah2an pekerjaan seperti ini akan menjadikan amal ibadah disisi Allah SWT, pesan Riza.

Perjalanan WaliKota memantau warga pagi itu, diakhiri dengan menyambangi Posko utama di depan Pos Kota. Di posko utama, Walikota juga berbincang-bincang dengan petugas piket yang sedang melaksanakan tugas hari itu. (rls)

#Ryan #E2

PAYAKUMBUH (RangkiangNagari) - Usai berkeliling dengan sepeda memantau Posko Covid-19 disetiap Kecamatan, Sekretaris daerah Kota Payakumbuh Rida Ananda didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Bakhrizal, Kepala Bappeda Ifon Satria dan beberapa OPD terkait mengunjungi Posko Induk tanggap darurat covid-19 di depan pos kota, Rabu(25/3).

Dalam kunjungannya Rida memeriksa kelengkapan sarana dan prasarana yang ada di posko induk guna untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat secara maksimal.

Seluruh kelengkapan seperti masker, hand senitizer, desinfektan, serta kelengkapan personil piket tidak luput dari pantauannya.

“Dari pantauan kelengkapan posko, alhamdulillah sudah bisa dikatakan baik untuk melayani masyarakat, cuma ada 1 lagi yang kurang yaitu wastafel untuk cuci tangan bagi setiap masyarakat sebelum masuk ke posko,” ujar Rida

Rida memaparkan Insyaallah hari ini wastafel tersebut akan segera dipasang sehingga posko induk ini lengkap dan siaga untuk melayani masyarakat.

“Saya sudah telpon langsung pihak PDAM untuk segera memasang peralatan untuk pengairan pada wastafel, sehingga tidak hanya bergantung pada hand sanitizer, masyarakat yang melewati posko pun dapat mencuci tangannya disana,” terang Rida

Lebih lanjut Rida berharap kepada petugas yang piket di Posko induk untuk dapat melaporkan situasi dan kondisi saat melaksanakan piket, serta memberitahukan apa saja sarana dan prasarana yang masih dianggap kurang demi kenyamanan kita bersama pungkas Rida. (rls)

#Ryan #E2

PAYAKUMBUH (RangkiangNagari) - Untuk terus menekan penyebaran Virus Corona (Covid-19), Walikota menaikkan level tindakan yang harus dilakukan oleh petugas Satpol PP. Riza meminta petugas untuk lebih intensif memonitor aktifitas keramaian.

“Tindakan represif diperbolehkan namun tetap menjaga kesopanan, dan lebih tegas dan tidak pilih kasih terhadap warga yang bandel,” kata Riza saat rapat bersama Sekda, Asisten, dan Kepala OPD di Aula Randang Lantai 2 Balaikota, Selasa (24/3).

Riza juga meminta Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga untuk membuat edaran bagi kafe-kafe dan rumah makan untuk mengurangi jam operasinya.

“Tidak ada lagi yang duduk-duduk dan kongkow-kongkow di kafe-kafe, saya minta kurangi waktunya, kalau mau minum bawa saja pulang jangan duduk pula disana ramai-ramai,” kata Riza.

Sementara itu, Riza memerintahkan agar iven-iven turnamen ditiadakan dan kegiatan keramaian tidak akan diberikan izin, termasuk baralek.

Untuk Akfitas pasar boleh berjual beli, namun jangan berlama-lama dan hindari kerumunan, kalau bisa jaga jarak kontak dalam waktu singkat dan belanja sesuai kebutuhan, agar hemat waktu. Pemilik toko dan kios diminta membuat sendiri antiseptik.

“Jangan terlalu berharap kepada pemerintah karena tenaga kita terbatas dan tidak semuanya mampu untuk di cover, mari bersama-sama kita perangi Covid-19 ini demi keselamatan kita bersama,” kata Riza. (rls)

#Ryan #E2

PAYAKUMBUH (RangkiangNagari) - Tak hanya pasar dan fasilitas umum lainnya, Pemko Payakumbuh melalui Dinas Lungkungan Hidup (DLH) Kota Payakumbuh juga melakukan proteksi dini untuk pencegahan virus korona (Covid-19) kepada pasukan kuning yang mengumpulkan sampah dari masyarakat.

“Kita lihat kawan-kawan yang bekerja dipengolahan persampahan ini sangat rentan untuk terpapar penyebaran covid-19), sebab sampah yang diambil kita tidak tau sumbernya seperti apa,” kata Kadis LH Dafrul Pasi saat diwawancara humas di TPA Padang Karambia, Kamis (26/03).

Maka dari itu untuk mencegah hal tersebut Dafrul menyebut pihaknya telah membagi empat tim untuk melakukan penyemprotan disinfektan yang tersebar ditiga tempat Transfer Dipo (TD) dan di TPA sendiri.

“Lokasi pertama di TD Padang Kaduduak, yang kedua di TD Nunang yang ketiga di TD Tanjung Pauh dan yang terakhir TPA Padang Karambia,” imbuh Dafrul.

Lebih lanjut Daftul mengatakan, “Penyemprotan disinfektan ini kita lakukan kepada personil, becak sampah dan truk sampah agar selalu melindungi mereka,” tambahnya.

Untuk disinfektan sendiri dijelaskan Dafrul, pihaknya membuat sendiri sebab disinfektan yang ada di pasar sudah habis karena seluruh daerah di Indonesia berebut untuk mendapatkannya. “Disinfektan yang kita buat telah dianalisa oleh bagian analis di UPTD Labor kita, yang terbuat dari pemutih pakaian dicampur dengan air,” pungkas Dafrul. (rls)

#Ryan #E2

PAYAKUMBUH (RangkiangNagari) - Kampanye pencegahan penyebaran Virus Corona sangat gencar dilakukan. Termasuk lewat langkah penyemprotan disinfektan.

Untuk itu, Pemerintah kota Payakumbuh bersama TNI-Polri, BPBD, Satpol PP serta stakeholder terkait melakukan penyemprotan disinfektan selama 3 hari 26-28 Maret 2020 yang diinisiasi oleh Kodim 0306/50 Kota.

Turut hadir Walikota Payakumbuh Riza Falepi, Sekda Rida Ananda, Asisten I dan II Setdako Yoherman dan Elzadaswarman, Kadis Kesehatan Bakhrizal, Kadiskominfo Jhon Kenedi, Kadis Perhubungan Adrian, Kasatpol PP Devitra, Kalaksa BPBD Yufnani Away, dan Kapolsek Kota Payakumbuh AKP Julianson.

Wako Riza mengatakan penyemprotan dilakukan dengan berkeliling ke sejumlah fasilitas umum Seperti perkantoran pelayanan masyarakat dan ke tempat ibadah yang ada di Kota Payakumbuh dimulai dari Mesjid yang ada di berbagai Kecamatan Kota Payakumbuh, Gereja, Asrama Bivak, Kantor Dinas Pariwisata, Tempat pemandian Ngalau Indah area pelayanan publik serta tempat lainnya yang terindikasi banyak dikunjungi masyarakat.

Lebih lanjut Riza mengatakan kegiatan tersebut sebagai wujud sinergitas lintas sektoral dalam upaya pencegahan virus corona masuk ke wilayah Kota Payakumbuh.

“Kita ketahui virus corona telah menjadi pandemi dunia. Saat ini Kota Payakumbuh sangat memantau adanya kedatangan warga dari luar daerah, dan kita inginkan tidak ada ditemukan kasus penderita positif covid-19 di Kota Payakumbuh. Sehingga melalui penyemprotan disinfektan agar virus tersebut tidak mewabah di Kota Payakumbuh,”ujarnya.

Riza menambahkan, penyemprotan direncanakan masih bakal dilanjutkan 3 hari kedepan dengan menyisir ke sejumlah tempat lainnya.

“Kegiatan tersebut sekalingus dilakukan untuk sosialisasi dan ajakan kepada masyarakat agar menjaga dan melakukan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta lebih waspada dan memproteksi diri masing-masing serta keluarga untuk menghindari penyebaran wabah virus corona,” Pungkasnya. (rls)

#Ryan #E2

PAYAKUMBUH (RangkiangNagari) - Demi menjalin kerjasama dan koordinasi yang baik untuk melayani masyarakat, Personil Posko Induk tanggap darurat Covid-19 Kota Payakumbuh mengadakan Apel pagi sebelum melaksanakan tugas di depan Pos Kota Payakumbuh, Rabu (25/3/2020).

Apel dipimpin oleh Kabag Ops Kompol Basrial dan diikuti oleh personil TNI, Polri, Bagian umum Pemko payakumbuh, Tim Humas, Satpol PP, Dinas Kesehatan dan BPBD Kota Payakumbuh.

Dalam apel pagi ini dijelaskan tugas personil yang piket dan diharapkan untuk bekerjasama satu sama lain untuk melayani masyarakat.

“Kita sebagai garda terdepan pelayan masyarakat dalam memantau penyebaran Covid-19 ini, diharapkan semua kita yg piket pada hari ini dapat berkerja sama dan saling membantu dalam pelayanan kepada masyarakat yang datang untuk memeriksakan diri,” ujar Basrial

Lebih lanjut Basrial memaparkan, untuk personil yang piket agar melengkapi peralatan untuk melindungi diri karena akan kontak langsung dengan masyarakat, khususnya para pendatang dari luar daerah yang akan memeriksakan diri.

” Mohon para personil yg piket hari ini perhatikan kelengkapan pengamanan diri kita, karena kita langsung berinteraksi dengan masyarakat, perhatikan SOP pelayanan demi keamanan dan kenyamanan kita bersama, Insyaallah bersama kita bisa melawan penyebaran covid-19 ini,”pungkasnya. (rls)

#Ryan #E2

PAYAKUMBUH (RangkiangNagari) - Wali Kota Riza Falepi akan segera menutup Kota Payakumbuh untuk mengantisipasi masuknya Carrier atau orang yang berkemungkinan membawa Virus Corona (Covid) dari daerah luar Payakumbuh.

“Artinya aktifitas keluar-masuk Payakumbuh kita batasi, kita melihat kasus di Bukittinggi sudah ada 1, dan beberapa daerah lain di Sumbar sudah ada kasus positif Covid-19 nya, “kata Riza, Kamis (26/3).

Wali Kota Riza Falepi menyebut Carrier dari Corona ini menjadi kunci utama penyebaran Covid-19, karena umumnya pembawa Virus bisa jadi memiliki daya tahan tubuh sehingga tidak terdeteksi saat diperiksa oleh tim medis di perbatasan. Melihat hal ini, Riza menanggapi dengan serius dan tegas untuk memberlakukan hal itu.

Namun, mengingat Payakumbuh adalah kota perlintasan yang menghubungkan Riau dan Sumbar, maka Riza sudah berkoordinasi dengan Kepolisian, TNI, dan Dinas Perhubungan untuk memberlakukan 1 jalur lintas saja, namun pengendara tidak boleh singgah di Payakumbuh.

“Kita harus melakukan ini, kita tidak ingin gambling dengan keamanan warga kita di Payakumbuh, intinya kita mau Kasus Covid-19 ini tetap zero sampai situasi kondusif, “tegas Riza, sebagaimana dilansir semangatnews.com.

Sampai saat ini, Riza sudah melarang aktifitas keramaian di kotanya, termasuk warga dilarang keluar rumah kalau tidak perlu, saat ini kondisi Payakumbuh masih belum ada Positif Covid-19.

“Kami harap masyarakat bisa koorperatif, kondisi saat ini darurat, ada banyak jiwa yang harus kita selamatkan, “harap Riza.***

#Ryan #E2

Ari Ginanjar Agustian

Padang (RangkiangNagari) - Ary Ginanjar Agustian seorang ahli dalam  bidang Emosional Spiritual Question (ESQ) mengatakan orang yang kena Covid 19 rata-rata orang yg dirundung rada ketakutan sehingga dia drop dan imunitas tubuhnya tidak keluar dan disitulah covid 19 masuk menyerang.

Ambil contoh anak kecil sangat jarang sekali yang kena covid 19 di seluruh dunia. Hanya orang-orang dewasa yg imun nya turun gara-gara ketakutan, was-was, panik dan termakan berita berita hoax.

Menurut hasil sebuah penelitian di China Februari lalu menyatakan, anak-anak usia 0-9 tahun hanya 0 persen atau tidak ada yang meninggal akibat Corona, 10 -39 tahun meninggal 0,2 persen. Sedangkan 40-49 persen 0,4 persen dan 50-59 tahun 1,3 persen, 60'69 tahun 3,6 persen, 70-79 tahun 8 persen dan terakhir 80 tahun keatas 14,8 persen.

Di daerah Wuhan sendiri saat ini sdh mulai normal kembali berkat peran media yang hanya memberitakan tentang orang-orang yang sudah sehat tanpa berita- berita kematian karena corona.

Berita-berita penyemangat juga gencar untuk membalik pola pikir warga agar tetap optimis. Orang-orang yang optimis ini secara alami imun tubuhnya akan kuat.

Pesan penyemangat  penting  untuk membalik pola pikir warga agar tetap optimis. Orang-orang yang optimis ini secara alami imun tubuhnya bekerja. Peran MENTAL di perlukan disini, selain cuci tangan dan social distancing dan berdoa.

Bilik
Baso (RangkiangNagari) - Direktur IPDN Kampus Sumatera Barat Dr Tun Huseno  semakin meningkatkan kewaspadaan sehubungan semakin menularnya Virus Corona di negeri ini. Tidak terkecuali di Sumatera Barat.

Berdasarkan data situs Tanggap Corona Pemprov Sumbar, terdapat 1.024 ODP dan 23 PDP di provinsi ini. Hasil tes, 31 orang dinyatakan negatif, sedangkan hasil tes terhadap 13 orang lagi belum keluar.  Saat ini delapan orang dinyatakan terinfeksi virus. Satu orang  warga Marapalam dinyatakan meninggal kemaren (Sabtu,30/3)  karena terinfeksi covid 19 ini.

Selain memperkatat tamu yang datang, sekarang kampus menyiap sebuah "bilik disinfektan" agar setiap ASN dan tamu yang datang harus melalui bilik tersebut terlebih dahulu.

Sehingga semua tamu yang datang benar- benar clean dari virus ini.
Berdasarkan data situs Tanggap Corona Pemprov Sumbar, terdapat 1.024 ODP dan 23 PDP di provinsi itu. Berdasarkan hasil tes, 31 orang dinyatakan negatif, sedangkan satu orang dinyatakan meninggal dan 8 orang terinfeksi.

Apa yang dilakukan jajaran sivitas akademika IPDN Bukittinggi ini adalah untuk menyelamatkan kita semua dari tularan covid 19, tentu saja yang utama para praja yang jumlahnya begitu banyak dan menjadi harapan bangsa.

Kampus IPDN Sumbar yang terletak di jalan lintas Sumatera, Riau - Padang ini memang termasuk yang sangat waspada dalam antipasi serang virus corona.

Apalagi ada wacana  dari Pemprov Sumbar sesuai Surat Gubernur Sumbar No. 360/357/ BPBD/ 2020 untuk menempatkan ODP dan PDP di sebelah kampus yaitu Asrama/gedung PPSDM Kemendagri Regional wilayah Bukittinggi.

Seluruh pimpinan dan jajaran Sivitas Akademika  IPDN sangat berharap agar penempatan ODP dan PDP bisa dikaji ulang, karena sangat mengkuatirkan terhadap  kesehatan praja yang berdiam di kawasan itu.
Direktur IPDN Sumbar Dr Tun Huseno MSi di Kampus Baso
Sebelumnya pimpinan IPDN memerintahkan kepada seluruh jajaran, terutama aparat keamanan agar setiap tamu yang datang ke IPDN harus mencuci tangan dengan sabun dan dilakukan pengukuran suhu tubuh terlebih dahulu, sebelum mereka diizinkan masuk  areal kampus.Saat ini ditambah lagi dengan masuk " bilik disinfektan".kata Direktur.

Mengantisipasi semakin mengganasnya  serangan Virus Corona di tanah air, Direktur IPDN Kampus Sumbar juga memperketat setiap tamu yang datang di areal kampus.

Tun Huseno menegaskan tidak ada pengecualian terhadap tamu yang datang. Perlakuannya sama, tegasnya.

IPDN telah mengambil  langkah-langkah penting  dan cepat terkait dengan penyebaran virus corona atau lebih dikenal dengan Covic 19.

Penyebarannya sudah sangat luar biasa dan sudah dinyatakan sebagai pandemi global. Korban Covid 19 semakin hari terus bertambah dan menurut catatan terakhir mencapai 1285 kasus dan  Jumlah penderita Virus Corona atau COVID-19 di Indonesia, terus bertambah. Hingga hari ini Minggu 29 Maret 2020, total pasien positif wabah ini telah berjumlah 1.285 orang.

Jumlah penderita yang meninggal dunia sebanyak 114 orang," kata juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto di Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB, Jakarta Pusat hari ini

Sementara itu, tim medis Indonesia sudah berhasil menyembuhkan sebanyak 64 orang pasien dan kini mereka sudah diperbolehkan pulang.

Kemarin jumlah penderita positif corona sebanyak 1.155 orang, dan 102 di antaranya meninggal dunia. Sedangkan yang berhasil dipulihkan sebanyak 59 orang.

Sementara itu, jumlah penderita corona di seluruh dunia sudah mencapai 665 ribu orang, 30.857 meninggal dunia dan 141 ribu berhasil dipulihkan.

Selaku pimpinan institusi yang bergengsi di tanah air, Dr Tun Haseno segera meinstruksikan jajarannya untuk bertindak cepat, sesuai instruksi Presiden dan jajaran Pemerintah Pusat.

Sebelumnya di seluruh sektor  dilakukan penyemprotan dengan zat disinfektan di blok-blok, wisma, KSA, semua ruang kantor, rumah dinas, auditorium dan mesjid yang berada di lingkungan kampus IPDN Sumbar.

Perkuliahan dilaksanakan melalui daring,  tidak dengan tatap muka. Para dosen baik dosen tetap maupun  LB diminta memberikan tugas terstruktur apakah dikirim dengan email dan  foto copy.

Para tamu tidak diperkenankan  memasuki kampus dan kepada
semua praja, pejabat, dosen, pengasuh, karyawan/ti untuk selalu memakai masker selama berada di komplek kampus. Dan pimpinan IPDN meminta kepada staf terkait untuk memperbanyak tempat handsanitizer..(01.RS)



Painan (RangkiangNagari) - Peduli daerah pemilihan yang kini positif terjangkit Virus Corona (Covid-19),. Anggota Komisi 1, DPR RI  H. Darizal Basir bantu dana untuk  Rumah Sakit M. Zein Painan 25 juta rupiah.  Bantuan yang disalurkan mantan Bupati Pessel, 1995-2005 itu, guna membantu pemda setempat dalam menangani  kasus virus corona yang kini telah mewabah ke daerah ini.
"Ya, bantuan sudah kita berikan pada pihak rumah sakit, memang jumlahnya tidak besar. Kita berharap bisa membantu pemerintah daerah dalam menangani wabah virus corona," sebut H. Darizal pada wartawan media ini.        
Sebagai Putra Pessel, H. Darizal Basir merasa sedih dan kuwatir dengan kondisi kampung halamannya yang kini positif terjangkit virus corona (Covid-19).  Bahkan Anggota Komisi 1 DPR RI dari Fraksi Demokrat tersebut, ingin melakukan Kunjungan Dapil (Kundapil) ke daerah, akibat virus corona niat itu belum dapat dilaksanakan.
"Kita ingin sekali bertemu dengan masyarakat, akibat corona niat itu belum dapat dilakukan. Kita do'akan semoga wabah virus corona cepat berlalu dari kehidupan ini," harap Darizal.
Kepada masyarakat di daerah ini H.Darizal Basir berpesan agar tetap waspada terhadap virus corona. Ikuti saran pemerintah, terapkan prilaku hidup bersih dan sehat dan jangan lupa berdoa pada Allah SWT semoga wabah penyakit yang menguncang dunia tersebut cepat berakhir.
"Pesan saya terhadap masyarakat mari tetap waspada. Jaga kebersihan dan kesehatan dan ikuti saran pemerintah," pungkasnya. 
Sementara itu,  di tempat terpisah Direktur RSUD M.Zein  Painan dr Sutarman, mengaku telah menerima bantuan dana tunai senilai 25 juta rupiah dari H. Darizal Basir. Melalui Via ponselnya, ia mengatakan akan mempergunakan bantuan tersebut untuk keperluan gizi para medis dan Kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD)bagi para petugas yang bekerja menangani virus corona.
Atas nama pemerintah daerah  dr. Sutarman mengucapkan terimakasih kepada H. Darizal Basir yang telah ikut membantu dalam menangani Virus Corona di Pesisir  Selatan.
Direktur RSUD M.Zein Painan dr. Sutarman berharap bantuan juga datang dari perantau Pesisir Selatan dan lainya. Sehingga fasilitas yang dibutuhkan dalam menangani Virus Corona  (Covid-19) dapat terpenuhi.   


#Ryan #(Dodi)

PADANG (RangkiangNagari) – Angka pasien Covid 19 positif di Sumbar terus bertambah. Data pantau Covid 19 Provinsi Sumbar menunjukkan angka 5 pasien positif, naik dari sebelumnya yang hanya 3 orang. Sedangkan hasil negatif 15 orang dan yang masih dalam pemeriksaan 22 orang.

Masih data dari pantauan Covid 19 Pemprov Sumbar, total Orang Dalam Pantauan (ODP) di daerah ini sebanyak 818 orang dan Pasien Dalam Pantauan (PDP) 22 orang.Terpisah, Ketua IDI Sumbar, Dr. Pom Harry Satria meminta masyarakat Sumbar untuk tidak panik menghadapi kondisi yang ada. Dia meminta masyarakat taat aturan.
“Kami minta masyarakat patuh dengan aturan yang sudah diberlakukan pemerintah. Jangan keluar rumah, jaga jarak ketika ada di antara sejumlah orang. Untuk pemerintah, tolong batasi mobilitas penduduk yang telah memberikan hasil, baik di beberapa negara menghadapi pandemi Covid 19.

Saat ini, katanya, Sumbar membutuhkan kesiagaan dan kesediaan, bekerjasama antar semua lapisan pengambil kebijakan serta masyarakat.

“Kearifan lokal sangat dibutuhkan sekarang ini untuk saling menjaga dan melindungi. Potensi lokal pun perlu menjadi langkah prioritas untuk memenuhi keterbatasan alat perlindungan diri (APD) yang menjadi masalah bagi semua kabupaten/kota kita di Sumatera Barat.

#Ryan


BUKITTINGGI (RangkiangNagari) – Guna mencegah penyebaran korona dilingkungan serta menindaklanjuti imbauan pemerintah , Polres Bukittinggi mewajibkan setiap masyarakat yang akan berkunjung menjalani standard pencegahan.

Setiap masyarakat yang akan berkunjung harus mencuci tangan di lokasi yang telah disediakan. Setelah itu masuk ke bilik sterilisasi disemprot dengan cairan disinfektan.Kapolres AKBP Iman Pribadi Santoso, menjelaskan Polres Bukittinggi serius mencegah penyebaran Covid-19 di kingkungan Mako. “Personel maupun masyarakat untuk mengikuti standar pencegahan tersebut,” katanya.
“Kita telah sediakan falisitas cuci tangan mulai dari gerbang dan di sekitar lingkungan Mako. Lalu bilik sterilisasi yang sudah mulai dioperasikan,” tutup Kapolres.

#Ryan

TANAH DATAR (RangkiangNagari) – Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Tanah Datar memutuskan, penyemprotan disinfektan di berbagai tempat publik, terus akan dilakukan hingga 20 hari ke depan.

Di sisi lain, tingginya angka Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kabupaten Tanah Datar, dapat dijadikan indikator tingginya kesadaran masyarakat melaporkan diri ke lembaga kesehatan, setelah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit Covid-19 atau kontak langsung dengan penderita.Demikian informasi yang disiarkan Bagian Humas dan Protokol Setdakab Tanah Datar, Kamis (26/3), mengutip keterangan Ketua Posko Gugus Tugas Thamrin, di Pagaruyuang.
“Penyemprotan disinfektan akan terus dilaksanakan hingga 20 hari ke depan. Hari ini sasarannya kembali perkantoran bupati, Masjid Nurul Amin, dan Istano Basa Pagaruyuang. Masyarakat diminta juga dapat melakukan hal yang sama, yakni melakukan penyemprotan secara mandiri,” kata Thamrin, Kamis (26/3/2020).

Selain melakukan penyemprotan disinfektan, menurutnya, tim juga terus melakukan edukasi pencegahan penyebaran virus corona kepada pedagang di Pasar Batusangkar, Tanjuang Barulak Batipuah, dan Pasar Balai Tangah yang kebetulan Kamis adalah hari pasarnya.

Untuk mendukung kegiatan penyemprotan, tim juga sudah menerima bantuan 2.000 disinfektan dari salah satu partai politik.

Dijelaskan, hingga kemarin di Kabupaten Tanah Datar, ODP sudah mencapai angka 116 rang, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) empat orang, positif tertular Covid-19 dan meninggal dunia nihil.

Dandim 0307/TD Letkol Edi S. Harahap saat memimpin apel tim di Posko Penanggulangan, kemarin menyatakan, pencegahan penyebaran virus corona merupakan gerakan bersama. Untuk itu, ujarnya, dibutuhkan adanya keterpaduan gerak, keterlibatan, dan dukungan semua elemen masyarakat.

“Virus yang mudah menular dan mematikan itu, tentu tidak akan bisa dilumpuhkan kalau hanya mengandalkan pemerintah. Ancaman virus ini tak boleh dianggap sepele dan dipandang remeh. Mari bersama-sama kita putus mata rantai penularannya,” ucap Edi.

Wakil Bupati Zuldafri Darma dalam rangka mengantisipasi dampak ekonomi dan sosial akibat usaha-usaha pengendalian Covid-19 mengadakan rapat dengan kalangan perbankan dan pelaku usaha. Wabup meminta, semua pihak memberi dukungan nyata dalam usaha melawan penyebaran virus itu.

“Gugus Tugas dari unsur pemerintah daerah, TNI dan Polri sudah dibentuk dan sudah bekerja, termasuk sub gugus tugas di kecamatan, namun kemampuan dan kekuatan pemerintah saja tidak akan mampu menjangkau seluruh lini masyarakat, sangat dibutuhkan dukungan dan partisipasi pelaku usaha dan masyarakat mencegah penyebaran Covid-19 yang semakin mengkhawatirkan ini,” sebutnya.

Terkait jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang cukup tinggi di Tanah Datar, Wabup Zuldafri mengatakan, ini bukti ada kesadaran masyarakat yang baru pulang bepergian dari luar daerah, memeriksakan diri ke puskesmas dan kinerja dari tenaga kesehatan.

“Semakin membahayakan, jika masyarakat enggan memeriksakan dirinya dan jika sudah dinyatakan ODP, karena ada gejala demam atau lainnya kiranya patuh dengan lebih banyak di rumah dan terus melaporkan kondisi kesehatan ke puskesmas. Mari kita tumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab, dengan kebersamaanlah Covid-19 bisa dicegah.

#Ryan


BATUSANGKAR (RangkiangNagari) – Sebanyak 48 warga Kabupaten Tanah Datar, terhitung sejak Kamis (26/3) malam, menjalani isolasi mandiri, karena terdeteksi pernah melakukan kontak dengan seorang warga yang kini menjalani perawatan di RS Achmad Muchtar Bukittinggi yang positif terkena Covid-19.

Wakil Bupati Tanah Datar H. Zuldafri Darma didampingi jajaran pimpinan Forkopimda, usai melakukan rapat koordinasi menegaskan, langkah awal yang diambil setelah memperoleh informasi adanya warga yang positif Covid-19 adalah melakukan isolasi mandiri.“Kita melaksanakan karantina terhadap 48 orang yang penah kontak dengan pasien positif Covid-19, mulai malam ini (Kamis, 26/3). Isolasi mandiri dilakukan di kediaman masing-masing,” tegas Zuldfri.
Dijelaskan, pemerintah daerah Jumat (27/3) melakukan persiapan untuk lokasi isolasi mandiri berikutnya, sekaligus mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) beserta sarana dan prasarana pendukungnya. Sementara rencana aksi karantina, menurutnya, dilakukan Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Tanah Datar yang sudah terbentuk, dan melakukan kegiatan sejak sepekan belakangan.

“Bersama ini kami juga menghimbau masyarakat agar tidak panik, biasakan pola hidup sehat, kurangi keluar rumah, dan jaga jarak dengan orang lain. Kita sangat prihatin atas masuknya Kabupaten Tanah Datar sebagai daerah pandemi, dengan positifnya Covid-19 salah serang warga,” katanya.

Pemkab Tanah Datar besama Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19, serta mendapat dukungan dari berbagai elemen masyarakat, sejak beberapa waktu lalu sudah memulai berbagai aksi guna mencegah penularan virus corona yang mematikan itu.

Usaha-usaha yang dilakukan di antaranya melakukan penyemprotan disinfektan ke berbagai fasilitas umum, mulai dari perkantoran, masjid, mushalla, pasar, dan beberapa destinasi wisata.

#Ryan

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.