November 2024

Program study of Plant Protection, Department of Plant Protection, Faculty of Agriculture, Universitas Andalas, Padang, Indonesia

Penurunan produksi terong di Sumatera Barat menjadi perhatian serius, terutama akibat serangan penyakit virus daun kuning yang diperparah oleh serangan serangga vektor. Dalam penelitian terbaru yang dilakukan oleh tim peneliti dari Universitas Andalas – Lailatun Najmi, Silvia Permata Sari, dan Yaherwandi – ditemukan jenis serangga vektor utama yang berkontribusi pada penyebaran penyakit ini serta data mengenai tingkat insiden dan keparahan penyakit daun kuning pada tanaman terong. Temuan ini sangat bermanfaat bagi pengembangan strategi pengendalian penyakit, khususnya dalam menetapkan ambang batas pengaruh jumlah serangga terhadap penyebaran penyakit pada tanaman terong.

METODE PENELITIAN YANG MENDETAIL

Penelitian ini dilaksanakan selama lima bulan pada tahun 2023, di empat lokasi sentra produksi terong di Sumatera Barat, yakni Kecamatan Kuranji, Pauh, Batang Anai, dan Sitoga. Tim peneliti menggunakan metode survei dengan pengambilan sampel secara diagonal pada lima titik pengamatan di tiap lokasi, di mana lima sampel tanaman diambil secara acak di setiap titik.

Melalui pendekatan ini, tim peneliti mampu memetakan distribusi dan populasi serangga vektor yang menjadi penyebab penyebaran penyakit daun kuning pada tanaman terong. Pemantauan ini dilakukan tiga kali di setiap lokasi untuk memastikan ketepatan dan validitas data yang diperoleh.

LIMA JENIS SERANGGA VEKTOR TERIDENTIFIKASI

Penelitian ini berhasil mengidentifikasi lima jenis serangga yang bertindak sebagai vektor utama dalam penyebaran virus daun kuning pada tanaman terong. Serangga-serangga tersebut adalah *Bemisia tabaci* dengan populasi 5.846 individu, *Amrasca devastans* sebanyak 1.199 individu, *Thrips* sp. dengan 176 individu, *Paracoccus* sp. dengan 43 individu, dan *Aphids gossypii* sebanyak 34 individu.

Dari hasil ini, terlihat bahwa *Bemisia tabaci* merupakan serangga dengan populasi tertinggi, yang diduga berperan signifikan dalam penyebaran virus daun kuning pada tanaman terong. Keberadaan serangga ini di empat kecamatan yang menjadi lokasi penelitian mengindikasikan tingginya potensi penyebaran penyakit.

TINGKAT INSIDEN DAN KEPARAHAN PENYAKIT DAUN KUNING

Hasil penelitian menunjukkan bahwa insiden penyakit daun kuning pada tanaman terong mencapai angka yang mengkhawatirkan, yaitu hingga 90% di Kecamatan Sitoga, dengan tingkat keparahan penyakit sebesar 42,45%. Di sisi lain, Kecamatan Kuranji menunjukkan tingkat keparahan penyakit tertinggi, yakni 43,94% dengan insiden penyakit sebesar 70%. Angka-angka ini menegaskan besarnya dampak penyakit ini terhadap produksi terong di wilayah tersebut.

STRATEGI PENGENDALIAN PENYAKIT DAUN KUNING

Hasil penelitian ini memberikan wawasan penting bagi para petani dan pemerintah daerah dalam menangani penyakit daun kuning. Dengan mengetahui jenis serangga vektor dan populasi yang mempengaruhi penyebaran penyakit, langkah-langkah pengendalian yang lebih efektif dapat diterapkan, seperti penggunaan pestisida yang tepat sasaran serta penerapan praktik pertanian yang ramah lingkungan.

Tim peneliti dari Universitas Andalas merekomendasikan penetapan ambang batas populasi serangga vektor sebagai dasar untuk melakukan tindakan pengendalian. Dengan demikian, para petani dapat mencegah peningkatan insiden dan keparahan penyakit daun kuning sebelum berdampak luas pada produksi.

PENUTUP

Penelitian ini tidak hanya menjadi langkah awal dalam memahami faktor-faktor penyebab utama penurunan produksi terong, tetapi juga memberikan dasar ilmiah bagi strategi pengendalian penyakit daun kuning di Sumatera Barat. Dengan penerapan hasil penelitian ini, diharapkan produksi terong di wilayah ini dapat meningkat kembali, serta petani dapat lebih siap menghadapi tantangan serangan penyakit di masa mendatang. Hasil penelitian ini menjadi salah satu wujud nyata dari kontribusi ilmu pengetahuan dalam membantu sektor pertanian daerah serta mendorong ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Oleh : Lailatun Najmi

Solsel (Rangkiangnagari) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Solok Selatan menetapkan Program Pembentukan Peraturan Daerah (Propemperdatahun anggaran 2025. 

Dalam program tersebutterdapat 15 Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) yang akan dibahas pada tahun mendatangdiantaranya 14 program usulan inisiatif Pemkab dan 1 usulan DPRD Solok Selatan.

 

Mulai dari Ranperda APBD, Ranperda Pajak dan Retribusi Daerah, Ranperda Pandai Baca Al-Quran bagi Peserta Didikdan Calon PengantinPerlindungan DisabilitasRanperda RT-RW, Perlindungan Lahan Pertanian Pangan BerkelanjutanRanperda Perlindungan Lingkungan Hiduphingga Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Pemukiman.

Bupati Solok Selatan H. Khairunas mengatakan penyusunan Propemperda merupakan langkah strategis untuk memastikan bahwa produk hukum daerah disusun secara terencanaterarahdan sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta pembangunan daerah.

 

Khairunas mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh Anggota DPRD, atas peran aktifkerja samadan komitmen yang telah diberikansehingga Propemperda dapat disusun dan disepakati

"Ini mencerminkan semangat kemitraan yang solid antara Pemerintah Daerah dan DPRD," kata Khairunas dalam Rapat Paripurna Penetapan Propemperda Kabupaten Solok Selatan Tahun 2025 di Ruang Sidang DPRD Solok Selatan, Jumat(29/11).

 

Senada dengan BupatiKetua DPRD, Martius mengatakan kegiatan ini juga merupakan upaya pembentukan Peraturan Daerah yang terencanaterukur dan sistematis.

"Badan Pemperda DPRD bersama Bagian Hukum dan OPD terkait telah merampungkan Propemperda. Rencana Perda iniakan ditetapkan dalam Propemperda Tahun 2025," kata Martius


Sementara Ketua Bapemperda DRPD SolselAlber Arifin mengatakan maksud dan tujuan Propemperda untuk lebih sistematis dan lebih terencana dalam pembentukan Perda dan lebih efisiensi dalam penyusunan Perda(DT)



Dirut Bank Nagari Gusti Candra ketika menerima penghargaan bergengsi Top 100 CEO 2024

Jakarta (Rangkiangnagari) – Menjelang tutup tahun, Bank Nagari kembali meraih pernghargaan bergengsi. Kali ini lewat Direktur Utama (Dirut) Bank Nagari Gusti Candra yang baru saja meraih penghargaan “Top 100 CEO 2024” dalam ajang bertajuk “Top 100 CEO & The 200 Leader Future Forum 2024”, yang diselenggarakan oleh Infobank Meda Group.

Penghargaan bergengsi ini diterima langsung oleh Dirut Gusti Candra yang diserahkan oleh Chairman Infobank Media Group, Eko B. Supriyanto dalam rangakaian event “Closing Year Forum and Appreciation” bertema “How A Great Leader Create More Leaders”, di The Ritz Carlton Hotel, Jakarta, Jumat (29/11/2024).

Usai menerima penghargaan, Gusti Candra mengucapkan terima kasih kepada Majalah Infobank atas penghargaan yang ia terima, yakni ‘’Top 100 CEO 2024’.

Dirut Bank Nagari Gusti Candra dengan piagam penghargaan bergengsi yang diraihnya

“Atas prestasi yang kami raih ini, kami mengucapkan terima kasih kepada dukungan Pemprov Sumbar, Kabupaten dan Kota, serta Koperasi Konsumen Keluarga Besar Bank Nagari,” ungkap Gusti Candra.

Ia menyebutkan, penghargaan yang ia raih juga tak lepas dari dukungan Dewan Komisaris Bank Nagari, jajaran Direksi Bank Nagari, dan kerja keras seluruh karyawan/karyawati Bank Nagari.

“Terima kasih kepada seluruh nasabah Bank Nagari,” ujar Gusti Candra.

Chairman Infobank Media Group, Eko B. Supriyanto saat memberikan opening speech menyampaikan, bahwa, pemberian penghargaan merupakan bentuk apresiasi Infobank Media Group kepada para CEO dan bankers yang telah bekerja keras penuh dedikasi membawa institusi yang dipimpinnya menjadi institusi yang turut mendorong perekonomian nasional ke arah yang lebih baik.

Diketahui, Infobank Media Group menutup tahun 2024 dengan menggelar acara Closing Year Forum and Appreciation bertema “How A Great Leader Create More Leaders”. Ada dua agenda utama pada acara yang digelar di Grand Ballroom, Ritz-Carlton Mega Kuningan, Jakarta.  

Agenda pertama adalah Premier Show of Documentary Movie “Robby Djohan: The Story of A Legendary Banker”. Pemutaran perdana film dokumenter berdurasi 45 menit ini mengisahkan perjalanan karier, pemikiran, dan values Robby Djohan, mantan pemimpin di tiga institusi besar: Bank Mandiri, Bank Niaga, dan Garuda Indonesia.  

“Banyak pemikiran dan values yang bisa kita teladani dari sosok Robby Djohan. Ini yang menjadi motivasi bagi Infobank Media Group untuk mendokumentasikan perjalanan karier dan pemikiran beliau,” ujar Karnoto Mohamad, penulis naskah dan film director produksi film dokumenter Robby Djohan, saat memberikan Opening Remark. 

Sebagai a great leader, kata Karnoto, Robby Djohan banyak melahirkan leaders yang sampai saat ini masih menjadi pemimpin di banyak institusi perbankan dan keuangan nasional. Robby Djohan juga dikenal bertangan dingin dalam membenahi institusi yang sedang melakukan transformasi. 

“Dia bertangan dingin, seperti tangan Midaz menjemput kapal karam,” ujar Karnoto Mohamad yang juga Deputi Editor in Chief Infobank.

Acara ini menghadirkan Kepala Badan Pengawas Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Muliaman D. Hadad sebagai opening speaker dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin sebagai keynote speaker.

Kemudian, juga ada testimoni dan talkshow dengan narasumber antara lain, Nanan Hadiretna Djohan (istri Robby Djohan), Haryanto T. Budiman (Ketua Umum IBI), Gunarni Soeworo (senior banker), Agus D.W. Martowardjo (senior banker), dan Irfan Setiaputra (Dirut Garuda Indonesia).  (***). 



Kepengurusan PWI Pusat dibawah pimpinan Zulmansyah ketika rapat dengan Wamen Komdigi Nezar Patria

Jakarta (Rangkiangnagari) - Ketua Umum PWI Pusat Zulmansyah Sekedang menegaskan, pihaknya siap mengikuti arahan pemerintah melalui Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Nezar Patria untuk Kongres PWI dipercepat sebelum 15 Desember 2024.

Semangat Kongres PWI dipercepat adalah untuk kembali mempersatukan organisasi wartawan terbesar dan tertua di Indonesia, sekaligus mengakhiri dualisme Pengurus PWI Pusat. Apalagi, banyak agenda wartawan yang terkendala akibat dualisme, seperti Hari Pers Nasional (HPN) 2025, Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dan Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI)

“Kita siap mengikuti Kongres PWI dipercepat sebelum 15 Desember. Bahkan 10 Desember pun kita siap sesuai arahan Pak Wamenkomdigi. Saya sudah komunikasi juga dengan lebih 15 PWI Provinsi di Indonesia, semua setuju agar masalah PWI segera selesai melalui pelaksanaan Kongres PWI dipercepat,” ujar Zulmansyah Sekedang, Jumat (29/11/2024).

Menurut Zulmansyah, tidak ada alasan untuk tidak memenuhi keinginan Wamen Komdigi, apalagi dasarnya adalah untuk persatuan dan masa depan PWI yang lebih baik. “Kita semata-mata mempertimbangkan bahwa ini adalah langkah terbaik untuk membuat organisasi wartawan yang kita cintai ini bersatu, utuh dan kuat kembali,” ucap mantan Ketua PWI Riau dan Ketua Bidang Organisasi PWI Pusat itu.

Zulmansyah bersama Atal Sembiring Depari, Ketua Umum PWI Pusat 2018-2023, bendahara umum PWI Pusat Marthen Selamet Susanto, Ketua Dewan Pakar yang juga Ketua Dewan Pengawas TVRI Agus Sudibyo, dan Ketua PWI Jaya Kesit B Handoyo, bertemu Wamen Komdigi Nezar Patria di Restoran Aroem, Jakarta, Jumat (29/11/2024). Pertemuan tersebut juga dihadiri Hendry Ch Bangun dan beberapa Ketua PWI Provinsi.

Pertemuan ini diinisiasi oleh Wamen Komdigi dari keprihatinannya atas kemelut yang terjadi di PWI Pusat. Sebagaimana pada beberapa pertemuan sebelumnya, Wamen meminta agar PWI bersatu kembali. Terkait dengan itu, Wamen mengusulkan digelarnya Kongres PWI yang dipercepat.

Wamen Komdigi mengingatkan terkait hasil pertemuan Jumat pekan sebelumnya, di mana sudah disepakati digelarnya KLB Perdamaian. Pada KLB Perdamaian tersebut, panitia berasal dari kedua belah pihak. Masing-masing lima orang sebagai panitia bersama.

Belakangan, pihak HCB tidak setuju dengan nama KLB Perdamaian. Mereka mengusulkan rekonsiliasi dalam bentuk pertemuan dan akhirnya disepakati namanya Kongres PWI dan waktunya dipercepat.

Untuk Kongres PWI yang dipercepat atau Kongres Percepatan, Wamen siap memfasilitasi tempat pelaksanaan Kongres PWI di Pusat Pelatihan Komdigi di Cikarang, Bekasi.

“Wamen menawarkan jika (Kongres PWI dipercepat) memungkinkan digelar 10 Desember 2024. Tapi Wamen tetap menyerahkan keputusan dari tim kedua belah pihak,” jelas Zulmansyah Sekedang.

Satu hal paling penting dalam Kongres PWI dipercepat nantinya adalah apapun hasilnya harus legowo, harus diterima semua pihak dan tidak boleh ada gugat-menggugat. Sekaligus juga mengundang perwakilan Dewan Pers, perwakilan Kemenkomdigi dan Kemenhukum hadir sebagai saksi untuk PWI bersatu kembali.(rls)


Jakarta (RangkiangNagari) - Ketua Umum PSSI Erick Thohir mensyukuri keberhasilan timnas Indonesia untuk mendongkrak posisinya di daftar peringkat FIFA, yang saat ini menghuni posisi ke-125

Dalam daftar peringkat FIFA terkini, Indonesia berada di posisi ke-125, yang berarti naik lima strip dari posisi sebelumnya. Indonesia memiliki total 1.135,11 poin, atau bertambah 16,24 poin.“Alhamdulillah ranking FIFA Indonesia terus naik. Saat ini Indonesia berada di peringkat ke-125 atau naik lima peringkat dari posisi sebelumnya. Kita akan terus dorong Indonesia bisa masuk 100 besar ranking FIFA,” demikian pernyataan Erick seperti dikutip dari akun Instagram resminya.

Pada masa kepengurusan Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI, posisi Indonesia dalam peringkat FIFA mengalami tren meningkat. Saat Erick terpilih menjadi Ketua Umum PSSI pada Februari 2023, Indonesia berada di posisi ke-151 dengan mengacu kepada daftar yang dirilis pada Desember 2022.

Memasuki April 2023, peringkat timnas Indonesia naik ke posisi ke-149, kemudian sempat turun satu strip ke posisi ke-150 pada Juni dan bertahan di sana sampai Juli 2023.
Setelah itu perlahan-lahan posisi timnas Indonesia dapat merangkak naik, meski sempat beberapa kali turun. Pada September 2023 naik ke posisi ke-147, pada Oktober 2023 naik ke posisi ke-145, kemudian turun ke ke-146 pada November 2023 dan bertahan di sana sampai Desember 2023.
Kenaikan kembali terjadi pada Februari 2024 dengan menduduki posisi ke-142, lantas naik signifikan pada April 2024 dengan berada di posisi ke-134 yang bertahan di sana sampai Juni 2024.

Indonesia kemudian naik satu strip ke posisi ke-133 pada Juli 2024, lantas naik signifikan ke posisi ke-129 pada September 2024.

Posisi Indonesia sempat kembali melorot pada Oktober 2024 dengan turun ke posisi ke-130, sebelum kembali melonjak ke posisi ke-125 pada November 2024.

 

#Rn

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.