Kejamnya Petugas Citilink Soekarno Hatta

Jakarta (Rangkiangnagari) - Anda harus berhati- hati naik pesawat citilink. Salah petugas bisa ditimpakan kepada anda. Resikonya, tiket yang sudah dibeli diatas Rp 1 juta bisa hangus.

Begitulah derita yang dialami Bas, seorang penumpang citilink dari Jakarta bandara Soekarno Hatta menuju Padang Senin sore.

Sesuai skedul pesawat no penerbangan QG 95 akan terbang pkl 15.10 wib. Namun mengalami keterlambatan karena ada salah pengertian antara petugas citilink Heri dengan Bas.

Masa sudah clear meliwati petugas masuk pesawat dan sudah duduk di kursi 23 C , tiba-tiba disuruh turun, karena tidak ada nama dalam manifes.

Tanpa ampun, tiket dinyatakan hangus dan kalau mau terbang beli tiket yang baru dengan harga lebih dari satu juta untuk jurusan yang sama Jakarta Padang.

Serasa penumpang itu dimasa penjajahan yang begitu kejam. Uang melayang, karena keteledoran petugas.

Salah seorang pengacara Jhoni SH meminta agar penumpang yang merasa dirugikan itu membuat somasi dan menuntut  kepada manajemen citilink.

Ini adalah kesewenangan di negara hukym yang sudah merdeka. Apalagi citilink masih perusahaan negara yang sebagian sahamnya milik PT Garuda yang nota bene perusahaan BUMN.

Sebagai seorang wartawan nampaknya Bas akan mengembangkan berita ini kepada manajemen puncak atau bisa ditanyakan kepada Menteri BUMN Erick Thohir.

Apakah prilaku petugas seperti ini bisa ditolerir. Apa tidak pantas mendapat sanksi.

Penerbangan pesawat yang pramugarinya suka berpantun ini  sering bermasalah. Selain parkirnya jauh nomor pintu keberangkatan diatas no 20, penerbangan juga sering delay seperti yang dialami penumpang  Jakarta Tanjung Pinang sore kemaren. Delay dua jam dengan alasan operasional.

Ada penumpang yang disurun pindah ruang tunggu yang begitu jauh dari ruang waiting diatas 26 pindah ke 14. Terpaksa bapak-bapak dan nenek-nenek berjalan terseot-seot.

Jadi hati-hatilah bepergian dengan citilink, susah dan menyebalkan. Tidal ada.rasa kemanusiaan, pada hal kita hidup di negara pancasila.(D.01).

Labels: ,
[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.