Defisit APBN Januari 2019 Capai Rp45,8 Triliun

JAKARTA (RangkiangNagari) – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat defisit Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) hingga 31 Januari 2019 sebesar Rp45,8 triliun atau 0,28% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Defisit ini mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Di mana pada Januari 2018 defisit Rp37,7 triliun atau 0,25% terhadap PDB.

Adapun defisit tersebut disumbang oleh penerimaan negara sebesar Rp108,1 triliun, dengan total belanja negara sebesar Rp153,8 triliun hingga akhir Januari 2019.

“Defisit ini memang lebih besar dari tahun lalu. Sehingga keseimbangan primer juga lebih tinggi dibandingkan tahun lalu,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Rabu (20/2).

Dengan demikian, keseimbangan primer hingga 31 Januari 2019 dalam posisi defisit Rp22,8 triliun. Lebih tinggi dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebesar Rp14,2 triliun.

Secara rinci, penerimaan negara yang sebesar Rp108,1 triliun terdiri dari penerimaan perpajakan yang terkumpul Rp89,8 triliun atau sudah 5% dari target dalam APBN 2019. Sedangkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp18,3 triliun atau 4,8% dari target. Adapun hingga saat ini penerimaan dari hibah belum ada.

Sementara untuk belanja negara yang sebesar Rp153,8 triliun berasal dari belanja pemerintah pusat sebanyak Rp76,1 triliun atau 4,7% dari target. Kemudian dari transfer ke daerah dan dana desa mencapai Rp77,7 triliun atau 9,4% dari target.

#Ryan

Labels: ,
[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.