MULYADI DAN PARIWISATA; Dorong Sumbar Menuju Destinasi Wisata Dunia


PADANG (RangkiangNagari) – Kawasan objek wisata Puncak Lawang, Agam kini benar-benar menggoda wisatawan. Setiap lebaran, wisatawan yang berkunjung ke sana membludak dan berdecak kagum. Bahkan sejak dipoles dan dibenahi, Puncak Lawang bagaikan punya magnet untuk menarik wisatawan. Wajar banyak yang bilang, rugi besar kalau tidak mampir ke sana.

“Jalan ke kawasan puncak Lawang kini sudah mulus dan lebar. Pemandangan alam kiri-kanan jalan menggoda pula. Apalagi kalau sudah sampai di puncak. Danau Maninjau dan alam sekitarnya, benar-benar menggiurkan. Ingin bukti datanglah ke sana,” kata Romi, putra setempat kepada Singgalang, belum lama ini.

Menurut Romi yang juga PNS ini, sebelum jalan ke kawasan puncak Lawang di aspal, wisatawan sudah ada yang ke sana. Tak peduli rute berat dilewati, yang penting sampai. Apalagi dengan kondisi jalan  diaspal, jalan diperlebar dan dipercantik. Semua pengunjung angkat jempol buat kawasan  objek wisata andalan Agam ini.

Saat Komisi V DPR yang dipimpin Mulyadi ke sana bersama Kepala Sub Direktorat Wilayah I Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan (PBL) Ditjen Cipta Karya Dedy  Permadi, akhir 2011 silam, ungkapan kekaguman akan potensi wisata itu juga mengapung.

Mereka memandang, objek wisata Puncak Lawang harus segera memiliki dan mengacu pada Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL). RTBL dimiliki agar pengembangannya ke  depan dapat mengendalikan pemanfaatan ruang.

Menurut Bupati Agam, Indra Catri yang mendampingi rombongan Komisi V DPR ketika itu, puncak Lawang selama ini dikenal sebagai tempat olahraga paralayang internasional. Sudah secara rutin  beberapa tahun belakangan ini menyelenggarakan kejuaraan para­layang  tingkat dunia. Lokasinya berada 1.200 meter di atas permukaan laut.

Mulyadi sebagai pimpinan rombongan dan sebagai wakil rakyat asal Sumbar, tidak sekadar kagum saja. Namun naluri engineering-nya muncul seketika. Kawasan objek wisata Puncak Lawang harus ditata lebih rapi lagi dengan mengacu kepada konsep tata ruang, penataan bangunan dan lingkungan.

Politisi Demokrat ini, tak sekadar menyenangkan hati bupati, aparat pemerintah kabupaten dan masyarakat Agam saja, tapi benar-benar diperjuangkan di Senayan terkait pengembangan  kawasan Puncak Lawang tersebut.

Sebagai pimpinan Komisi V DPR tentu Mulyadi punya ‘kekuatan’ dan ada hak dekresi sebagai wakil ketua Komisi untuk menambah anggaran pembangunan infrastruktur di Sumbar melalui kementerian terkait. Pengembangan kawasan Puncak Lawang termasuk di sini.

“Pemkab Agam pada 2012 mendapat tiga paket penataan ruang dan bangunan, Rencana Detil Tata Ruang (RDTR) dan Zoning Regulation Danau Maninjau, Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Wisata Koridor 44 dan Matur serta Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Puncak Lawang dan Embun Pagi dari APBN,” kata Bupati Indra Catri, usai menandatangani MoU dengan Dirjen Cipta Karya, Selasa (31/7/2012) di Jakarta.

Dalam tahun yang sama, pelebaran jalan sepanjang 4 km dari Pasar Matur menuju Puncak Lawang dikerjakan pula. Pendanaan juga bersumber dari APBN. Jalan ke Puncak Lawang itu tidak saja diperlebar, tapi juga diaspal dan penguatan tebing jalan pada ruas tertentu untuk mengantisipasi keruntuhan.

Jalan tersebut sangat strategis sebagai upaya pengembangan objek wisata sekitar Puncak Lawang. Dapat menjangkau sejumlah objek wisata seperti Tigo Baleh Nan Basa, Ambun Tanai, Lawang Park Adventure dan tembus jalan raya Bukittinggi-Maninjau pada ruas Embun Pagi. Objek wisata itu terus tumbuh yang berdampak kepada perkembangannya usaha masyarakat sekitar.

Ketua DPRD Agam Marga Indra Putra membenarkan, pengembangan kawasan Puncak Lawang dan pembangunan jalan ke sana didanai APBN. Itu tak terlepas dari peran Mulyadi, wakil rakyat Sumbar. Bahkan untuk pembangunan infrastruktur di Agam, mulai jalan, irigasi, pengamanan abrasi hingga jalan lingkung, kakok tangan Mulyadi diakui masyarakat Agam.

“Saya tidak memuji atau angkek talua. Soal kepedulian Pak Mulyadi kepada daerah dan masyarakat, kita angkat jempol,”terang  Marga Indra yang sudah menjadi Ketua DPRD Agam sejak 2009 hingga sekarang.

Begitu pula, anggota DPRD Sumbar asal Agam, Nofrizon. Sepak terjang politisi Demokrat tersebut di Senayan, untuk memperjuangkan daerah Sumbar tidak perlu diragukan lagi. Semua dilakoni dengan baik sesuai dengan amanah yang diberikan rakyat Sumbar.

Menurut Nofrizon, lantaran memuaskan kinerja yang dilakoni Mulyadi selama di Senayan (2009-2014), wajar jika pada Pileg 2014, di saat raihan suara Partai Demokrat turun secara nasional, termasuk di Sumbar, justru Pak Mulyadi meraih suara terbanyak dari 14 wakil Sumbar untuk Senayan.

Selain pengembangan kawasan Puncak Lawang, pelebaran jalan, Mulyadi juga memperjuangkan  pembuatan marka jalan guard drill dan lampu jalan untuk ruas Sicincin-Malalak-Balingka, termasuk jalan Kelok 44 juga dalam APBN.


#Ryan
Labels: , , ,
[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.