Buya Eri Konsisten Memelihara Kedekatan dengan Rakyat

LUBUK SIKAPING (RangkiangNagari) - Terpilih lagi menjadi anggota DPRD Kabupaten Pasaman periode 2019-2024, di tengah tingkat persaingan antarcaleg yang semakin ketat, jelas sebagai suatu hal yang disyukuri oleh Erizal. “Bagaimana pun juga, hal itu tentu tidak akan terlepas dari ‘campur tangan’ Allah SWT,” kata Buya Eri, panggilan akrabnya.

“Pada dasarnya, kita sebagai manusia hanya menjalani apa-apa yang telah digariskan oleh Allah SWT dalam menempuh hidup dan kehidupan di muka bumi ini,” katanya. Sebagai manusia, menurut Buya Eri, yang menjadi beban tugasnya –sama dengan manusia-manusia lainnya-- adalah memperjuangkan dengan maksimal apa-apa yang telah menjadi target pribadi, termasuk dalam konteks mengabdi untuk kepentingan umat.

Buya Eri adalah satu di antara sejumlah caleg petahana DPRD Pasaman yang dinyatakan terpilih kembali untuk duduk di periode 2019-2024. Pada Senin (12/8/2019), Buya Eri bersama 34 caleg terpilih lainnya dilantik dan diambil sumpahnya oleh Ketua Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Cut Karnelia SH, MM. Rapat Paripurna Istimewa DPRD Pasaman pengambilan Sumpah/Janji anggota DPRD Pasaman dihadiri Bupati Pasaman H. Yusuf Lubis dan Wakil Bupati Pasaman H. Atos Pratama.

Dalam kontek Pileg (pemilihan legislatif) 2019, Buya Eri mengaku tidak melakukan upaya yang tergolong berlebihan dalam merebut kembali amanah rakyat, untuk dipercaya duduk di lembaga legislatif tingkat kabupaten. “Saya merasa melakukan semua itu pada tingkatan dan tataran yang wajar-wajar saja,” katanya. Kendati, menurut Buya Eri, ia menyadari tingkat persaingan yang terjadi sangat ketat sekali.

Kalau kemudian KPU Pasaman menyatakan dirinya kembali terpilih sebagai wakil rakyat, Buya Eri menilai yang menjadi kunci utama untuk itu bukan serangkaian kampanye yang pernah dijalani, atau berbagai kegiatan sosialisasi yang pernah dilaksanakan. “Saya melihat yang menjadi kunci sehingga saya kembali diberi amanah adalah konsisten memelihara kedekatan,” katanya.

Dengan kata lain, menurut politisi PPP (Partai Persatuan Pembangunan) ini, ia berusaha selalu hadir dan ada pada saat masyarakat membutuhkan. Di kala susah atau senang, dan dalam kondisi yang bagaimana pun, “Kalau sekiranya masyarakat membutuhkan saya, maka saya akan hadir di tengah mereka,” katanya. “Karena sejatinya saya berasal dari masyarakat, dan mengabdi untuk untuk kepentingan masyarakat.”

Tentu saja tidak sebatas itu. Yang paling substansial, menurut Buya Eri, adalah sejauh mana masyarakat percaya bahwa kita memang memiliki kemampuan, kapasitas dan kapabilitas sebagai wakil rakyat. “Masa lima tahun sebagai anggota DPRD Pasaman periode sebelumnya merupakan ‘cermin’ tempat rakyat berkaca bagi masyarakat apakah seseorang mampu mengemban amanah atau sebaliknya?” kata Buya Eri.

Alhamdulillah, menurut Buya Eri, selama lima tahun duduk di DPRD Pasaman untuk periode 2014-2019, ia merasa telah berbuat maksimal sesuai tupoksi (tugas pokok dan fungsi), dan sebatas kemampuan yang ada, dan sesuai dengan batas-batas kompetensi yang telah digariskan. “Kalau masih ada kekurangan, itu tak terlepas dari keterbatasan saya yang hanya manusia biasa.”

Tapi politisi yang berasal dari Daerah Pemilihan Pasaman III ini juga tidak menampik bahwa keluarga merupakan pendukung utama yang membuatnya kembali terpilih duduk di lembaga legislatif. “Yang menjadi penyokong utama adalah keluarga dekat, antara lain melalui doa dan restu dari orangtua, isteri, dan kerebat-kerabat dekat lainnya,” katanya. “Mereka juga memberi bantuan lebih dari yang diperlukan.”

Merujuk Visi-misi Pasaman-----anak judul

Ditanya agenda pejuangannya duduk di DPRD Pasaman periode 2019-2024, Buya Eri mengingatkan bahwa ia –dalam kapasitas sebagai wakil rakyat yang kembali teremban di pundaknya—tidak akan pernah lari dari Visi dan Misi Kabupaten Pasaman, sebagaimana yang telah dituangkan di dalam perda (peraturan daerah).

“Apapun yang saya lakukan dalam kapasitas sebagai wakil rakyat, dipastikan tidak akan pernah lari dari Visi dan Misi Kabupaten Pasaman, karena itulah yang menjadi garis perjuangan kita untuk kepentingan Pasaman dan seluruh anggota masyarakat yang berada di dalamnya,” terang Buya Eri. Ia yakin, para koleganya sesama anggota DPRD Pasaman juga memiliki sikap dan prinsip yang sebangun.

Visi-Misi Kabupaten Pasaman yang menyebutkan Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Pasaman yang Sejahtera, Agamais dan Berbudaya, di mata Buya Eri, sejalan dengan prinsip dan tujuan hidupnya. Yaitu mencapai kesejahteraan secara lahiriah dengan tetap menjadikan ajaran agama Islam sebagai pegangan dan panduan hidup, dengan tetap menjaga dan memelihara adat dan budaya yang diwarisi secara turun-temurun.

Karena lama mendedikasikan diri di bidang keagamaan, tidak berlebihan kalau pria kelahiran Koto Panjang pada 5 Juli 1977 ini lebih menekankan pada kata agamais di antara sederet kata-kata yang tertera di Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Pasaman itu. Karena, menurut politisi Partai Persatuan Pembangunan ini, setiap umat Islam sejatinya diutus oleh Allah ke muka bumi ini untuk menjadi khalifah.

Dalam artian, menurut Buya Eri, setiap umat Islam dituntun dan dituntut untuk menyampaikan risalah tentang kebenaran, yang pada hakikatnya bermuara pada satu kesimpulan: mengajak semua umat manusia untuk menegakkan yang benar, selain juga mengingatkan umat manusia untuk menjauhi aneka perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT melalui ajaran agama yang diturunkannya.

“Saya memberi apresiasi terhadap Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Pasaman yang menekankan tujuan untuk menciptakan masyarakat yang agamais, karena pada kenyataannya masyarakat Kabupaten Pasaman sejak dari dulu dikenal dengan masyarakat yang taat menjalankan perintah agama,” katanya. Kalau kemudian realitas itu dicantumkan di dalam visi dan misi daerah, “Berarti pemerintah daerah tanggap dengan realitas yang terjadi di tengah masyarakatnya,” kata  Buya Eri.

#Ryan #E2
Labels: , ,
[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.