Musisi Kondang Purwacaraka Guncang Dharmasraya

Pulau Punjung (RangkiangNagari) - Kolaborasi musisi-musisi kondang tanah air, Purwacaraka, Dewa Bujana, Tri Utami akan menggoncang serta menghebohkan masyarakat  Dharmasraya.Lewat  aksi  panggung yang digelar pada malam Puncak acara hari jadi kabupaten Dharmasraya ke-16. Senin 6 Januari 2020 di Candi Padang Roco Sungai Lansek Nagari Siguntur kecamatan Sitiung kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat.

"Digelar nya konser musik Sound of Borobudur di Candi Padang Roco merupakan konser panggung perdana kami" ucap Purwacaraka pada jumpa pers di Rumah Dinas Bupati Sabtu (4/1)

Kenapa di Dharmasraya kami jadikan tempat diadakan konser orkestra pertama, " itu merupakan waktu dan tempat  yang tepat diadakan orkestra, dalam rangka festival Pemalayu menggali peradaban masa lalu melalui alat musik " ujar Mas Purwa sapaanya.

Dalam kesempatan itu Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan, mengatakan kenapa kita mengundang Saund of Borobudur kekabupate ini, "Sounds of Borobudur merupakan perwujudan kekuatan alat musik Seruling,  gitar, gendang, kecapi yang terpahat pada dinding reliv candi Borobudur", jelas Raja Koto Besar itu.

Maka dari itu pemerintah bersama masyarakat kabupaten Anyer ini dapat mendengar dan melihat secara lansung alat yang dimainkan serta di pandu oleh konponser kenamaan tanah air Purwacaraka.

Festival pemalayu sudah dimulai sejak 22 Agustus 2019 yang lalu, dan puncak dari kegiatan pemalayu ini pada malam 6 Januari 2020.

Untuk itu, bagaimana kita bisa menggali sejarah kerajaan melayu  tertua yang terletak di Dharmasraya melalui alat musik yang terpahat disitus candi padang,

"Melalui Festival Pamalayu ini kita mengetahui Dharmasraya merupakan bangsa yang besar. Melalui Festival Pamalayu, sejarah Dharmasraya yang selama ini dianggap sedikit melenceng, patut diluruskan agar generasi muda tidak salah kaprah terhadap sejarah Dharmasraya, terutama terkait Ekspedisi Pamalayu,” jelas Sutan Riska.

Kenapa festival pemalayu ini kita gelorakan , karena kita tidak mau milik kita diambil orang. Maka dari itu melalui festival pemalayu kita perkenalkan Dharmasraya ke nusantara dan mancanegara.

Karena banyak yang belum tahu, Dharmasraya ternyata menyimpan cerita sejarah yang layak menjadi daya tarik. Semakin digali semakin menarik. Dharmasraya memiliki sisa kejayaan masa lampau dari kerajaan Melayu yang bercorakan Hindu-Buddha. Di hulu Sungai Batanghari juga tersimpan rapi tapak-tapak reruntuhan negeri tua yang berserakan di beberapa lokasi.

#(SSA)
Labels: , ,
[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.