Pangkalan Koto Baru (Rangkiangnagari) - Hujan deras yang mengguyur sejak Sabtu malam hingga Minggu pagi membuat Sungai Mahek meluap dan menenggelamkan sebagian wilayah Nagari Pangkalan, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota, Minggu (28/12/2025). Dari sebelas jorong yang ada, sedikitnya tiga jorong dilaporkan terdampak banjir paling parah.
Air bah mulai memasuki permukiman warga sejak pagi hari dan terus meninggi hingga siang. Jorong Lakuak Gadang, Jorong Lubuak Nago, dan Jorong Koto Panjang menjadi wilayah dengan dampak terberat. Di sejumlah rumah, ketinggian air bahkan mencapai dada orang dewasa, memaksa warga bertahan di dalam rumah atau dievakuasi menggunakan perahu karet.
Di tengah kondisi darurat tersebut, keluhan warga mulai bermunculan. Marlis, salah seorang warga terdampak banjir, mengaku kecewa dengan lambannya bantuan yang diterima masyarakat. Ia menyebut air sudah masuk ke dalam rumah sejak sekitar pukul 07.30 WIB, namun hingga pukul 13.00 WIB belum terlihat bantuan yang benar-benar sampai ke warga.
“Air sudah masuk rumah dari pagi. Sekarang sudah jam satu siang, tapi belum ada tanda-tanda bantuan datang. Kami kebingungan, mau masak juga tidak bisa,” ujar Marlis dengan nada kecewa.
Menurutnya, kebutuhan paling mendesak saat ini bukanlah janji bantuan, melainkan makanan siap saji untuk warga yang terjebak banjir.
“Yang kami butuhkan sekarang ini sederhana saja, nasi bungkus untuk makan siang hari ini,” pintanya.
Camat Pangkalan Koto Baru, Depi Peringki, SKM, MKM, membenarkan bahwa banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Mahek yang tidak mampu menampung tingginya curah hujan sejak malam sebelumnya. Ia mengatakan, fokus utama pemerintah saat ini adalah penyelamatan warga.
“Ada tiga jorong yang terdampak banjir sangat parah, yakni Jorong Lakuak Gadang, Jorong Lubuak Nago, dan Jorong Koto Panjang. Titik fokus kami sekarang adalah mengevakuasi warga agar selamat, jangan sampai ada korban jiwa,” kata Depi Peringki di lokasi banjir.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah menurunkan perahu karet untuk membantu proses evakuasi warga, terutama mereka yang rumahnya terendam cukup dalam. Sejumlah warga lanjut usia dan anak-anak menjadi prioritas evakuasi.
Pemerintah kecamatan, lanjut camat, juga telah berkoordinasi dengan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Limapuluh Kota. Bantuan logistik berupa bahan pokok seperti beras dan kebutuhan dasar lainnya disebut sedang disiapkan. Selain itu, pemerintah kecamatan berencana mendirikan dapur umum mulai hari ini untuk memenuhi kebutuhan makan warga terdampak.
Namun, di lapangan, warga berharap langkah-langkah tersebut bisa segera direalisasikan, bukan sekadar rencana di atas kertas. Bagi mereka, waktu menjadi faktor krusial saat air terus menggenangi rumah dan aktivitas lumpuh total.
Pantauan media Rangkiang Nagari di lokasi banjir, sejumlah unsur aparat turut hadir, di antaranya Kabag Ops Polres Limapuluh Kota, Kasat Lantas, Kapolsek setempat, serta personel kepolisian lainnya untuk membantu pengamanan dan proses evakuasi.
Hingga berita ini diturunkan, hujan masih berpotensi turun dan warga berharap air segera surut serta bantuan nyata segera sampai ke tangan mereka sebelum kondisi semakin memburuk.(St)

