Minta Bantuan Penanganan Covid-19 ke Pemko Payakumbuh, Ini Penjelasan Wabup Limapuluh Kota

LIMAPULUH KOTA (RangkiangNagari) – Karut marut penanganan wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Limapuluh Kota, membuat warga di daerah itu resah. Bahkan koordinasi antar lembaga di dalam tim Gugus Tugas yang seharusnya terjalin baik, tidak terlihat sama saklai. Terkesan Tim Gugus Tugas bekerja sendiri, tanpa induk yang jelas sebagai patokan. Sehingga terkesan abai terhadap keselamatan masyarakatnya.

Melihat hal itu, Wakil Bupati Limapuluh Kota Ferizal Ridwan dan Ketua DPRD Limapuluh Kota Deni Asra, meminta bantuan kepada Pemko Payakumbuh dan Pemprov Sumbar untuk penanganan Covid-19 di Limapuluh Kota. Salah satunya adalah untuk men-tracking jejak pasien positif Corona asal Limapuluh Kota yang menular dari lokal klaster Payakumbuh.“Permintaan ini memang kami sampaikan secara serius kepada kepala daerah Payakumbuh, mengingat adanya indikasi minimnya sampel swab yang dikirim Pemkab. Dari hasil tracking pasien Y maupun pasien lainnya di Limapuluh Kota yang tersebar di Taeh dan Guguak. Yang kami ketahui, jumlah sampel yang dikirim baru 13. Itu masih sangat jauh kurang. Kalau ada pengumuman dari Satgas 100 sampel, faktanya tidak. Dari pada nyawa taruhannya, lebih baik kita minta tolong Pemprov dan Pemko Payakumbuh,” ujar Wabup Ferizal Ridwan, kepada Singgalang, Selasa (12/5).Menurutnya, dari hasil komunikasi dengan Pemprov Sumbar serta belajar dari kasus-kasus sebelumnya kinerja Pemkab memang lambat. “Setidaknya dari kasus positif Corona Limapuluh Kota saat ini, Pemkab minimal sudah mengirm sekitar 250 sampel. Tapi hal itu tidak terjadi. Yang masuk dari hasil tracking di Manggilang, baru 18 sampel. Ini sudah tidak masuk akal sekali, dari wabah yang besar ini,” tambahnya.Dikatakan, dirinya sangat meragukan sekali informasi yang diberikan Tim Gugus Tugas, yang mengatakan telah mengirimkan sebanyak 100 sampel, jarena selama ini, informasi yang disampaikan sangat jauh panggang dari api. Dan dari informasi yang didapatkan dari labor FK Unand, memang ada sampel yang masuk, tapi hanya dalam kisaran puluhan saja.

“Terkait minta bantuan ini, saya malah sudah menghubungi pak walikota dan pak Wawako Payakumbuh. Alhamdulillah, Uda Riza (Wako Payakumbuh) bersedia membantu. Ini masalah kemanusiaan dan kesehatan, kalau masalah lain mungkin kami tidak akan maangok kalua badan. Kita akan integrasikan. Bahkan kita kita sudah dijadwalkan, kita integrasikan. Dinas Kesehatan Limapuluh Kota sudah tau juga, Kadisnya saya infokan terkait hal ini,” katanya.Sementara itu, Ketua DPRD Limapuluh Kota Deni Asra, yang dihubungi terpisah, memastikan, dia siap pasang badan demi kepentingan kesehatan dan kemanusiaan di Limapuluh Kota. bahwa dirinya juga sudah menyampaikan hal ini kepada Dinas Kesehatan Limapulub Kota. Dan meraka juga sudah janji akan letakkan alat pengambil sampel swab dan petugas di Pangkalan agar pengambilan swab efektif khusus untuk warga Pangkalan dan Kapur IX.

“Kalaupun harus jadi tumbal, tak masalah. Asal untuk kepentingan publik. Bahkan janji kadis hari Minggu, tapi sampai hari ini masih belum juga. Inilah salah satu dasar kami minta bantuan ke Pemko Payakumbuh dan Pemprov. Agar wabah ini tidak semakin menjalar. Karena yang akan menjadi korban adalah masyarakat kita juga,” ucapnya. 

#Ryan
[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.