Terus Lawan Resiko Stunting, Pemko Payakumbuh Canangkan Dahsat Di Kampung Keluarga

PAYAKUMBUH (RangkiangNagari) - Untuk mempercepat penurunan resiko stunting, Pemerintah Kota Payakumbuh melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) menggelar kegiatan DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting) di Kawasan Batang Agam, Minggu (12/12).

Pemerintah bersama Tim Penggerak PKK Kota sampai ke tingkat kelurahan sesuai dengan salah satu program keluarga PKK Gagah Bencana, melaksanakan sosialisasi dan memotivasi masyarakat untuk dapat memberikan makanan bergizi seimbang bagi kelurga resiko stunting dengan optimalisasi bahan pangan lokal, yang kegiatannya diawali melalui kampung keluarga berkualitas.

Acara yang menyasar calon pengantin, ibu hamil, dan ibu bayi/balita itu dibuka secara resmi oleh Asisten I Dafrul Passi, SSTP, M.Si bersama Kadis DP3AP2B Drs. H. AH Agustion, Kadis Ketahanan Pangan Edvidel Arda, SSTP, dan Wakil Ketua TP-PKK Kota Payakumbuh Machdalena Erwin Yunaz.

Dilaksanakanlah beberapa kegiatan seperti Pencanangan DASHAT, Deklerasi DASHAT oleh Kader Pendamping Keluarga, Penampilan Anak-Anak Genre, serta Sosialisasi DASHAT bersama 63 orang peserta yang terdiri dari Pengelola Kampung Keluarga Berkualitas (6 Kampung KB), PKK Kota Payakumbuh, Camat se-Kota Payakumbuh, PKK kecamatan se-Kota Payakumbuh, lurah pada 6 kampung berkualitas, PKK kelurahan pada 6 kelurahan kampung berkualitas, pelopor Genre Kota Payakumbuh.

Dalam sambutannya Asisten I Dafrul Passi menyampaikan peran Pemerintah Kota Payakumbuh tidak lepas dalam mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas dan produktif, yang merupakan komitmen global dan aset berharga bagi bangsa dan negara. Untuk mewujudkan SDM dengan kondisi tersebut diperlukan status gizi yang optimal dengan cara melakukan pebaikan gizi secara terus menerus dengan dimulainya pemantauan pada seribu hari pertama kehidupan (1000 HPK).

“Dengan kolaborasi yang baik, langkah percepatan yang kita lakukan ini diharapkan mendapatkan hasil optimal, jangan sampai ada anak di Kota Payakumbuh yang tumbuh kembangnya bermasalah,” kata Dafrul.

Sementara itu, Kadis DP3AP2KB Agustion didampingi Sekretaris Yuniri Yunirman, SE. M. Si, Akt dan Kabid PPKB Yunimar alias Amak menyampaikan Kota Payakumbuh pada tahun 2021 tidak termasuk daerah lokus stunting, namun untuk tahun 2022, Kota Payakumbuh menjadi intervensi daerah lokus percepatan penurunan stunting (bukan daerah stunting) mengingat sangat diperlukannya intervensi pemerintah untuk menghindari generasi yang akan datang dari kondisi stunting.

“Upaya ini harus dilakukan secara holistik, integratif dan berkualitas melalui koordinasi, kerja sama multi sektor, bersinergi dan sinkronisasi diantara dinas terkait yang ada di kabupaten/kota,” kata Agustion.

Dijelaskan mantan Kadis Pendidikan itu, sesuai dengan Perpres Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting, salah satu kegiatan dalam percepatan penurunan stunting adalah melalui program Dashat ini. Kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting melalui pemanfaatan sumber daya lokal (termasuk bahan pangan lokal) yang dapat dipadukan dengan sumberdaya/kontribusi dari mitra lainnya.

“Kita terus mendorong peningkatan kualitas gizi masyarakat, dalam rangka mempercepat upaya penurunan stunting melalui pendekatan konvergensi Kampung KB di tingkat kelurahan. Kita sediakan pangan sehat dan bergizi, akan muncul kelompok usaha keluarga atau masyarakat lokal yang berkelanjutan yang mengolah, mendistribusikan, dan memasarkan makanan bergizi seimbang, disamping kegiatan KIE gizi dan pelatihan kepada keluarga risiko stunting, sehingga tersedialah pangan sehat dan bergizi di kota kita,” ujar Agustion.

Agustion berharap, melalui kegiatan ini terpenuhinya kebutuhan gizi anak stunting, bumil, busui, dan keluarga risiko stunting dengan telah memperoleh pengetahuan dan keterampilan penyiapan pangan sehat dan bergizi berbasis sumberdaya lokal.

“Kita tentu ingin meningkatkan kesejahteraan keluarga, melalui keterlibatan setiap unsur dalam kelompok usaha keluarga atau masyarakat yang berkelanjutan. Untuk itu kita berharap kepada OPD terkait, PKK, tokoh masyarakat, kelompok perberdayaan di masyarakat dan mitra kerja dapat mendukung program ini sehingga menjadikan Payakumbuh Zero Stunting,” kata Agustion.

Agustion juga menyampaikan apresiasi kepada BKKBN Propinsi Sumatera Barat yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, dan bantuan terutama dalam kelancaran pelaksanaan program yang ada di DP3AP2KB Kota Payakumbuh, dan juga menfasilitasi sarana-prasarana operasional terutama pada masa pandemi Covid-19, termasuk untuk tahun 2021 pengadaan kendaraan operasional PLKB di lapangan.

“Kami sangat berharap juga dukungan dalam pelaksanaan program pencegahan dan penurunan stunting,” pungkasnya.

 

#Rn

Labels: , ,
[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.