MUHAMMADIYAH AGAM RIWAYATMU KINI

 
Agam (Rangkiangnagari) - Sebagai mantan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Dharmasraya priode 2015-2020, semenjak 13 Juli lalu dibebankan amanah sebagai pimpinan Baznas Agam masa bhakti 2022-2027, memang sebuah pepatah telah mengatakan " Sajauah tabang bangau, akhirnya kekubangan jua "
 
Dan mengenang nostalgia masa lalu sebelumnya penulis pernah mengenyam pendidikan di komplek perguruan Muhammadiyah Pincuran Tujuh Lubuk Basung 1976-1979.
 
Jasa besar dari Muhammadiyah ketika itu, teringat sekarang kepada " Sang Guru " 
 
beliau suami istri, Umar Khatib Bandaro dan Thursina Bakar, ketika itu sekaligus mengampu mata pelajaran Kemuhammadiyahan, Sejarah Islam, Tafsir Quran dan Hadist.
 
Sang guru yang menjadi trendi ketika itu di perguruan Muhammadiyah Lubuk Basung keduanya telah pergi buat selamanya, hanya menyisakan sebuah kenangan manis, yang pada waktu itu bagi kami seluruh Ikatan Pelajar Muhammadiyah ( IPM ) menganggap sebagai senior sekaligus tokoh yang juga berperan ketika itu, yaitu Muhammad Arifin Sipayung,BA, yang menjadi minantu dari guru yang telah meninggal dunia, Umar Khatib Bandaro dan Thursina Bakar.
 
Penulis, menyempatkan diri hadir dikediaman M.Arifin Sipayung,BA di 
 
Bandar Baru Lubuk Basung, sekaligus "sowan" dan silaturrahmi kepada sang tokoh Muhammadiyah Agam itu, panjang lebar sudah diurai dan dikupas, terutama sekali keberadaan dari organisasi persyarikatan yang berlambangkan mata hari terbit di bumi rang Agam ini.
 
Bincang dengan M.Arifin Sipayung, disampaikannya eksistensi Pimpinan Daerah Muhammadiyah ( PDM ), sebutan untuk sebuah organisasi memang ada, tapi perjalanannya belum kelihatan, kalau ada masalah yang cukup berat, baru PDM memanfaatkan pemikirannya saya, ungkap Arifin dengan singkat, sebaliknya kalau hanya kegiatan seremonial, saya juga disini belum dipercayakan untuk bersama-sama dalam mengungkapkan pendapat yang seharusnya diketahui oleh anggota PDM di Agam ini.
 
Riwayatnya kini Muhammadiyah Agam, dikatakan ada tapi tidak melihatkan "Taji" sebuah organisasi massa yang disegani disini, lebih lanjut diungkakap Arifin, Muhammadiyah Agam hanya 6 cabang yang bernaung diabawah PDM dalam menunjang kelancaran roda organisasi, yakni cabang Matur, Palembayan, Maninjau, Lubuk Basung, Tiku dan Bawan, selebihnya 10 kecamatan lainnya yang ada di Agam, semuanya bergabung ke PDM Bukittinggi.
 
Secara teori kata Arifin Sipayung, dalam manajemen sebuah organisasi, hanya 6 cabang itu akan mudah bagi Muhammadiyah di Agam ini dalam melaksanakan tugas secara komprehensif, terukur dan terarah, namun kenyataannya sampai saat ini, apa yang dihrapkan dalam "memenage" sebuah organisasi sangat 
 
sulit, maka tidak salah kata Arifin, organisasi yang berlambangkan mata hari terbit ini, dia ada tapi belum dirasakan manfaat dan keberadaannya oleh masyarakat banyak, inilah riwayatmu kini Muhammadiyah Agam.(Sy)
Labels: , ,
[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.