Di Sumbar, 200 Ribu Siswa SMA/SMK bakal Ikuti Pesantren Ramadhan di Masjid

PADANG (RangkiangNagari) – Berbeda dari sebelumnya, ramadhan 1444 H ini siswa/siswi SMA/SMK dan SLB kembali mengikuti pesantren ramadhan di masjid dekat rumah masing-masing. Setidaknya sebanyak 200 ribu siswa SMA/SMK akan mengikuti pesantren ramadhan kolaboratif pada 16 ribu masjid.

“Tahun ini atas perintah gubernur, kita memutuskan untuk memindahkan proses belajar mengajar siswa/siswi SMA/SMK dan SLB ke masjid. Kebijakan itu kita lakukan setelah berkaca dari ramadhan tahun lalu,”sebut Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Barlius pada jumpa pers Semarak Ramadhan Pemprov Sumbar yang digelar Diskominfo Sumbar Jumat (24/3/2023).
Keterangan pers tersebut dipimpin Sekdaprov Sumbar, Hansastri dan Kepala Dinaskominfo Sumbar, Siti Aisyah.

Dikatakannya, pada ramadhan tahun lalu tidak ditemukan siswa SMK dan SMA di masjid. Sementara siswa SD dan SMP mereka aktif di masjid-masjid. Sehingga anak-anak SMK/SMA dan SLB hanya berada di rumah.

“Pada umumnya mereka main game di rumah. Untuk itu kita kembali mengarahkan ke masjid,”ujarnya.

Menurutnya, dengan mengalihkan dan menyibukan siswa di masjid akan lebih terkontrol. Karena anak-anak akan lebih aktif di masjid dari siang hingga malam.

“Nanti kita akan ambil absen melalui guru-guru pendamping. Ini akan masuk dalam penilaian ekstra kurikuler,”ungkapnya.

Pesantren ramadhan untuk SMA/SMK dan SLB dilangsungkan dari tanggal 28 Maret hingga 17 April 2023. Sementara peluncuran program ini dilakukan pada 27 Maret 2023. Selama pelaksanaan pesantren ramadhan akan diambil absen siswa sebanyak tiga kali oleh guru pendamping.

Teknisnya, siswa nantinya mendaftar ke sekolah. Dengan mendaftarkan masjid tempat pesantren ramadhan. Kemudian sekolah berkoordinasi dengan pengurus masjid, serta menyerahkan nama-nama siswa yang mengikuti pesantren ramadhan.

Langkah itu untuk memudahkan siswa untuk mengikuti pesantren ramadhan. Siswa tidak akan jauh dari rumah, jika dalam satu lingkungan tersebut minimal 15 siswa sudah bisa mendaftarkan masjid atau mushalla untuk pelaksanaan pesantren.

“Begitu juga dengan guru, tidak jauh dari rumah. Karena guru mendapingi siswa di masjid yang terdekat dengan rumahnya,”sebutnya.

Untuk waktu pelaksanaan nanti bisa beragam. Menyesuaikan dengan jadwal SD dan SMP yang dilaksanakan oleh kabupaten/kota. Jika SD dan SMP sampai pukul 10.00 WIB, maka SMA/SMK dan SLB diwaktu selanjutnya. Atau bisa sebaliknya.

Menurutnya, pesantren ramadhan tersebut salah satu cara untuk membentuk karakter anak. Karena dengan momentum pesantren ramadhan itulah waktu untuk mempertemuka anak berkolaborasi dalam satu kegiatan.

“Kita sadari selama ini ada anak yang tidak saling kenal dalam satu komplek. Alasannya karena sekolah berbeda, kemudian tidak ada media yang mempertemukan mereka. Makanya sekarang kita buat kolaboratif,”pungkasnya.

Dalam pelaksanaan pesantren ramadhan SMA/SMK dan SLB ini didukung oleh Ikadan Dai Indonesia (Ikadi), dibantu Asosiasi guru pendidik agama Islam seluruh Indonesia. Ditambah dengan penyuluh agama Kementrian Agama.

 

#Rn

Labels: , ,
[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.