Soal Proyek Aliran Irigasi ke komplek KIP, Warga Heran Jalan Pikiran Kadis PSDA Sumbar atasi Banjir dan Sampah

Padang Rangkiangnagari) - Masih soal polemik pembangunan saluran Irigasi yang melalui drainase di Komplek Indah Pratama I RT.006 RW 001 Kelurahan Surau Gadang, Kecamatan Nanggalo, Padang, masih belum menemukan titik penyelesaian yang baik dan tidak merugikan warga, seperti yang ditegaskan Gubernur kepada PSDA Sumbar.

Pasalnya Kepala PSDA Sumbar  Fathol Bahri yang turun kelapangan Senin, 13 Maret 2023, membuat warga Komplek Indah Pratama bingung dan heran jalan pikiran Kadis PSDA yang terkesan akan meneruskan pembangunan saluran Irigasi tersebut.

Tujuan kepala PSDA Sumbar Fathol Bahri turun kelapangan di komplek Indah Pratama, adalah sebagai tindak lanjut intruksi Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah untuk turun kelapangan mencari penyelesaian dan titik temu permasalahan yang dihadapi warga. Bersama Kepala PSDA juga hadir 

Kepala Dinas PUPR Kota Padang Raf Indria yang juga didampingi Camat Nanggalo Magdalena dan Lurah Surau Gadang untuk meninjau lokasi yang akan terdampak banjir  dan sampah dari saluran Irigasi dilingkungan Komplek Indah Pratama.

Menurut ketua RT 006, Joni Irwandi, dalam pertemuan tersebut Warga KIP (Komplek Indah Prata)  menjelaskan, bahwa penyelesaian permasalahan banjir di KIP diharapkan disejalankan dengan rencana Pembangunan saluran Irigasi yang dilakukan oleh PSDA Sumbar. Hal tersebut didasari oleh kejadian dan fakta-fakta yang ada selama ini di area/wilayah yang terdampak banjir dilingkungan KIP dan Jalan Raya Jamal Jamil.

Bahkan salah seorang tokoh masyarakat di seputaran jalan Jamal Jamil yang akrap disapa Buya, mengungkapkan dalam pertemuan tersebut, mereka beserta keluarga yang tinggal di dekat sodetan yang akan dialiri saluran buang Irigasi tersebut, sudah sering mengalami kebanjiran dirumahnya, karena memang daerah kami tinggal adalah daerah dataran rendah, kami mohon kepada pihak yang berkepentingan bijaksana dalam mengambil keputusan.

ditambahkan Ketua RT Joni, dalam pertemuan yang berlangsung lebih 3 jam itu, Warga KIP /RT.006 sudah berupaya menjelaskan kepada PSDA melalui data dan fakta yang ada selama 5 tahun belakangan ini terkait dengan Banjir yang sering melanda  wilayah KIP. Kita tidak habis pikir, terang Joni Irwandy selaku ketua RT.006, bagaimana jalan berpikir Kadis PSDA Sumbar yang terkesan memaksakan proyek Pembangunan saluran buang Irigasi yang masuk kesaluran Drainase warga ini dilakukan sesegera mungkin. Lebih mengherankan lagi, jelas Joni, proyek belum dilelang/ditender, kok penggalian sudah dilaksanakan. Dan celakanya lagi, tidak ada sosialisasi resmi. Terkesan main kucing-kucingan/umpet-umpetan.

Contohnya, tanggal 3 Maret 2023 rapat bersama dikantor Camat Nanggalo dan melahirkan kesepakatan. Tetapi tanggal 9 Maret 2023 tiba-tiba sudah ada pekerjaan penggalian tanpa kami ketahui dan mengabaikan kesepakata n rapat tanggal 3 Maret itu. Kondisi ini menimbulkan  riak ditengah warga saya, imbuh Joni. Alhamdulillah, pada hari Sabtu tanggal 11 Maret 2023, Gubernur Sumbar Mahyeldi yang akrab disapa Buya,   menerima Audiensi Warga KIP dan memerintahkan Kadis PSDA untuk menghentikan penggalian IRIGASI tersebut.

Satu hal lagi yang sangat kami herankan, kalau ditelusuri lebih dalam lagi, inikan permasalahan banjir di perumahan sebelah, yang melalui kajian, kesepakatan dan perencanaan pada tahun 2017 yang lalu perumahan sebelah memberikan izin saluran Irigasi masuk ke Drainase warga, dan ternyata dampaknya sangat luar biasa, sampah dan air tidak dapat dikendalikan, dan  kita dengar dari warga perumahan sebelah terkait masalah sampah kesulitan mengatasinya. Sekarang masalah sampah dan banjir di kompleks sebelah itu akan dialirkan melalui jaringan irigasi yang dikoneksikan dengan drainase perumahan KIP. Ini yang warga KIP menolak, kata Joni.

Nah,....!!! Sekarang Kadis PSDA Sumbar mau mengatasi banjir dan sampah diperumahan sebelah dengan memindahkan saluran buang IrigasiI masuk/terkoneksi di saluran Drainase yang ada di Blok A11 dan A12 KIP yang secara fakta merupakan daerah rawan banjir dan  pernah mengalami BANJIR BANDANG pada tahun 2012 yang lalu.  Dimana rumah Warga KIP terendam air dan lumpur hampir setinggi dada. Inikan sangat-sangat ironis, memindahkan masalah bukan menyelesaikan masalah. lingkungan kami KIP /RT.006 sudah daerah cekungan, rawan banjir, lalu mau dimasukan dan ditambah lagi dengan debit AIR dari saluran Irigasi Gunung Nago yang tentunya ini akan menambah banjir yang lebih besar lagi di KIP.

Kami tegas menyampaikan kata Joni, bahwa kami tidak menolak pembangunan yang secara kongkrit dapat menyelesaikan permasalah banjir dan sampah secara bersama-sama dan Pembangunannya dilakukan sejalan. Jangan hanya menyelesaikan permasalah satu titik dan satu titik lagi harus merasakan awal baru penderitaan masalah sampah dan banjir yang sudah dialami perumahan sebelah. Saya selaku RT.006 mewakili atas nama Warga Komplek Indah Pratama, memohon kebijaksanaan Pemerintah untuk mengatasi permasalah ini secara konkrit tanpa ada pihak yang merasa dirugikan, sebagaimana keinginan dan harapan Gubernur Sumbar, "agar semuanya bisa diselesaikan dengan  baik dan tidak ada lagi warga yang kebanjiran" (R*01)

Labels: , ,
[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.