Payakumbuh (RangkiangNagari) – Masyarakat Kapalo Koto Ampangan memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharam 1447 Hijriah pada Jumat (25/07/2025) dengan kegiatan keagamaan yang dipusatkan di Masjid Makmur.
Kegiatan ini dihadiri oleh Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Irsyad Safar, Wakil Wali Kota Payakumbuh Elzadaswarman, serta tokoh masyarakat dan warga sekitar.
Gubernur Mahyeldi menyampaikan apresiasi atas semangat masyarakat dalam menyambut tahun baru Islam.
Ia mengajak masyarakat menjadikan momen ini sebagai awal yang baik untuk memperkuat nilai-nilai sosial dan budaya.
“Semoga tahun baru ini menjadi awal bagi hari-hari yang lebih baik dan diridai Allah SWT,” kata Buya Mahyeldi.
Dikesempatan itu, Mahyeldi juga menyinggung pentingnya menjaga tanah ulayat sebagai bagian dari warisan adat Minangkabau.
Ia menekankan agar masyarakat tidak gegabah dalam menjual tanah, terutama kepada pihak luar yang tidak jelas.
“Niniak mamak perlu mengingatkan anak kemenakan agar lebih berhati-hati dalam urusan tanah, karena ini berkaitan dengan masa depan generasi berikutnya,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur menyerahkan bantuan senilai Rp10 juta untuk Masjid Makmur.
Wakil Wali Kota Payakumbuh Elzadaswarman menambahkan bahwa masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko kebakaran mengingat cuaca panas dan kemarau saat ini.
“Banyak titik api yang muncul di sejumlah lokasi. Kami mengimbau warga untuk lebih berhati-hati, termasuk tidak membuang puntung rokok sembarangan,” kata Wawako Elzadaswarman.
Sementara itu, tokoh masyarakat setempat, YB. Dt. Parmato Alam, menyampaikan bahwa Masjid Makmur yang berada di tepi jurang dan berisiko longsor, terutama saat musim hujan memerlukan perhatian khusus.
“Kami berharap ada bantuan untuk pembangunan tebing penahan di sekitar masjid,” katanya.
Dt. Parmato Alam juga menyampaikan harapan masyarakat agar pemerintah membantu pengembangan objek wisata Bukik Batu Barigi yang saat ini sedang populer.
Menurutnya, lokasi wisata yang dibangun secara swadaya itu masih memerlukan sarana dan prasarana penunjang.
Ia menambahkan bahwa masyarakat di Nagari Aua Kuniang dan Sikabu-Kabu sebenarnya memiliki hubungan sosial yang erat meskipun secara administratif berbeda.
Oleh karena itu, ia berharap pembangunan wilayah tidak terhambat oleh batas administratif tersebut.
“Kami sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah provinsi untuk penunjang infrastruktur seperti akses jalan dan sebagainya,” pungkasnya.
Setelah tausiah agama oleh Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Irsyad Safar, rombongan gubernur dan wakil wali kota meninjau objek wisata Bukik Batu Barigi.
#Rn