Latest Post

Payakumbuh (Rangkiangnagari) - Pemko Payakumbuh terus memperkuat langkah pencegahan korupsi dengan menyelenggarakan Sosialisasi Suap, Gratifikasi, dan Aplikasi Whistle Blowing System (WBS) di Aula Bersama Inspektorat Kota Payakumbuh, Rabu (29/10/2025).

Wali Kota Payakumbuh Zulmaeta menegaskan pentingnya membangun sistem pemerintahan yang bersih dan berintegritas.

Ia mengatakan, sosialisasi tersebut menjadi bagian dari upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional dan bebas dari praktik penyimpangan.

“Suap dan gratifikasi bukan hanya merugikan keuangan negara, tapi juga merusak moralitas aparatur serta menggerus kepercayaan publik terhadap pemerintah,” kata Wako Zulmaeta.

Ia menegaskan bahwa penerapan Aplikasi Whistle Blowing System (WBS) menjadi langkah strategis untuk mendorong budaya berani melapor di kalangan ASN.

Sistem ini, lanjutnya, bukan dimaksudkan untuk mencari kesalahan, melainkan menjadi alat pengendali agar pemerintahan berjalan sesuai aturan.

“WBS bukan alat untuk mencari kesalahan, tetapi sarana menjaga agar roda pemerintahan tetap di jalur yang benar. Kita ingin tumbuh budaya saling mengingatkan dan berani melapor,” ujarnya.

Menurut Zulmaeta, keberhasilan membangun zona integritas tidak cukup hanya dengan komitmen tertulis, tetapi harus ditunjukkan melalui perilaku dan keteladanan nyata dari seluruh aparatur.

“Integritas bukan hanya slogan, tapi harus menjadi napas dalam setiap langkah dan kebijakan yang kita ambil,” tutupnya.

Sementara itu, Plt. Inspektur Kota Payakumbuh A. Arifianto mengungkapkan, dalam beberapa tahun terakhir tidak terdapat laporan gratifikasi di lingkungan Pemko Payakumbuh.

Meski hal ini bisa dimaknai sebagai capaian positif, ia juga menilai perlu diwaspadai potensi adanya keengganan ASN untuk melapor karena ketidaktahuan terhadap mekanisme pelaporan.

“Kondisi tanpa laporan bisa berarti tidak ada gratifikasi, tetapi juga bisa menunjukkan masih adanya ketidaktahuan atau rasa enggan untuk melapor,” jelasnya.

Sebagai contoh positif, Arifianto menyinggung peristiwa pada tahun 2020 ketika seorang Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) melaporkan dugaan gratifikasi kepada Inspektorat.

Setelah diverifikasi, laporan tersebut tidak dikategorikan sebagai gratifikasi, dan pelapor justru mendapat penghargaan atas kejujurannya.

“Teladan seperti inilah yang perlu diperbanyak agar budaya antikorupsi bisa tumbuh kuat di lingkungan ASN,” tambahnya.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Kejaksaan Negeri Payakumbuh, Penyuluh Antikorupsi (PAKSI), serta pengelola aplikasi WBS, dan diikuti oleh puluhan PPK dan PPTK dari seluruh OPD.

"Harapan kita sosialisasi ini dapat memperkuat komitmen bersama untuk membangun pemerintahan yang bersih dan berintegritas, sekaligus mengawal prestasi Payakumbuh sebagai Kota Percontohan Antikorupsi dan Kota Bebas Pungli," pungkasnya. (Rn)

Payakumbuh (Rangkiangnagari) - Pemko Payakumbuh terus memperkuat profesionalisme aparatur sipil negara (ASN) melalui penerapan sistem analisis jabatan (Anjab) dan analisis beban kerja (ABK) berbasis digital.

Langkah ini ditandai dengan digelarnya Sosialisasi Penyusunan dan Penginputan Anjab dan ABK yang diselenggarakan oleh Bagian Organisasi Setdako Payakumbuh, untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efisien dan berorientasi pada kinerja.

Wali Kota Payakumbuh melalui Staf Ahli Wali Kota Irwan Suwandi mengatakan, dinamika global saat ini menuntut pemerintah daerah untuk adaptif terhadap perubahan dan lebih kompetitif dalam memberikan pelayanan publik.

“Kita dihadapkan pada tantangan regional, nasional, hingga internasional yang menuntut pemerintahan berjalan efisien, efektif, dan berorientasi pada kepuasan masyarakat,” kata Irwan saat membuka kegiatan tersebut, Selasa (28/10/2025).

Menurut Irwan, penerapan Anjab dan ABK merupakan langkah strategis untuk memastikan setiap ASN bekerja sesuai kompetensi dan tanggung jawab jabatannya.

Analisis jabatan bukan menilai individu, tetapi menganalisis karakteristik setiap posisi berdasarkan Peraturan Menteri PAN-RB Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pedoman Analisis Jabatan.

“Dengan analisis jabatan yang tepat, kita bisa menempatkan orang yang tepat di posisi yang tepat. Ini penting agar organisasi berjalan efisien dan pelayanan publik lebih optimal,” ujarnya.

Selain itu, hasil penyusunan Anjab dan ABK juga akan diinput ke dalam aplikasi SIMONA Kementerian Dalam Negeri, yang menjadi salah satu syarat administrasi dalam persetujuan pembayaran Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).

Irwan menyebutkan, penerapan sistem ini merupakan bagian dari reformasi birokrasi digital yang bertujuan meningkatkan akurasi data kepegawaian dan transparansi pengelolaan sumber daya manusia di lingkungan Pemko Payakumbuh.

“Profesionalisme ASN tidak bisa terwujud secara instan. Dibutuhkan proses panjang mulai dari rekrutmen yang benar hingga peningkatan kinerja dan prestasi kerja,” ujarnya.

Ia menilai, masih adanya kesenjangan antara kompetensi ASN dengan jabatan yang diduduki menjadi salah satu penyebab belum maksimalnya kinerja birokrasi.

Oleh karena itu, penyusunan Anjab dan ABK diharapkan bisa menjadi instrumen untuk meminimalkan kesenjangan tersebut.

“Kegiatan ini penting agar kita dapat mengelola formasi ASN secara rasional, sekaligus memperjelas pembagian tugas, fungsi, dan tanggung jawab di setiap perangkat daerah,” katanya.

Irwan berharap seluruh peserta dapat mengikuti sosialisasi ini dengan serius agar hasilnya bisa diimplementasikan secara nyata dalam penyelenggaraan pemerintahan.

“Mari jadikan kegiatan ini sebagai pedoman dalam menjalankan amanah masyarakat dengan penuh tanggung jawab,” tuturnya.

Sebagai tindak lanjut, Pemko Payakumbuh menargetkan seluruh perangkat daerah dapat segera menuntaskan proses penginputan data Anjab dan ABK ke aplikasi SIMONA.

"Kita berharap, langkah ini bisa mewujudkan komitmen daerah dalam membangun birokrasi yang efisien, transparan, dan berbasis data digital," pungkasnya. (Rn) 

Payakumbuh (Rangkiangnagari) - Puluhan kader posyandu dari delapan puskesmas di Kota Payakumbuh mengikuti Jambore Kader Posyandu Bidang Kesehatan 2025 yang digelar di Rumah Gadang Sungai Beringin, Rabu (29/10/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 dengan tema “Generasi Sehat, Masa Depan Hebat.”

Jambore menjadi ruang pertemuan bagi para kader yang selama ini menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan di tingkat kelurahan.

Kegiatan ini juga menjadi sarana berbagi pengalaman, memperkuat kapasitas, serta menumbuhkan inovasi dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat.

Wali Kota Payakumbuh Zulmaeta mengatakan, peran kader posyandu sangat penting dalam menjaga kesehatan ibu dan anak, memantau gizi balita, serta mendorong masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

“Kader posyandu adalah garda terdepan dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Melalui kerja keras, keikhlasan, dan kepedulian para kader, posyandu di Kota Payakumbuh telah menjadi kekuatan utama dalam mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas),” kata Wako Zulmaeta.

Ia menilai jambore bukan hanya seremonial belaka, tetapi momen untuk memperkuat persatuan dan motivasi kader agar terus berinovasi di tengah masyarakat.

Pemerintah daerah, kata dia, akan terus berkomitmen memberikan dukungan terhadap peningkatan kapasitas dan kesejahteraan kader.

“Keberhasilan program kesehatan masyarakat tidak akan tercapai tanpa keterlibatan aktif para kader di lapangan. Terima kasih atas dedikasi dan pengabdian tanpa pamrih yang telah diberikan selama ini,” ucapnya.

Senada dengan itu, Staf Ahli TP Posyandu Kota Payakumbuh Yeni Elzadaswarman mengatakan, posyandu kini tidak hanya berfungsi sebagai tempat pelayanan kesehatan dasar, tetapi juga menjadi pusat edukasi keluarga yang menumbuhkan kesadaran hidup sehat sejak dini.

“Kader posyandu adalah pelita kesehatan di tengah masyarakat. Tanpa mereka, program kesehatan tidak akan berjalan optimal. Karena itu, jambore ini menjadi bentuk apresiasi bagi pengabdian para kader yang telah bekerja dengan tulus,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh Yanti, didampingi Plt. Kabid Pelayanan Promosi Sumber Daya Kesehatan Juli Juwita menyebut, sebanyak 80 kader dari delapan puskesmas ambil bagian dalam kegiatan tersebut.

Lebih lanjut dijelaskan, jambore diisi dengan berbagai lomba, seperti cerdas cermat keterampilan dasar kader, yel-yel bertema kesehatan, serta penyuluhan interaktif.

Yanti juga menyampaikan kabar gembira, dimana salah satu kader posyandu Payakumbuh berhasil mencatat prestasi di tingkat nasional.

“Nurhayati, kader Posyandu Belimbing I Kelurahan Payolansek, berhasil masuk nominasi lima besar nasional kategori Kader Posyandu Bidang Kesehatan,” ujarnya.

Ia berharap capaian itu dapat memotivasi kader lainnya untuk terus berinovasi dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

“Kader posyandu adalah aset daerah yang berharga. Melalui kegiatan seperti ini, kita ingin semangat mereka terus tumbuh untuk bersama mewujudkan masyarakat yang sehat dan mandiri,” pungkasnya. (Rn) 

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.