FESTIVAL PAMALAYU MEMASUKI BABAK LANJUTAN

Dharmasraya (RangkiangNagari) - Festival Pamalayu telah diluncurkan di Jakarta. Media baik lokal maupun nasional telah menempatkannya menjadi berita dalam terbitannya. Kini tinggal pelaksanaannya. Ketua DPRD Defrino Anwar minta agar pelaksanaan festival Pamalayu tidak kalah semarak dengan acara peluncurannya di Jakarta. Harus banyak melibatkan masyarakat agar acara sukses.

Ia juga sependapat bahwa sejarah biasanya disusun sesuai dengan kepentingan penguasa. Termasuk salah satunya adalah sejarah ekpedisi Pamalayu. Ekspedisi yang dilakukan oleh Kerajaan Singosari (Jawa Timur) ke Dharmasraya (Sumatera) tahun 1208 masehi itu oleh sejarawan belanda disebut sebagai ekspedisi militer yang bertujuan untuk menaklukkan Sumatera atau yang saat itu disebut Bumi Malayu.

Kini setelah ditemukan bukti bukti empirik, ternyata apa yang ditulis sejarawan belanda itu sangat bertentangan. Itulah sebabnya, sekelompok anak muda Kabupaten Dharmasraya termasuk Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan, bertekad untuk meluruskan sejarah ekspedisi Pamalayu dengan  menggelar festival Pamalayu selama 3,5 bulan dimulai 22 Agustus 2019 hingga 7 Januari 2020. Dengan mengangkat sejumlah agenda, Festival Pamalayu ini bertujuan untuk meluruskan sejarah dan juga mengangkat nilai nilai luhur di dalamnya untuk diserukan sebagai. Akhiri Rasis, bangun  persatuan Indonesia.

Selain itu, festival Pamalayu juga dijadikan media untuk mengenalkan Kabupaten Dharmasraya, dimana kabupaten yang berada di Provinsi Sumatera Barat itu, punya sejarah yang sarat akan nilai luhur, sarat dengan bukti bukti kepurbakalaan dan sarat dengan budaya yang mengagumkan. Oeeh karena itu dalam festival pamalayu, akan dipertontonkan parade kuliner, pameran artefak, lomba menulis sejarah, lomba photo, lomba membuat vlog dan juga akan ada arung pamalayu, karnaval, dan berbagai permainan anak nagari.

Festival ini akan mencapai puncaknya pada ulang tahun Kabupaten Dharmasraya ke 16 pada 7 Januari 2020. Diharapkan dengan festival budaya terbesar di Ranah Minang ini, nilai nilai kesejarahan lahirnya koalisi Jawa dan Sumatra akan menggema kembali dan ikut berkontribusi dalam mempersatukan nusantara yang kini sedang tercabik isu SARA yang meninpa saudara kita di Tanah Papua.

Festival Pamalayu diharapkan juga akan ikut berkontrubusi terhadap pengembangan pariwisata Indonesia, mengingat secara kesejarahan Dharmasraya terkait dengan bangsa Thay di Thailand dan Bangsa Mongol di China. Ini akan membangkit rasa penasaran dan nostalgia bangsa bangsa tersebut dan kemudian berkunjung ke Dharmasraya, Indonesia.


#Ryan #(TM)

Labels: , ,
[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.