Ikesma Desak Pemko Payakumbuh dan Pemkab Limapuluh Kota Wujudkan Masjid Megah & Islamic Centre

PAYAKUMBUH (RangkiangNagari) - Para alumni SMA Negeri 1 Payakumbuh yang tergabung dalam Ikesma meminta dan mendesak Pemerintah Kota Payakumbuh dan Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota untuk segera mewujudkan bangunan masjid megah dan Islamis centre, antara lain dimaksudkan untuk mengimbangi pembangunan di bidang fisik dan ekonomi yang dinilai mengalami kemajuan yang cukup signifikan di kedua daerah.

''Kami meminta Pemko Payakumbuh dan Pemkab Limapuluh Kota melakukan langkah-langkah kongkret untuk mewujudkan pembangunan masjid megah dan Islamic Centre,
'' demikian antara lain bunyi surat Ikesma dengan Nomor: 003/BPP/IKESMA//2019 tertanggal 1 Oktober 2019, yang dialamatkan ke Wali Kota Payakumbuh dan Bupati Limapuluh Kota. Surat itu ditandatangani Ketua Umum Ikesma H. Erizal Azhar SE MBA, dan Pembina H. Azmi Syahbuddin.

Masih di surat yang sama, Ikesma mengusulkan untuk lokasi adalah eks kantor Bupati Limapuluh Kota di Payakumbuh. ''Karena lokasinya yang dinilai sangat strategis, sekaligus akan menjadi ikon bagi Luak Limopuluah.''

Sejalan dengan itu, Ikesma juga menegaskan sikapnya untuk memberi dorongan moral dan material demi terwujudnya bangunan masjid megah dan Islamic Centre. ''Karena menyangkut marwah daerah, maka kami akan memberi bantuan semampu yang bisa dilakukan.''

Tidak sebatas ikon dan marwah daerah, dalam pandangan Ikesma, tujuan yang lebih substansif dari pembangunan masjid megah dan Islamic Center adalah sebagai jawaban terhadap tantangan masa kini dan masa mendatang kedua daerah serumpun itu.

Ikesma menilai, di segi fisik dan ekonomi, Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota sejak dua dekade terakhir mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Menurut mereka, apa yang dulu masih berupa angan-angan, telah banyak yang berwujud menjadi kenyataan. ''Terutama Payakumbuh, yang kemajuannya sangat luar biasa,'' tambah mereka.

Dikatakan, selain mampu mencatatkan sebagai kota yang tingkat pertumbuhan ekonominnya di atas rata-rata Sumatera Barat dan nasional, yaitu 6,89 persen, kota ini juga ''hidup'' hampir 24 jam sehari-semalam, yang mampu menggerakkan begitu banyak pelaku usaha, terutama di lapis usaha kecil dan menengah. Angka pengangguran di kota ini juga tergolong terendah.

Mereka juga memuji pembangunan infrastruktur di Payakumbuh, yang banyak menopang aksesibilitas di bidang ekonomi. Dikatakan, kemajuan di bidang pembangunan infrastruktur juga mampu membuat sejumlah sentra ekonomi baru. Daerah yang sebelumnya menggeliat, menyusul dibangunnya infrastruktur ke kawasan itu, tampil menjadi sentra ekonomi baru di kota ini.

''Tapi, baik Pemko Payakumbuh atau pun Pemkab Limapuluh Kota jangan sampai abai dengan hanya memprioritaskan pembangunan di bidang ekonomi,'' tulis surat itu, sambil mengingatkan, kemajuan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) yang terjadi sejak beberapa tahun belakangan bukan tidak mungkin akan mampu mengubah tatanan yang ada, termasuk juga mempengaruhi sikap, etika, moralitas, dan kualitas beragama masyarakat yang mayoritas memeluk agama Islam itu.

Pembangunan masjid megah dan Islamic Centre di Luak Limopuluah, menurut Ikesma, diharapkan menjadi benteng masyarakat terhadap aneka perilaku dan sikap tidak baik yang datang dari dunia luar, yang masuk ke daerah ini melalui kecanggihan teknologi. ''Luak Limopuluah memang harus maju, seiring dengan tuntutan zaman, tapi dengan satu catatan: masyarakatnya tidak tercerabut dari nilai dan norma-norma luhur yang dianut dan diwarisi secara turun-temurun,'' tandasnya.

#Ryan #E2
Labels: , ,
[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.