Ayo Bersama Kita Pecahkan Masalah Bangsa

PADANG PANJANG (RangkiangNagari) – Berbeda dengan tahun sebelumnya, peringatan Milad Muhammadiyah yang ke-108 tahun ini, terlihat begitu marak di alam maya. Ada ribuan akun virtual yang mengikuti resepsi itu.

Menurut pihak penyelenggara, peringatan milad tahun ini menggunakan zoom teleconference media. Bersamaan dengan itu, resepsi yang juga diikuti Presiden Joko Widodo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir, para pejabat dan ribuan warga Muhammadiyah di berbagai belahan dunia, juga ikut menyimak kegiatan yang amat bersejarah itu.Selain zoom meeting, prosesi milad yang dilakukan tepat 18 November 2020 itu, juga banyak disimak lewat televisi Muhammadiyah, youtube, dan jaringan media sosial.Haedar dalam pidato miladnya menyatakan, dilakukannya peringatan milad ke-108 tahun secara virtual, karena pandemi Covid-19 belum berakhir. Muhammadiyah tetap berkomitmen, ujarnya, menanggulangi pandemi dan berusaha menjaga protokol kesehatan dengan baik.

‘’Pandemi ini belum berakhir. Muhammadiyah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menghadapi cobaan ini. Mari kita sama-sama berikhtiar dan berdoa, agar pandemi ini diangkat Allah dari muka bumi. Kita harus tetap disiplin dan waspada, jangan abai atau bertindak semaunya,’’ ujar dia.

Selain soal pandemi Covid-19, Haedar juga menyinggung banyaknya masalah bangsa yang harus diselesaikan. Sejak merdeka, ujarnya, masalah bangsa tetap bermunculan.

‘’Bangsa Indonesia memang masih menghadapi masalah berat, seperti korupsi, utang luar negeri, eksploitasi sumber daya alam, kesenjangan sosial ekonomi, konflik antarkomponen bangsa, produk legislasi yang kontroversi, menguatnya oligarki politik, serta masalah-masalah kebangsaan lain. Semuanya menjadi agenda kita bersama yang harus dihadapi,’’ ujarnya.

Dikatakan, masalah bangsa itu datang dan pergi silih berganti untuk dihadapi, bukan untuk diratapi. Ada masalah yang cepat selesai, tapi ada yang tidak selesai-selesai. Kewajiban kita sebagai bangsa, ujarnya, berikhtiar dengan kesungguhan dan kesabaran, sebagaimana dituntunkan Allah dalam Alquran.

Presiden Jokowi yang hadir secara virtual mengucapkan selamat milad ke-108 kepada Muhammadiyah. ‘’Atas nama bangsa dan negara, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semoga perjalanan Muhammadiyah semakin jaya dan berjasa dalam perjalanan bangsa. Usia 108 tahun telah diisi Muhammadiyah dengan banyak karya dan kontribusi,’’ sebut presiden.

Dikatakan, Muhammadiyah adalah anugerah Allah untuk bangsa Indonesia, sejak dirintis KH. Ahmad Dahlan hingga kini telah memberi kontribusi bagi gerakan pencerahan Islam. Muhammadiyah, ujarnya, terus berikhtiar membumikan ajaran Alquran dan Hadits ke dalam kehidupan masyarakat Indonesia, yang secara kontekstual berorientasi pada kemaslahatan umat.

Presiden menyatakan, dirinya melihat dan merasakan langsung kualitas layanan amal usaha Muhammadiyah. Cucu saya pertama, ujar Jokowi, dilahirkan di RSU PKU Muhammadiyah Solo, mengikuti jejak neneknya yang menjadi bagian dari Muhammadiyah.

‘’Ibu Iriana juga pernah kuliah di Universitas Muhammadiyah Surakarta, dan jutaan penduduk Indonesia telah merasakan manfaat kehadiran Muhammadiyah. Kami juga mengapresiasi Muhammadiyah dalam menangani Covid-19 di Indonesia,’’ jelasnya.

Dalam penanganan wabah global akibat Virus Corona, Muhammadiyah membentuk tim khusus yang diberi nama Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC), serta mengerahkan 82 rumah sakit dan 40 perguruan tinggi.

 

#Ryan

[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.