Sekolah di Tanah Datar Dibolehkan Tatap Muka Setelah Hasil Swab Tenaga Pendidik Keluar

Batusangkar (RangkiangNagari) – Sekolah dan madrasah di Tanah Datar diserahkan untuk membuka belajar tatap muka dengan mengikuti serangkaian syarat, terutama hasil swab tenaga pendidik.

Sebelumnya, keputusan ini dikeluarkan dalam rapat koordinasi Forkopimda dan dilanjutkan dengan rapat terbatas bersama OPD terkait dan Kemenag di kantor Dinas Pendidikan setempat.“Dinas Pendidikan, Kemenag dan OPD terkait menyatakan sepakat untuk memulai pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Namun, untuk dimulai kapan akan dilangsungkan diserahkan pada sekolah dengan syarat yang telah diajukan,” kata ujar Kadis Dikbud Riswandi saat dihubungi, Rabu (6/1) kemarin.Ia menyebut pada prinsipnya Pemkab, Forkopimda, OPD terkait dan Kankemenag sependapat mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri, untuk memulai PTM maka terlebih dahulu akan dilakukan swab tes terhadap seluruh guru.

“Untuk tahap awal, pengambilan sampel swab tersebut dilakukan terhadap guru disatuan pendidikan setingkat SMA dan SMK. Mulai besok dilaksanakan swap untuk guru dan pegawai. Kita menargetkan untuk SMA dan SMK selesai dalam tiga hari. Hitungan ini kita ambil dimana satu puskesmas dalam satu hari maksimal bisa mengambil sampel 50 orang. Puskesmas kita ada 14. Untuk jumlah semua guru dan pegawai kita di Tanah Datar itu ada lebih kurang 8.000 orang,” ujarnya.

Dikatakan, jadwal PTM tidak dilakukan secara serentak, melainkan dengan menyesuaikan. Maksudnya, bagi satuan pendidikan yang tenaga pendidiknya telah mendapatkan hasil negatif dari Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Universitas Andalas, maka sekolah tersebut dapat memulai PTM.

Diutarakan, bagi sekolah yang telah selesai swap dan hasilnya telah keluar, maka telah bisa memulai PTM tanggal 11-1-2021. Begitu juga nantinya dengan SMP dan MTS hingga SD, yang sudah tuntas seluruh guru dan pegawainya diswab dan hasilnya telah keluar juga dapat memulai PTM.

Dimana prosesnya akan tetap menggunakan sistem shifting (bergeser). Pihaknya juga akan membatasi TPM paling lama empat sampai lima jam sehari dengan satu jam pelajaran dikurangi 10 menit dari waktu normal.

Sementara, Kabid P2P Dinas Kesehatan Tanah Datar Roza Mardiah menambahkan jika pihaknya sedang melangsungkan swab bagi guru SMA sederajat. Untuk tahap awal di swab untuk guru SMA, SMK sederajat. Jumlahnya sekitar 1.700 orang. Untuk guru SD dan SMP, dan madrasah menyusul.

 

#Ryan

Labels: , ,
[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.