"H. Darizal Basir Minta Pada Semua Pihak Agar Tidak Ada Yang Memanfaatkan Persoalan Hukum Rusma Yul Anwar Untuk Kepentingan Pribadi, Kelompok Ataupun Golongan."

Painan (Rangkiangnagari) - Tokoh nasional asal Pesisir Selatan, H. Darizal Basir, mengingatkan pada seluruh pihak agar tidak ada yang memanfaatkan situasi dalam persoalan hukum yang menimpa Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar untuk kepentingan pribadi, kelompok ataupun golongan.

Penegasan itu disampaikannya melihat situasi yang terjadi akhir-akhir ini dengan adanya aksi damai yang mengatasnamakan masyarakat Pessel di Padang. Aksi ini juga ada reaksi hampir sepuluh ribu warga Pessel turun ke jalan menuju Kantor Kejaksaan Negeri Painan mengantarkan petisi mendukung penuh bupati dan Wabup terpilih.

"Nah, saya minta tidak ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan pribadi, kelompok dan golongan," tegas Darizal.

kepada seluruh warga di daerah ini dia berharap untuk bisa menjaga persatuan dan kesatuan. Bupati Pesisir Selatan (Pessel), 1995-2005 tersebut minta masyarakat tidak lagi terkotak akibat politik. Apalagi Pilkada Pessel 2021-2024 sudah usai.

"Justru itu kepada masyarakat Pesisir Selatan, baik yang di kampung maupun yang di rantau untuk bisa menjaga keharmonisan. Jangan ada lagi kubu-kubuan, apalagi sampai membuat gaduh, karena hal itu akan dapat memperlambat proses pembangunan daerah," ucap H. Darizal, Kamis (18/3) di Jakarta.

Ketika dimintai tanggapanya terkait adanya demo sekelompok warga yang menuntut, agar Bupati Pessel terpilih, Rusma Yul Anwar dicopot dari jabatanya karena persoalan hukum. H. Darizal Basir berpendapat, itu kewenangan penegak dengan segala pertimbangannya.

"Berikan kesempatan bupati terpilih yang sudah dilantik untuk bekerja, melaksanakan visi misinya. Jika ada persoalan hukum biarlah aparat penegak hukum yang bekerja sesuai dengan peraturan yang berlaku," terang anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat tiga periode tersebut.

Menurut H. Darizal Basir, Bupati dan Wakil Bupati Pessel, Rusma Yul Anwar dan Rudi Hariyansyah, adalah hasil Pilkada yang dipilih secara demokratis dan konstitusional. Keduanya merupakan pemimpin harapan masyarakat yang diamanahkan oleh 128 ribu lebih suara masyarakat pada pilkada 2020 lalu. 

Meskipun sempat  ada gugatan terhadap hasil Pilkada Pessel 2020. Namun, terang Darizal, Mahkamah Konstitusi (MK) telah mengeluarkan putusan bahwa Rusma Yul Anwar dan Rudi Hariyansyah adalah pemenang pilkada Pessel periode 2021-2024. Bahkan pasangan tersebut juga sudah dilantik oleh Gubernur Sumbar  pada 26 Februari 2021 lalu.

"Mari kita hormati hasil demokrasi Pilkada Pessel tersebut secara utuh. Akhirilah segala bentuk perbedaan dan pertikaian politik yang ada selama ini. Saatnya kita bahu membahu guna mewujudkan pembangunan daerah yang lebih baik lagi," ajaknya.

Kepada para pendukung bupati terpilih, H. Darizal Basir minta untuk dapat menahan diri dan tidak berbesar hati atas kemenangan. Sebaliknya bagi kelompok yang jagoannya tidak terpilih, untuk bisa menerima dengan sabar dan legowo. Selanjutnya, diharapkan agar semua  masyarakat dapat kembali bersatu, sehingga situasi bisa kembali normal.

"Jadilah warga yang baik, punya ide dan pemikiran serta berkontribusi untuk  mendukung program bupati terpilih.  Janganlah menjadi warga yang  memanfaatkan situasi dan memperkeruh suasana. Apalagi untuk kepentingan pribadi atau kelompok," ujarnya.

Meyikapi situasi yang terjadi beberapa hari Pasca-Pilkada di Pessel. Sepertinya membuat situasi makin gaduh karena adanya kelompok yang saling bersiteru menuntut, mempertahankan pendapat dan keinginan masing- masing. H Darizal Basir berharap , semua pihak agar dapat sabar menahan diri. Biarlah semua berproses menurut aturan yg berlaku. 

"Pilkada telah usai dan bupati  terpilih sudah dilantik, mari kita sportif dalam berdemokrasi, kita hargai pilihan rakyat yang legitimasi. Lalu kemelut persoalan hukum yang mendera Bupati Rosma Yul Anwar, biarlah dia berproses menurut aturan hukum oleh petugas yang bertanggung jawab. Jangan hanya gara gara persoalan hukum yg mendera bupati terpilih kita harus pecah dan terkotak-kotak, saling tuding makian. Nah, yang lebih penting lagi jangan pula sampai ada pihak- pihak yang ingin memanfaatkan  persolan hukum ini untuk kepentingan lain, baik pribadi, kelompok maupun golongan," ujarnya mengakhiri. (Dodi)

[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.