Pengurus KAN Koto Nan Ompek Dikukuhkan Wali Kota Riza Falepi

Payakumbuh (RangkiangNagari) - Sebagai Pucuak Undang, Wali Kota Riza Falepi mengukuhkan Pengurus Kerapatan Adat Nagari (KAN), Bundo Kanduang, Limbago Anak Nagari, dan Puti Bungsu Koto Nan Ompek Periode 2021-2026 di Balai Adat Balai Nan Duo, Rabu (7/4).

Turut hadir Anggota DPRD Provinsi Sumbar Nurkhalis Dt. Bijo, Ketua DPRD Kota Payakumbuh Hamdi Agus, Wakil Ketua DPRD Kota Payakumbuh Wulan Denura, anggota DPRD Kota Payakumbuh Maharnis Zul, Sekretaris Daerah Kota Payakumbuh Rida Ananda, Kapolres diwakili Kabag Ops Kompol Khairil, Ketua GOW Machdalena Erwin Yunaz, Ketua LKAAM Wirianto Dt. Paduko Bosa Marajo diwakili Dt. Patiah Nan Baringek, serta Angku-angku, Niniak Mamak, Alim Ulama, Cadiak Pandai, Bundo Kanduang, Pemuda Parik Paga Nagari Koto Nan Ompek.

Elfijon Dt. Rajo Sinaro selaku ketua panitia menyampaikan YE Dt. Panghulu Rajo Nan Itam dilantik sebagai Ketua KAN dan Hj. Riwayati dilantik sebagai Ketua Bundo Kanduang Koto Nan Ompek Periode 2021-2026.

Ketua KAN Koto Nan Ompek yang lama Dt. Asa Dirajo menyampaikan selama periode 2016-2020 ada beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan di masa kepemimpinannya. Mungkin tidak semuanya bisa memenuhi keinginan dan harapan masyarakat, tapi itu tentunya adalah kekurangan sebagai seorang manusia.

“Saat Lomba KAN tingkat Provinsi Sumatera Barat, Koto Nan Ompek mewakili Kota Payakumbuh, berkat kerja sama seluruh unsur, meraih Juara 1. Setelah itu kita diberi apresiasi oleh wali kota dengan dana hibah 200 juta rupiah merenovasi balai adat,” ujarnya.

Dirinya juga mengapresiasi peran serta seluruh tokoh yang ada, dimana KAN di 10 nagari tidak bosan meminta kepada wali kota agar KAN dibantu dengan dana dari pembagian hasil pasar Payakumbuh.

“Yang tidak kalah penting, Koto Nan Ompek di masa pemerintahan Wali Kota Riza Falepi periode kedua, telah dipusatkan pembangunan seperti normalisasi Batang Agam, GOR, WTP, rencana masjid agung, dan lapangan sepak bola,” tukuknya.

Dt. Asa juga menyampaikan partisipasi masyarakat kepada Pemda, yang dengan sukarela membebaskan tanah untuk pembangunan sangat diapresiasi oleh KAN.

“Mudah-mudahan apa yang diberikan menjadi pahala berlipat ganda hendaknya. Semoga pengurus KAN yang baru bisa berbuat lebih baik dan lebih banyak untuk kemajuan Nagari Koto Nan Ompek di periode selanjutnya,” ujarnya.

Dari sisi Ketua LKAAM diwakili Dt. Patiah Nan Baringek berpesan agar jangan sampai pecah hubungan baik antar niniak mamak di Payakumbuh, harus selalu solid.

“Sesuai dengan komitmen secara bersama-sama adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah, syarak mangato adat mamakai, alam takombang jadi guru. Adat minangkabau ini tidak ada yang mengatakannya adat jahiliah. Kalau mau mengkajinya, butuh waktu yang tidak singkat menjabarkannya, makanya orang minangkabau terkenal dengan ilmunya,” ujarnya.

Wali Kota Riza Falepi dalam sambutannya mengatakan selamat kepada pengurus KAN dan Bundo Kanduang yang telah dilantik. Berharap kerja-kerja kedepan dilanjutkan sesuai tupoksi kita masing-masing.

“Pemerintah harus baelok-elok dengan niniak mamak, apa yang bakal dibangun kalau tanah saja tidak bisa dibebas lahankan,” kata Riza.

Riza menyebut di Minangkabau pemimpin harus bisa berkomunikasi, berbicara, dan menghargai Niniak Mamak sebagai orang yang lahir secara adat turun temurun.

Hal ini diperjelas lagi oleh Riza, dirinya menjawab keluhan Niniak Mamak kepadanya terkait Payung Hukum bagi mereka. Maka walikota dua periode itu mengusulkan perda adat sebagai perda inisiatif DPRD, sehingga banyak pihak yang terlibat membahasnya.

“Urusan adat ini luas. Silahkan usulkan kepada wali kota mau diapakan nagari dengan erda itu. Kita bahas persoalan tertinggal, tidak bisa selesai oleh wali kota sendiri. Termasuk kalangan Bundo Kanduang, bagaimana menginginkan keluarga yang lebih baik, aspirasi yang masuk bisa diperwakokan untuk kemaslahatan bersama. Dasar aturan sudah ada, payung hukum segala urusan. Kito tingga Mandayuang Biduak Ka Hilia,” kata Riza.

Yang jelas, kata Riza, dirinya menginginkan bagaimana adat budaya nagari tetap dilestarikan. Kemajuan nagari tergantung dari bagaimana menyikapi hendak di
bawa kemana Payakumbuh ini.

“Kami ingin berpesan, setelah habis masa bakti kami, orang Payakumbuh sudah cerdas, tak perlu diajarkan memilih pemimpin. Yang diperlukan hikmah kebijaksanaan, banyak hal yang secara tidak sadar sedikit demi sedikit pasti ada perubahan yang tidak diinginkan. Maka kita harus menuju kemajuan berkeadilan dan berkesejahteraan bagi orang banyak dan itu adalah anak kemenakan kita,” ujarnya.

Riza juga memaparkan bagaimana dirinya sejak titik utama menjabat dirintisnya bidang pendidikan hingga keinginan membangun industri di Payakumbuh. Sinergi antara pengusaha muda dan akademisi akan memberikan perubahan kepada Payakumbuh Maju.

“Kita sedang menjalin kerjasama dengan banyak universitas untuk membangun kampus disini, agar banyak anak kuliahan di Payakumbuh, generasi muda kita tak perlu lagi jauh-jauh ke luar daerah untuk kuliah, mereka bisa bersekolah tanpa khawatir biaya ekstra, tapi outputnya tetap luar biasa,” ungkap Riza.


#Ryan



Labels: , ,
[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.