Agustus, Payakumbuh Ditargetkan Zona Hijau

PAYAKUMBUH (RangkiangNagari) – Peningkatan kasus Covid-19 yang tinggi di Kota Payakumbuh membuat Pemko setempat menjadi waspada. Apalagi angka kematian yang tinggi juga menjadi petimbangan.Sebagai salah satu daerah penanganan Covid-19 terbaik di Sumbar, peningkatan kasus dan angka kematian yang tinggi menjadi persoalan tersendiri bagi daerah tersebut.

Untuk mengantisipasi hal itu jangan berlarut-larut, Walikota Payakumbuh Riza Falepi menggelar rapat kerja terkait penanganan Covid-19 di Payakumbuh. Rapat itu digelar bersama Wakil Walikota Erwin Yunaz, Sekretaris Daerah Rida Ananda, unsur Forkopimda, serta kepala OPD di lingkungan Pemko Payakumbuh. Yang digelar di Aula Randang, Balaikota, Kamis (27/5).

Pemko akan mengambil langkah strategis, seperti terus memaksimalkan tracing, vaksinasi dan meningkatkan treatment. Ada tiga topik yang dibahas dalam rapat tersebut, yaitu pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), vaksinasi dan kampung tageh. Semua itu dibahas, dalam upaya percepatan penangan serta memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Payakumbuh.

Walikota Riza Falepi, pada kesempatan itu, menjelaskan, presiden dan Mendagri selalu mewanti-wanti, jangan sampai kasus Covid-19 di Indonesia seperti di India. Di sana pada bulan Oktober-November lalu masih sangat bagus pembatasannya, bahkan PPKM di Indonesia belajar dari India.

“Namun dengan adanya tradisi mereka, sehingga menggelar kegiatan keramaian yang luar biasa. Akhirnya jebolah pertahanannya. Dan penyebaran Covid-19 sudah tidak terkendali lagi. Hal inilah yang selelu ditekankan oleh pak presiden dan mendagri,” ujarnya.

Dijelaskannya, progres terakhir Kota Payakumbuh pada minggu kemarin adanya berapa penderita meninggal, ini jauh menarik nilai kebawah. Bagaimanapun juga, nilai orang yang meninggal poin minusnya besar, kalau sembuh maka dihitung plus. Sehingga saat ini Payakumbuh berada di zona oranye dengan poin 1,93.

“Tapi progres minggu ini positif rate kita relatif menurun. Akhir Ramadhan lalu, ada berada di angka 30-an. Tapi sekarang sekitar 10-an dan ada yang dibawah sepuluh. Mudah-mudahan ini menjadi gambaran umum kita, sehingga ada kebijakan yang bisa diambil,” jelasnya.

Selain itu, Riza juga mengakui, bahwa dirinya telah mendesak gubernur Sumbar dengan meminta vaksin Covid-19, diperbanyak untuk Payakumbuh. Terkait tracing yang dilakukan petugas, idealnya bila 1 positif minimal dilakukan kepada 15 orang. Sesuai dengan standar WHO. Rasio tracing harus ditingkatkan kedepan, mengejar orang-orang berkontak erat dengan pasien positif untuk pro aktif.

“Memang walaupun pemerintahan otomatis berjalan, bukan serta merta vaksin ini datang. Kita harus juluk, dengan mengirim surat dan kejar gubernur. Karena vaksinasi ini penting untuk membentengi diri dari Covid-19. Kalau tracing tinggi, zona tidak akan beranjak merah, karena nilai tracing masuk ke dalam poin zona. Meskipun banyak yang positif tapi tracing banyak, kita bisa naik ke zona kuning dan mengejar ke zona hijau. Karena zona menentukan aksi yang dilakukan,” tambah Riza.

Riza mengungkapkan, bila Payakumbuh berada di zona merah, maka tidak boleh menggelar acara keramaian. Bila di zona oranye hanya 25 persen dari kapasitas tempat, meski saat ini diakui yang paling sering dibubarkan karena melanggar aturan itu.

“Zona kuning boleh digelar keramaian dengan kapasitas 50 persen. Apabila sudah di zona hijau, maka kegiatan keramaian apapun bisa dilakukan hanya dengan syarat tetap melaksanakan prokes. Saat kita melihat ke lapangan, hanya satu atau dua saja penanggung jawab acara yang berkomitmen dengan menjaga aturan yang telah ada itu,” kata Riza.

Bebas Masker

Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh dr. Bakhrizal, menyampaikan, kasus di India, persoalan utamanya adalah karena mereka telah merasa bebas dari Covid-19, sehingga mereka berkumpul-kumpul kembali. Akhirnya muncul, pertautan beberapa kasus pada virus ini. Sehingga memudahkan terjadi mutasi virus.

“Bertemunya virus antara satu orang dengan orang yang lain, akan berinteraksi dan bermutasi. Ketika ditularkan kepada orang lain, inilah yang menjadi varian baru, sehingga terjadi penularan yang luar biasa. Lebih dari 300.000 orang meninggal di India akibat Covid-19, hingga ruang kelaspun jadi ruang isolasi,” ucapnya.

Menurutnya, virus mutan ini tidak menggunakan kerongkongan, faring dan hidung untuk target. Dia langsung ke paru-paru. Sehingga paru-paru tertutup seperti awan, akhirnya membuat sistem pernapasan tak bekerja dengan baik. Akhirnya seseorang penderitanya akan meninggal dunia.

“Jangan sampai terjadi mutasi supaya kita aman. Karena berdasarkan hasil penelitian, 98 persen vaksin sinovac efektif. Meski dari data yang telah divaksin ini, tidak beberapa orang yang bisa terkena positif. Yang sudah divaksin tidak menjamin kebal terhadap virus, tapi gejalanya tidak sampai berat,” tambah Bakhrizal.

Selain itu, Bakhrizal juga menyampaikan informasi, bahwa sudah ada lima negara yang bebas masker. Mereka adalah Amerika, Selandia Baru, Cina, Bhutan dan Israel. Percepatan luar biasa juga harus dilakukan di Payakumbuh. Dalam satu bulan harus tidak ada kasus positif dan tidak ada kematian. Ini memang berat, tapi harus dilakukan.

“Apakah sanggup kita menjelang Agustus kembali ke zona hijau? Artinya Juni sudah 0 kasus dan kita sudah memasuki zona hijau, jika punya komitmen kuat untuk ini. Dimana 3M berjalan, dan treatment 1 kasus 15 kontak. Kita bisa menjadi yang perdana memasuki zona hijau. Jika kita sepakat, kita harus sanggup melakukannya,” katanya.

Sementara itu, Kapolres Kota Payakumbuh AKBP Alex Prawira, melalui Wakapolres Kompol Jerry Syahrim, menyebut siap mendukung penuh target Payakumbuh kembali ke zona hijau. Menurutnya, kampung tageh atau tangguh harus diaktifkan kembali, guna mendukung kebijakan penanganan yang akan dilakukan kedepan.

“Artinya kita harus saling bersinergi, baik itu dari RT, RW, lurah, camat, dinas dan penegak hukum. Agar kampung-kampung tageh bisa kita wujudkan. Unsur tokoh masyarakat sangat memiliki peran penting sekali disini,” pungkasnya.

 

#Ryan

Labels: , ,
[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.