Irigasi Bonda Biru Kembali Roboh, Dinas PSDA Provinsi Sumbar Turun Tangan

Koto Baru (RangkiangNagari) - Saluran Irigasi Bonda Biru yang terletak di Nagari Koto Baru Simalanggang Kecamatan Payakumbuh Kabupaten Lima Puluh Kota kembali roboh ditempat berbeda. Akibatnya seratusan hektar sawah kembali tidak bisa ditanami.

Sekretaris Nagari Koto Baru Simalanggang, Bustanul Arifin mengatakan lokasi robohnya badan irigasi ini berjarak sekitar 20 meter dari bagian yang roboh sebelumnya, sebagaimana diberitakan koran ini bulan april lalu (bqca : mingguan rakyat sumbar edisi 468).

"Sekitar dua puluh tiga hari setelah pemasangan pipa secara swadaya oleh masyarakat, saluran irigasi bonda tobek biru, Selasa (4/5), kembali roboh kedalam batang lampasi pada lokasi berbeda, sedihnya lagi hanya berjarak 20 meter dari lokasi yang diperbaiki dulu," jelas Bustanul Arifin di Koto Baru Simalanggang, Jum'at (19/4).

Menurut Bustanul Arifin, Pemerintah Nagari Koto Baru Simalanggang telah melaporkan  kejadian ini kepada Bupati Lima Puluh Kota melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melalui surat tanggal 11 Mai 2021. Selain itu Pemerintah Nagari Koto Baru juga telah meminta bantuan kepada Dinas Pengelola Sumber Daya Alam (PSDA) Provinsi Sumatera Barat, melalui surat tanggal 27 Mai 2021.

Dalam kunjungan lapangan, Tim PSDA mengatakan akan mengupayakan pembangunan irigasi baru yang berlokasi 100 meter dari bibir Batang Lampasi. Irigasi ini akan dibangun selebar 3 meter dengan rincian 1 meter untuk saluran air dan 2 meter untuk jalan inspekasi. Sedangkan untuk normalisasi Batang Lampasi, PSDA akan berkoordinasi dengan Balai  Wilayah Sungai Sumatera V (BWS S V), lanjut Bustanul Arifin.

Guna memudahkan pengurusan pembangunan irigasi yang direncanakan PSDA Sumbar, sangat penting pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota turun tangan, karena lahan yang akan dilalui irigasi itu kebanyakan milik warga Koto Pajang Kota Payakumbuh, ulas Sekretaris Nagari ini.

Sejak kejadian robohnya irigasi bonda tobek biru yang kedua, 150 hektar lahan persawahan masyarakat Koto Baru Simalanggang kembali tidak bisa ditanami. Sedangkan tiga musim tanam sebelumnya masyarakat Koto Baru Simalanggang juga tidak bisa tanam karena kekeringan akibat irigasi ini runtuh kedalam Batang Lampasi, tutup Bustanul Arifin. (BM)

[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.