Tak Boleh ada Lagi KJA Baru di Danau Maninjau

BUKITTINGGI (RangkiangNagari) – Gubernur Mahyeldi menegaskan tidak ada lagi penambahan Keramba Jaring Apung (KJA) di Danau Maninjau. Selain itu, masyarakat dituntut ikut menjaga kelestarian danau tersebut.

Hal ini disampaikan Gubernur seusai rapat bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Forum Asosiasi Petani dan Nelayan KJA serta tokoh masyarakat salingka Danau Maninjau di Bukittinggi, Sabtu (3/7).Dikatakannya, masyarakat juga satu niat untuk menjaga dan melestarian danau Maninjau dari pencemaran yang ada.

“Danau Maninjau merupakan potensi daerah kebanggaan masyarakat Sumbar. Danau Manunjau juga merupakan sumber hidup masyarakat yang ada disekitarnya yang dahulunya daerah tertinggal, kini sudah lebih maju dan sejahtera,”ungkap Mahyeldi.Ditegaskannya, pemerintah tidak akan mengambil kebijakan yang menyebabkan kesengaaraan bagi masyarakat. Untuk itu mencari solusi pencemaran Danau Maninjau butuh kesepatan bersama masyarakat sekitar agar memberikan manfaat yang baik bagi kehidupan selanjutnya.

“Kekuatan musyawarah mufakat dalam menyelesaikan persoalan pencemaran danau Maninjau merupakan sebuah kekuatan besar pemerintah dan masyarakat sekitarnya untuk mencari yang terbaik demi sebuah kebaikan bagi keasrian kembali danau Maninjau,” ungkapnya.

Sementara itu ketua asosiasi Petani, Nelayan KJA juga tokoh masyarakat Salingka Danau Maninjau Muklis Malik juga katakan, tidak niat untuk berhadapan dengan aparat dalam melihat persoalan danau Maninjau.“Jangan ada salah menyalahkan antara pemerintah dan masyarakat. Kita tahu dahulunya daerah sekitar Danau Maninjau merupakan daerah miskin. Saat ini mereka mendapatkan kehidupan lebih baik setelah adanya program Keramba Jaring Apung (KJA) pemerintah sejak tahun 1992,” ungkapnya.

Mukhlis juga katakan, saat ini masyarakat kami amat resah dan gelisah dengan rencana membongkar KJA yang ada di Danau Maninjau.

“Bagi kami ini sesuatu yang memalukan persoalan danau Maninjau menjadi sorotan dari berbanyak orang, sementara mereka tidak tahu kondisi dampak yang kepada masyakat. Pencemaran danau itu tidak semuanya berasal dari KJA, akan tetapi banyak hal, ada sampah harian masyarakat, ada dampak peptisida dari pertanian sekitar danau dan juga aktifitas PLTA Maninjau yang berpengaruh besar terhadap kondisi danau,” ungkapnya.Muklis juga katakan, duduk bersama masyarakat danau maninjau dengan pemerintah sesuatu yang baik dalam mencari solusi penyelesaian pencemaran danau Maninjau pemerintah dengan masyarakat.

“Kami masyarakat Salingka Danau Maninjau juga memiliki niat baik bagaimana danau Maninjau tidak tercermar dan dapat kembali lestari sebagaimana danau Maninjau sebelum-sebelumnya. Dan berharap program yang dilakukan tranparan agar membawa keuntungan bagi masyarakat sekitarnya.

 

#Rn

Labels: , ,
[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.