Pakai Baju Adat Tanah Datar, Puan Maharani Terlihat Anggun

PADANG (RangkiangNagari) – Ketua DPR RI Puan Maharani memilih baju adat asal Lintau, Kabupaten Tanah Datar pada upcara peringatan HUT RI ke-76 di Istana Negara, Selasa (17/8).

Ketua DPD PDIP Sumatera Barat Alex Indra Lukman angkat bicara alasan Puan memilih busana asal Sumatera Barat tersebut.Alex menjelaskan, almarhum Taufiq Kiemas Datuk Basa Batuah ayah dari Puan Maharani berasal dari Nagari Sabu, Tanah Datar. “Pakaian yang dipakai Mbak Puan adalah baju adat dari Tanah Datar sehingga auranya memancar,” kata Alex.

Alex menyebut Puan bangga sebagai anak almarhum Taufiq Kiemas. Selain itu, pemilihan baju adat Bundo Kanduang disebut sebagai penghargaan bagi Tanah Datar.

Alex menegaskan tak ada maksud lain dari Puan Maharani mengenakan baju adat Bundo Kanduang. Puan Maharani dan sang ibu, Megawati Soekarnoputri, disebut perhatian terhadap Sumatera Barat.

Selain itu, di lihat dari garis keturunan matrilineal, Megawati dan Puan Maharani berdarah Minangkabau. Megawati dilahirkan dari rahim sang ibu bernama Fatmawati.

Fatmawati adalah anak kandung Siti Chadijah dan Hasan Din, yang berasal dari Indropuro, Pesisir Selatan.
Hasin Din adalah tokoh Muhammadiyah, yang merupakan kerabat dekat dengan kerajaan Muko-muko dari kesultanan Indropuro. Begitu juga Siti Chadijah, nenek kandung Megawati, juga berasal dari kaum kerabat kesultanan Indropuro.

“Sedari dulu memang Ibu Megawati dan Mbak Puan sangat perhatian pada Sumbar. Saat Ibu sebagai presidenlah, maka dibangun Kelok 9, BIM, dan perluasan Teluk Bayur. Semua program itu bermanfaat bagi rakyat. Hanya karena keuangan kita pada saat itu, maka semuanya berjangka panjang, dilanjutkan pemerintahan berikutnya,” ujar Alex Indra Lukman.

“Lagi pula mereka berdua memang berdarah Minang, jadi merupakan otokritik,” kata Alex soal pernyataan-pernyataan Puan dan Megawati terkait Sumatera Barat, yang belakangan menjadi perhatian masyarakat.

Mengenakan pakain tradisional Minangkabu, Puan mendapat pujian dari kepala daerah. Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy mengaku bangga dan menyebut Puan terlihat makin cantik dengan busana tersebut.

“Bu Puan terlihat makin cantik dengan busana tersebut,” kata Audy . Wakil Gubernur mengaku bangga dan menyebut Puan terlihat makin cantik dengan busana tersebut.

Bupati Tanah Datar Eka Putra ikut mengapresiasi pakaian yang dikenakan Puan Maharani saat membacakan Teks Proklamasi. Menurut Eka, tutup kepala yang dipakai Puan merupakan salah satu pakaian adat di daerah yang dipimpinnya itu.

“Khusus tutup kepala itu adalah tingkuluak balenggek, khas Lintau, Tanah Datar,” ujar Eka Putra kepada wartawan.

“Mbak Puan itu berdarah Minang, ayahnya berasal dari Nagari Sabu, Tanah Datar. Bisa jadi, itu adalah bentuk ikatan emosional beliau dengan Tanah Datar. Wajar beliau memakai pakaian Tanah Datar,” lanjut Eka.
Di sisi lain, menurut Eka, dipakainya tingkuluak balenggek oleh Puan Maharani telah membantu mempromosikan pakaian adat Tanah Datar.

“Terima kasih dan semoga hal ini membuat pakaian adat yang ada di Tanah Datar bisa dilestarikan dan semakin dikenal,” ujarnya. 


#Rn

Labels: , ,
[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.