SUKSES MTQ KE-39 LIMAPULUH KOTA, DIANTARA MEMBUMIKAN AL-QUR'AN DAN MARWAH KAMPIUN QORI/ QORIAH NASIONAL

Limapuluh Kota (Rangkiangnagari) - Tahun 2016, di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara, Ihsan Nuzula, putra Limapuluh Kota, melambungkan nama Sumatera Barat ke puncak tertinggi di ajang Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Tingkat Nasional XXVI. Ia dinobatkan sebagai qori terbaik dewasa pria. Seakan tak mau kalah, Ade Setiawan (34), putra Luak Limopuluah lainnya, pun unjuk gigi menggaet Khaththath terbaik. Teranyar di gelanggang MTQ Nasional ke-39 Tahun 2022 di Kota Banjarmasin Akmal Muharto meraih medali emas kategori Khattil Qur'an. 

Bertahun-tahun sebelumnya, di gelanggang MTQ berkaliber internasional, untuk urusan seni keindahan membaca Al-Qur'an, siapa tak kenal Wildayanti? Dia adalah Qoriah asal Kabupaten Limapuluh Kota berprestasi dunia. Perbendaharaan Qori dan Qoriah terbaik asal Limapuluh Kota itu belum termasuk yang merajai ajang MTQ di stasiun TV swasta nasional. Lewat deretan prestasi mentereng itu tak salah jika Limapuluh Kota berjuluk gudangnya kampiun Qori dan Qoriah terbaik di Sumatera Barat dan Nasional.


Sekarang, bagaimana kondisinya? Mendung kini menyelimuti Limapuluh Kota. Regenerasi bakat-bakat dan penggiat seni baca, hafalan, tafsir, syarah, seni kaligrafi, penulisan karya ilmiyah Al-Qur’an, dan hafalan Al-Hadist untuk berbicara banyak di ajang MTQ bagai mengalami kemunduran. Setidaknya itu tersirat dari apa yang diucapkan Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Datuak Bandaro Rajo pada pelantikan Kepengurusan Lembaga Pengembangan Tilawah Al-Qur'an (LPTQ) Limapuluh Kota 2022-2027 di pertengahan September lalu. "LPTQ tugasnya cukup berat, kita berharap suksesnya MTQ Nasional Tingkat Limapuluh Kota ke-39 di Mungka nanti akan menjadi penyaring potensi terbaik Qori dan Qoriah Limapuluh Kota pada MTQ ke-40 Tingkat Sumatera Barat tahun depan," ucap Bupati Safaruddin. 

Mengapa, Bupati Safaruddin mengatakan berat? Tiada lain karena prestasi Kabupaten Limapuluh Kota terpuruk pada MTQ Sumbar Tahun 2021 ke-39 di Kota Padang Panjang. Gudang Qori dan Qoriah terbaik asal Sumatera Barat, diantara 19 kabupaten/ kota hanya mampu bertengger pada urutan kedua dari bawah setingkat di atas Kabupaten Kepulauan Mentawai. Ironis sekaliLayaknya pemimpin yang kenyang asam garam, Bupati Safaruddin berucap kalau keterpurukkan prestasi itu tak perlu diratapi terus. "Saatnya, kita berbenah, dengan posisi di bawah, kita akan lebih terpacu, karena ukurannya jelas, kita mesti menaikkan peringkat di ajang MTQ Sumbar Tahun 2023 nanti," beber Bupati Safaruddin di berbagai kesempatan

Hal ini pun diamini oleh Ketua LPTQ Limapuluh Kota 2022-2027 Herman Azmar. "Kita akan siapkan MTQ Limapuluh Kota ke-39 secara serius, baik untuk meningkatkan syiar Al-Qur'an serta memaksimalkan ajang pencarian talenta-talenta yang akan berlomba di MTQ Sumbar 2023," tandas Herman Azmar. Kepala Kantor Kementerian Agama RI Limapuluh Kota Irwan pun seia sekata dengan Ketua LPTQ Herman Azmar. "Kita harus kembalikan marwah kafilah Limapuluh Kota di MTQ ke-40 Tingkat Sumbar di Solok Selatan Tahun 2023 depan," kata Kakankemenag Irwan di "Podcast Kominfo" Diskominfo Limapuluh Kota, November 2022 lalu.Memang MTQ ditujukan bukanlah sekedar ajang lomba. Tujuan pokoknya adalah peningkat syiar Al-Qur'an di masyarakat. Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 15 Tahun 2019 pada Ketentuan Umum menyebutkan MTQ adalah perlombaan seni baca, hafalan, tafsir, syarah, seni kaligrafi, penulisan karya ilmiyah Al-Qur’an, dan hafalan Al-Hadist. Sedangkan Seleksi Tilawatil-Qur’an disingkat STQ adalah perlombaan yang melombakan sebagian cabang MTQ.Secara substansi MTQ bukanlah sekedar lomba membaca Al-Qur’an dengan lagu yang indah dan suara yang merdu, atau sekedar untuk mencari Qori-Qariah dan Hafiz-Hafizah terbaik. MTQ adalah suatu upaya konkrit umat Islam untuk menggali nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam Al-Qur'an supaya dijadikan sebagai pedoman hidup. 

Itu tersirat pada cabang-cabang perlombaan MTQ yang terus berkembang. Mulai dari membaca dengan tajwid dan lagu, membaca dengan qiraat sab’ah, menghafal, memahami, menulis indah (khat/kaligrafi), mensyarahkan, menafsirkan, dan menulis secara ilmiyah. Melalui MTQ, diharapkan akan lahir kecintaan generasi muda terhadap Al-Qur’an, termotivasi untuk mempelajari, membaca indah, dan qiraat sab’ah, menghafal, memahami, mensyarah, menafsirkan, menggali isi kandungannya, menulis indah, dan menulis makalah ilmiyah, untuk diamalkan dalam kehidupan, lalu kemudian disosialisasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Singkatnya, bagaimana membumikan isi kandungan Al-Qur'an  ke tengah masyarakat. 

Sejalan dengan ungkapan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi pada Pembukaan MTQ Nasional ke-39  Limapuluh Kota, di Nagari Mungka, pada 24 November 2022 lalu. Kata Gubernur Mahyeldi," Momentum MTQ dapat dimanfaatkan pemerintah guna memantapkan generasi muda berkualitas yang memegang teguh ke-Islam-an, terutama di zaman serba maju ini. "Lantas bagaimana MTQ Nasional Tingkat Limapuluh Kota ke-39 di Nagari Mungka yang digadang gadang sebagai pisau bermata dua, membumikan nilai dan isi kandungan Al-Qur'an sekaligus pengungkit peringkat Limapuluh Kota di gelanggang MTQ ke-40 Tingkat Sumbar. Ternyata hal itu bukan sekedar slogan semata. 

Harapan mengembalikan kehormatan Limapuluh Kota sebagai gudang Qori dan Qoriah mulai menunjukkan titik cerah. Jauh hari, pada Program Prioritas pemerintahannya, Bupati Safaruddin sudah menyiapkan pembinaan 1.000 tahfidz Al-Qur'an dan pemberdayaan 1 (satu) Rumah Tahfidz per Nagari sampai tahun 2026. Tak hanya itu, Bupati Safaruddin bersama DPRD Limapuluh Kota pun mengalokasikan anggaran MTQ ke-39 pada APBD Perubahan. Pemkab Limapuluh Kota menggelontorkan dana Rp 1,1 miliar untuk MTQ ke-39 Mungka. 

Di awal November 2022 lalu kesibukkan terasa meningkat di Mungka. Pemerintah Kecamatan dan Nagari, Ninik Mamak dan Bundo Kanduang, tokoh usahawan dan anak nagari Mungka dan perantau sepakat menghadirkan MTQ terbaik dalam penyelenggaraan dan prestasi. Bimbingan pun diberikan oleh Pemkab Limapuluh Kota, Forkopimda, Kantor Kemenag Limapuluh Kota dan LPTQ Limapuluh Kota. "Terima kasih untuk warga Nagari Mungka, yang bekerja siang dan malam untuk suksesnya MTQ serta menyediakan 60 rumah untuk menginap kafillah, official, dan dewan hakim," ungkap Wali Nagari Mungka Epi Ardi sekaligus Ketua Umum Panpel MTQ ke-39 Mungka. Ia bahu membahu dengan Camat Mungka Feri Aryantoni. Alhasil, sebanyak 13 kafilah Kecamatan se-Limapuluh Kota dengan kekuatan total 535 orang merasa terakomodir pada sembilan cabang yang diperlombakan. 

MTQ ke-39 Limapuluh Kota semakin naik pamornya karena dibuka langsung Gubernur Sumbar Mahyeldi didampingi oleh Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Datuk Bandaro Rajo per 24 November 2022 lalu. Di akhir MTQ yang ditutup Bupati diwakili Sekda Limapuluh Kota Widya Putra, Kecamatan Payakumbuh berjaya sebagai Juara Umum dengan menyabet 14 Juara I di sejumlah cabang yang dipertandingkan.

Suksesnya pelaksanaan MTQ ke-39 Tingkat Limapuluh Kota menuai pujian setinggi langit Kakan Kemenag Irwan. "Beberapa kawan di Provinsi mengatakan bahwa MTQ Nasional tingkat Kabupaten Limapuluh Kota yang ke-39 ini penyelenggaraannya dapat disetarakan dengan penyelenggaraan MTQ Tingkat Provinsi," ucap Kakan Kemenag Irwan. Pihak Kantor Kemenag dan LPTQ Limapuluh Kota, kata Irwan lagi, akan menjadikan hasil MTQ ke-39 sebagai modal besar untuk meningkatkan peringkat Limapuluh Kota di MTQ ke-40 Sumbar di Kabupaten Solsel 2023. 

Sebuah harapan yang logis mengingat kembali posisi Kabupaten Limapuluh Kota sebagai kampiun Qori dan Qoriah Nasional. Ya, sama seperti harapan Bupati Safarudddin saat mengawali Pembukaan MTQ ke-39 Mungka  "Semoga akan lahir sosok "Akmal Muharto" lainnya, yang telah membawa nama harum Limapuluh Kota dan Sumbar," pungkas Bupati Safaruddin. (Rn/Pariwara MTQ). 

[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.