Latest Post

Payakumbuh (RangkiangNagari) – Gerak cepat, satu hari pasca dilantik, Pj. Wali Kota Payakumbuh Suprayitno langsung carikan solusi terkait masalah persampahan di Kota Payakumbuh.

“Iya, tadi bersama Sekda Prov. Sumbar, kita telah mengunjungi TPA Regional Payakumbuh, insyaa allah ada solusi untuk masalah persampahan ini,” kata Pj. Wako Suprayitno saat mengunjungi TPA Regional Payakumbuh, Selasa (28/05/2024).

Ia menyebut, akan menggunakan lahan milik Pemko Payakumbuh setelah izin penggunaan sementara TPA Regional yang berakhir tanggal 31 Mei mendatang.

“Kita akan gunakan lahan kita untuk menampung sampah khusus warga Kota Payakumbuh. Tolong diingat ya khusus masyarakat kita saja,” tegasnya.

Selain itu, dijelaskan orang nomor satu di Kota Payakumbuh itu, akan membeli alat pengolah sampah pirolis dengan kapasitas 10 ton yang diharapkan bisa mengatasi masalah persampahan ini.

“Anggarannya sudah tersedia, tahun ini sudah bisa digunakan. Makanya tadi kita sekalian minta izin ke Pak Sekda Sumbar untuk memakai aset yang ada di TPA Regional Payakumbuh untuk tempat pengolahan ini,” terangnya.

Kemudian, Wako Suprayitno mengimbau dan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah di rumah menjadi tiga jenis yaitu sampah organik, sampah, anorganik yang bernilai, dan sampah lainnya atau residu.

“Kami mengimbau dan mengajak masyarakat kiranya berkenan membantu mengurangi sampah dan jangan buang sampah sembarangan. Lakukanlah pemilahan sampah dengan baik. Selanjutnya melakukan pengolahan sampah organik menjadi kompos dengan membuat lubang atau menggunakan komposter sederhana. Sampah anorganik yang masih bernilai disalurkan ke bank sampah atau lapak barang bekas,” tutupnya.

Sementara itu Sekda Prov. Sumbar Hansastri mengatakan, sesuai rekomendasi pusat, TPA Regional Payakumbuh harus ditutup. Namun karena keadaan darurat di Payakumbuh, diberikan izin dua bulan pemakaian supaya daerah pengguna bisa mencari solusi di daerah masing-masing.

“Kita di Pemprov Sumbar telah memberikan izin untuk menggunakan TPA Regional sampai akhir Mei ini, gunanya agar Pemko Payakumbuh bisa mencarikan solusinya, karena TPA ini harus ditutup. Alhamdulillah solusi ini sudah ada untuk Pemko Payakumbuh,” pungkasnya.

 

#Rn

Padang (Rangkiangnagari) - Program Dukungan Fasilitasi Sertifikasi Halal Jasa Penyembelihan merupakan rangkaian dari program Wajib Halal Oktober (WHO) 2024 yang dilaksanakan di 11 Provinsi tanggal 29-30 Mei 2024. Kegiatan ini terus digalakkan dalam upaya untuk menyadarkan seluruh pihak akan pentingnya mengutamakan sektor halal dari hulu.

Adapun 11 Provinsi yang mengikuti ini diantaranya Sumatera Barat, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Kalimantan Timur, Lombok, Sulawesi Selatan, Maluku Utara dan Papua Barat Daya.

Ketua Satgas Halal Provinsi Sumatera Barat H Miswan, Selasa (28/05/24) mengatakan Program Akseleresi Percepatan Sertifikasi Halal Jasa Sembelihan dan Hasil Sembelihan diawali koordinasi dengan instansi dan stakeholder terkait. Seperti Koordinasi dengan  Dinas Peternakan dan Dinas Pertanian Kota Padang.

“Koordinasi selalu kita lakukan via seluler maupun secara langsung antara Satgas Halal, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dan stakeholder terkait. Tentu saja dengan sebuah harapan seluruh RPH-R/U di seluruh titik yang tersebar di Sumbar dapat bersertifikasi halal dan seluruh juru sembelih Halal yang ada didalamnya memiliki sertifikasi kompetensi bidang pertanian Juru Sembelih Halal (JULEHA) yang kredibel dan kompeten," ungkap Miswan.

Miswan mengatakan selama koordinasi tim Satgas Halal Sumbar mengadakan pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Sumbar, instansi terkait di Kota Padang.

"Bahkan beberapa pelaku usaha dan komunitas lokal terkait kewajiban halal bagi Rumah Potong Hewan (RPH), Rumah Potong Unggas (RPU), dan Jasa Sembelihan," jelasnya.

Sementara itu Yuni Rahayu Pengawas Produk Halal Satgas Provinsi Sumbar menyebut pihaknya juga telah melakukan kunjungan sekaligus survey ke sejumlah titik lokasi sasaran. 

Kunjungan itu menurutnya penting dilakukan. Selain menyamakan persepsi dan memperkuat koordinasi, survey juga bertujuan untuk sosialisasi dan menggali potensi serta hambatan dalam implementasi program "Halal dari Hulu" di Sumbar.

Agenda kunjungan lapangan dimulai dengan kunjungan ke kawasan pemotongan ayam yang ada di Pasar Tabing, sebutnya lagi. Di sana, dilakukan peninjauan terhadap proses pemotongan ayam untuk memastikan kesesuaian dengan standar halal.

Berlanjut ke Pasar Siteba, di mana dilakukan observasi dan penilaian  halal di pasar tradisional tersebut, serta dilakukan sosialisasi mengenai pentingnya sertifikasi halal.

“Kunjungan berikutnya ke pasar Alai dan lokasi pemotongan unggas yang berada di sekitar Pasar Parak Jigarang Kota Padang. Disana dilakukan verifikasi dan audit terhadap proses pemotongan unggas sesuai dengan prosedur halal.” Ujarnya.

Yuni Rahayu menambahkan kegiatan yang dikemas dengan tema “Halal Dari Hulu, Yuk Mulai Dulu” Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Kementerian Agama melalui Pusat Registrasi dan Sertifikasi Halal ini besok akan digelar kegiatan Fullday  Akselerasi Fasilitasi Sertifikasi Halal Jasa Sembelihan dan Hasil Sembelihan pada Rabu, 29 Mei 2024, di Fave Hotel Padang. Kegiatan ini, lanjutnya akan menghadirkan Narasumber dari BPJPH, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumbar, Ketua Komisi Fatwa MUI Sumbar yang kemudian dilanjutkan kunjungan ke lapangan ke RPH R/U dan Penjual daging di pasar tradisional/modern yang ada di Padang. 

“Diantarnya RPH Aia Pacah, RPU Aia Pacah, Pasar Siteba, Pasar Tabing dan Pasar Alai Kota Padang,” katanya.

Sedangkan untuk pesertanya sendiri sebanyak 30 peserta. Terdiri dari perwakilan dinas peternakan dan kesehatan hewan provinsi, perwakilan Dinas Pertanian Kota Padang, Rumah potang hewan, rumah potong unggas, Juleha dan pelaku usaha.(Ayu)

BATUSANGKAR (RangkiangNagari) - Sejumlah jembatan bailey yang dibangun Tentara Nasional Indonesia (TNI) di beberapa titik di Kabupaten Tanah Datar telah selesai dibangun dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara maksimal.

Salah satunya adalah Jembatan Subarang yang terletak di Jorong Tigo Ninik, Nagari Parambahan, yang ditinjau Bupati Tanah Datar Eka Putra, SE. MM. pada Minggu (26/5/2024).

Saat meninjau jembatan tersebut, terlihat beberapa kendaraan roda empat maupun roda dua melintasi jembatan dengan lancar.
"Ini adalah salah satu dari tujuh jembatan bailey yang sudah bisa dimanfaatkan masyarakat. Harapan kami, jembatan bailey menjadi milik masyarakat Tanah Datar selamanya," ujar Bupati Eka Putra.
Setelah meninjau jembatan di Nagari Parambahan, Bupati Eka Putra dan rombongan kemudian meninjau pengerjaan Jembatan Bailey di Batang Silaki, Nagari Baringin, yang merupakan akses menuju Perumahan Bukit Bintang Rizano. Dalam beberapa hari ke depan, jembatan tersebut juga sudah bisa dimanfaatkan.

"Saat ini kami berada di lokasi pengerjaan Jembatan Bailey di Batang Silaki. Insya Allah, dalam waktu secepatnya jembatan ini juga akan rampung dikerjakan. Mewakili masyarakat, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak atas terwujudnya pembangunan jembatan bailey di beberapa daerah di Tanah Datar," ungkap Bupati.

Turut mendampingi Bupati Eka Putra dalam peninjauan tersebut adalah Ketua TP PKK Tanah Datar Ny. Lise Eka Putra, Dandim 0307 TD Letkol Inf. Agus Priyo Pujo Sumedi, S.IP. M. Han, Danyon Marharlan II Mayor Marinir Denny Aprianto Putro, M.Tr. Opsla dan Wakapolres Tanah Datar Kompol Hikmah, S.Kom, M.Kom.

 

#Rn

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.