Bupati Tanah Datar Tabuh Genderang Perang Terharap Rentenir

TANAH DATAR (RangkiangNagari) – Rentenir sudah lama diketahui, menjerat leher kalangan tak berpunya. Penderitaan akan datang bertubi-tubi, ketika seseorang sudah jatuh ke tangan mereka.

‘’Saya akan memimpin usaha melawan rentenir di Tanah Datar. Perlawanan dimulai saat ini,’’ kata Bupati Tanah Datar Eka Putra, Kamis (4/3), di Aula Kantor Bupati; Pagaruyuang, saat memberi arahan pada Rapat Koordinasi Pembangunan Daerah.Suasana mendadak hening pada rapat yang dihadiri Wakil Bupati Richi Aprian, Sekda Irwandi, dan para pejabat di lingkungan Pemkab Tanah Datar itu. Terlihat dengan mata berkaca-kaca, Eka bercerita tentang satu keluarga miskin yang terjerat rentenir. Untuk makan saja, keluarga itu tak sanggup lagi membelinya.Dikisahkan, keluarga itu dipimpin seorang janda dengan seorang anak dan dua orang cucu. Utang mereka di rentenir menumpuk, sehingga tidak lagi bisa punya uang pembeli bahan makanan.

‘’Sungguh, ini amat memiriskan. Kondisi demikian tak bisa dibiarkan lagi. Dengan membaca bismillahirrahmanirrahim, saya akan memimpin tim melawan rentenir itu di Tanah Datar. Saya minta kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) membuat formulanya,’’ tegas dia.

Eka menyatakan, semua data, instrumen, dan aturan melawan rentenir itu harus disiapkan segera. Bersamaan dengan itu, ujarnya, lembaga-lembaga berbasis syariah seperti koperasi di nagari-nagari mesti dipersiapkan, termasuk dalam konteks ini pinjaman lunak tanpa agunan dari perbankan.

Bupati menegaskan, upaya menghabisi rentenir di Tanah Datar harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Bila itu berhasil, tegasnya, kalau diniatkan sebagai ibadah, maka akan menjadi amal jariyah bagi dirinya dan pejabat yang mendukung usaha itu.

Ketika penegasan bupati untuk memimpin tim melawan rentenir itu ‘dikembang’ melalui media sosial, beragam respon dan dukungan pun bermunculan, di antaranya dari mantan Branch Manager Dompet Dhuafa Singgalang (DDS) Musfiyendra, dan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Tanah Datar Mustafa Akmal Dt. Sidi Ali.

‘’Usulkan ke bupati agar Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dengan dana zakatnya, bisa diberdayakan untuk persoalan-persoalan seperti itu. Juga program pemberdayaan ekonomi mikro, tapi harus ada pendampingan oleh orang ahli, hingga usaha itu mandiri,’’ sebut Musfiyendra.

Sementara ketua PWI mendoakan, semoga langkah itu menjadi titik awal mewujudkan masyarakat madani, dan momen penting untuk meningkatkan kesejahteraan warga.

Bagi Yonnarlis Katik Bandaro, salah seorang warga Luak Nan Tuo, apa yang diucapkan bupati perlu mendapat respon cepat dari semua pihak. Dia pun mendoakan, semoga jalan dilancarkan dalam usaha menghabisi rentenir tersebut. ‘’Salah satu instrumennya adalah memberdayakan Badan Usaha Milik Nagari, menuruti ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2021,’’ sebutnya.

Selain menabuh perang melawan rentenir, Eka juga menegaskan, pemulihan perekonomian masyarakat harus diprioritaskan pula, karena telah setahun mereka terpukul karena pandemi Covid-19. ‘’Mari kita bekerja semakin keras. Tingkatkan kerjasama dan koordinasi di tengah situasi yang serba sulit ini,’’ ujarnya.

Sementara itu, Wabup Richi menyatakan, pihaknya meminta agar ego sektoral dapat dihilangkan, sehingga apa yang menjadi visi misi pemerintah daerah dapat diwujudkan dengan baik.

‘’Pelayanan publik harus ditingkatkan. Masalah perizinan juga harus jadi perhatian, begitu pula dengan penanggulangan kemiskinan yang dilakukan dengan konsep yang jelas, terukur, dan program yang terarah,’’ katanya.

 

#Ryan

Labels: , ,
[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.