Kader dan Simpatisan Partai Demokrat Pessel Gelar Do'a Bersama Masyarakat Dalam Rangka Konsolidasi Partai

Painan (Rangkiangnagari) - Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat, H.Darizal Basir bersama segenap pengurus DPC, kader, para ulama, majelis taklim dan simpatisan Partai Demokrat Kabupaten Pesisir Selatan menggelar Do'a bersama dalam rangka konsolidasi partai. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap, Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang sah dan menolak versi KLB Deli Serdang.

Kegiatan yang mendapat sambutan penuh masyarakat itu dilaksanakan pada Sabtu (13/3) di Kediaman H.Darizal Basir Kenagarian Salido, Kecamatan IV Jurai, Pesisir Selatan

H.Darizal Basir dalam sambutanya, mengajak segenap masyarakat, terutama kader dan simpatisan Partai Demokrat di daerah ini untuk bisa merenung akan kondisi bangsa dan isu perpolitikan di tanah air. Menurutnya, saat ini beban penderitaan yang dialami rakyat sudah semakin berat. Apalagi semenjak pandemi Covid-19 yang telah melanda dunia, hingga ke pelosok negeri di Indonesia. 

"Kita sangat prihatin dengan kondisi rakyat saat ini, apalagi sejak pandemi melanda negeri ini. Banyak warga yang kehilangan mata pencaharian sebagai sumber ekonomi, pengangguran semakin bertambah," ujar Anggota DPR RI tiga periode itu.

Selanjutnya, sebut Darizal, beban penderitaan rakyat akibat pandemi, juga diperparah dengan situasi demokrasi dan perpolitikan nasional yang melanda partai demokrat. Dimana telah dilakukanya KLB oleh orang yang bukan kader ataupun simpatisan partai demokrat.

Justru itu, H. Darizal Basir mengajak seluruh kader dan simpatisan partai demokrat di daerah ini. Khususnya di Daerah Pemilihan (Dapil) Sumbar 1. Semoga berpikir lebih baik serta arif dalam menyikapi situasi politik nasional tersebut.Semoga ke depan kondisi perekonomian dan situasi bangsa bisa kembali membaik.

"Mari kita berikhtiar dan berdo'a bersama. Semoga wabah pandemi dan permasalahan politik yang dihadapi bangsa saat ini secepatnya dapat teratasi," harap Darizal.

Dalam kesempatan itu, H.Darizal Basir juga menyebutkan bahwa, Partai Demokrat telah banyak membantu warga yang terdampak secara ekonomi akibat Covid-19. 

"Untuk Dapil Sumbar 1 kita telah memberikan hampir enam ribu (6000) paket Sembako. Selain itu juga ada bantuan modal usaha untuk pedagang kecil," jelasnya.

Kegiatan do'a bersama dan konsolidasi partai demokrat oleh pengurus DPC, kader dan simpatisan partai di Kabupaten Pesisir Selatan itu berjalan khitmad. Semua kader dan simpatisan satu suara untuk mendukung AHY sebagai Ketum Partai Demokrat yang sah dan menolak KLB Deli Serdang.

"Kami segenap pengurus dan kader demokrat Pesisir Selatan mendukung penuh kepemimpinan AHY sebagai Ketum dan menolak KLB," ikrar kader demokrat yang diucapkan secara serentak itu.

Dalam acara tersebut juga terlihat hadir sejumlah tokoh masyarakat Sumbar, dan tokoh agama kabupaten Pesisir Selatan. Semua terlihat berharap kisruh yang melanda Partai Demokrat bisa diatasi dengan baik.

"Atas nama tokoh masyarakat Sumbar kita cukup prihatin dengan kondisi bangsa saat ini. Masyarakat cukup menderita akibat covid. Kini ditambah dengan adanya kisruh di partai demokrat, semoga wabah dan permasalahan yang melanda cepat berlalu," ucap Khairul mantan birokrat senior daerah ini.

Sementarai itu, Zakri, salah seorang tokoh agama yang juga Ketua MUI Kecamatan IV Jurai, dalam kesempatan tersebut mengungkapkan. Bahwa pihaknya menyayangkan isu politik yang menerpa partai demokrat. Ia berharap permasalahan itu bisa diatasi hingga demokrat bisa berjaya kembali.

"Kita berharap kebenaran itu dapat diperlihatkan kepada seluruh masyarakat. Semoga Partai Demokrat bisa kembali berjaya di masa mendatang," ungkap Zakri.

Pasca diselenggarakanya  KLB Partai Demokrat di Deli Serdang Sumatera Utara, dipandang banyak pihak cara berdemokrasi menabrak AD/ART. 

Menurut Dr.Yulizar Yunus, M.Si, Datuak Rajo Bagindo. Dosen Pancasila dan KWN UIN Imam Bonjol pasca Lemhanas 1996, mengatakan. Berdemokrasi dipastikan tidak menabrak aturan, tetapi keseimbangan hak dan kewajiban. Sedangkan KLB PD dipandang banyak pihak melanggar AD/ART. Justru terkesan kontradiktif dengan tuntutan KLB sendiri hendak mempertahankan AD/ART hasil kongres.

Menurut Ketua Pembina Pusat Studi Islam dan Adat Minang Kabau yang juga Sekretaris Umum Pusat Kebudayaan Minang Kabau tersebut. Kalau ada fenomena internal dipandang perjalanan partai “tidak lagi berjalan lurus” seperti dikesankan dalam dua fenomena. 

Pertama ada disebut perubahan secara sepihak pada Mukaddimah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga di luar kongres. Kedua, disebut pimpinan senantiasa menengungkan keadilan dan menjadi demokrat sejati, lalu diklaim seperti “berkata tidak benar” dan merampas pemberian hak kedaulan dan keadilan kader, maka KLB seperti ini tidak satu-satunya jalan penyelesaian masalah dan meretas purbawasangka politik. 

Justru PD sebagai pastai besar pasti ada mekanisme runding secara demokratis yang lurus dan benar dalam tubuhnya sendiri untuk menyelesaikan semua permasalahan, untuk menjadi demokrat sejati dan dapat memberikan keadilan kepada para kader.

Sementara itu, Dr.Ir.Yuzirwan Rasyid  M.S Dt. Gajah Tongga (Ketua Umum Badan Koordinasi Kerapatan Adat Nagari (BAKOR KAN) Provinsi Sumatera Barat berpendapat. Permasalahan KLB Partai Demokrat sesungguhnya terang benderang diteropong dari kacamata hukum formal. Menurutnya, orang awam saja paham bahwa KLB itu melanggar AD ART Partai Demokrat yg telah disahkan Kemenkumham tahun 2020. (Dodi)

[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.