Kakan Kemenag Pessel H. Abrar Munanda Himbau Penyuluh Agama Menjadi Agen Moderasi Beragama Di Daerah Ini

Painan (Rangkiangnagari) - Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pesisir Selatan, (Pessel), H. Abrar Munanda.  Menghimbau para penyuluh agama islam setempat, untuk dapat menjadi agen moderasi beragama di daerah itu. Hal itu disampaikan dalam arahannya, saat membuka rapat kerja Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FK-PAI) tingkat kabupaten, pada Kamis (18/3) di aula kantor kemenag setempat.

"Dalam kesempatan ini saya menghimbau kepada kawan-kawan penyuluh agama islam di bawah naungan Kemenag Pessel. Untuk menjadi juru bicara Kementerian Agama dalam menjalankan program moderasi beragama di wilayah kerja masing-masing,"ucap H. Abrar Munanda. 

Dikatakan, moderasi beragama sesungguhnya adalah, kunci terwujudnya toleransi dan kerukunan didaerah  . Moderasi merupakan kebajikan yang mendorong terciptanya harmoni sosial dan keseimbangan dalam kehidupan baik secara person, kekuarga dan juga masyarakat.

Lebih lanjut dikatakan Kakan Kemenag Pessel H. Abrar Munanda. Moderasi dapat diukur dalam empat indikator diantaranya, toleransi, anti kekerasan, komitmen kebangsaan serta, pemahaman dan perilaku beragama yang akomodatif, terhadap budaya lokal. Keempat indikator tersebut harus dijaga dan dilaksanakan oleh seluruh elemen masyarakat dalam rangka mempertahankan kerukunan yang berkelanjutan di daerah ini.

"Tugas untuk mewujudkan kerukunan beragama, adalah bahagian dari tugas penyuluh agama sebagai ASN Kementerian Agama. Apalagi para penyuluh adalah orang-orang pilihan yang juga merupakan tokoh masyarakat di wilayah binaannya," terang H. Abrar Munanda.

Meskipun saat ini kerukunan beragama di daerah ini cukup terjaga dengan baik. Namun kewaspadaan dan kehati-hatian perlu ada, mengingat tingkat pemahaman umat,dalam mengamalkan agama cukup bervariasi sesuai tingkat keilmuanya.  Hal terkadang bisa memicu terjadinya pertikaian meskipun hidup dalam internal beragama.

"Peran penyuluh sangat penting ketika ada perbedaan ataupun pertikaian dalam pemahaman dan pengamalan agama. Berikanlah pencerahan kepada warga, sehingga suasana damai dan kerukunan di daerah ini tetap terjaga dengan baik,"pungkasnya.

Rapat kerja FK- PAI tingkat Kabupaten Pesisir Selatan yang berlangsung sehari tersebut di hadiri oleh pengurus dan perwakilan FK-PAI kecamatan se Kabupaten setempat.

Kepala Seksi Bimas Islam, H. Firdaus yang ikut mendampingi rapat tersebut. Dalam arahannya meminta kepada seluruh penyuluh agama di daerah itu harus meningkatkan disiplin dan kinerja. Ia juga menghimbau agar penyuluh memiliki identitas diri yang jelas dalam bertugas.

"Kita berharap penyuluh agama dapat diketahui masyarakat secara luas. Justru itu didalam bertugas harus punya identitas yang jelas. Jangan sampai warga tidak tahu dengan keberadaan seorang penyuluh apalagi di wilayah binaan,"tegas Kasi Bimas, H. Firdaus.

Sementara itu, Ketua FK-PAI Pessel, Syafri Dodi dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan rapat yang diselenggarakan itu merupakan inisiatif forum dalam rangka pemantapan organisasi dan  meningkatkan wawasan serta kinerja penyuluh di masa mendatang.

"Rapat kerja ini kita lakukan secara partisipatif demi peningkatan kapasitas dan pemantapan organisasi. Dengan harapan ke depan penyuluh di daerah ini dapat memilki wawasan yang lebih luas lagi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya,"ungkap Syafri Dodi.    (Dodi)

[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.