Dies Natalis Senin Ini, Presiden Jokowi Luncurkan PTN BH Unand

Padang (Rangkiangnagari) - Perayaan Lustrum XIII  dan Dies Natalis ke 65, Universitas Andalas (Unand) akan digelar penuh makna dan Presiden Republik Indonesia, Jokowi, akan memberikan sambutan secara virtual.

"Kita sudah dapat konfirmasi dari Setneg, Bapak Presiden bersedia memberikan sambutan kunci dalam acara Lustrum dan Dies Natalis Unand pada 13 September nanti," ungkap Rektor Unand, Prof Yuliandri, dalam Konferensi Pers di Kampus Unand, Limau Manih, Padang, Jumat (10/9/2021).

Disampaikan Yuliandri, Lustrum XIII dan Dies Natalis ke 65 Unand, akan dilaksanakan secara virtual, yang diikuti oleh pejabat negara, alumni, dan stakeholder. Temanya, Unand PTN-BH sebagai Penggerak Kolaborasi Indonesia Maju.

"Hingga saat ini sudah ada 82 lebih testimoni yang kita kumpulkan dari para pejabat negara, tokoh bangsa, dan alumni. Ini akan kita cicil penayangannya tiap hari, selama rangkaian kegiatan Lustrum dan Dies Natalis ini," ujar Yuliandri.

Peluncuran PTNBH Unand Selain itu, Yuliandri, juga mengungkapkan, dalam Lustrum XIII dan Dies Natalis Unand ke 65 ini juga akan diluncurkan status PTNBH Unand. Hal ini sekaitan dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 95 Tahun 2021 Tentang PTN BH Unand. Artinya, secara resmi Unand berstatus Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum.

"Dengan status Unand sebagai PTNBH, yang memperoleh otonomi baik di bidang akademik, maupun non akademik, termasuk, kemandirian tata kelola dan pengambilan keputusan, pengaturan yang terkait dengan sistem pengelolaan, penjaminan mutu, serta pengelolaan aset dan keuangan. Tentu Unand juga siap untuk masuk 500 Universitas terbaik di dunia dengan program World Class University, di samping sebagai Universitas Riset," papar Yuliandri.

Proses PTNBH Unand ini telah dimulai sejak Rektor Prof Werry Darta Taifur. Kemudian dilanjutkan Rektor Prof Tafdil Husni, dan diselesaikan pada masa jabatan Yuliandri sebagai Rektor.

"Prosesnya cukup panjang. Saya menyebutnya estafet tiga rektor. Terima kasih untuk para rektor dan tim sebelumnya," ujarnya.

Yuliandri juga menekankan kepada dosen, tenaga pendidik, mahasiswa, orang tua, dan seterusnya, tidak perlu cemas dengan perubahan status Unand menjadi PTNBH ini.

"Kita masih dalam proses penyusunan peraturannya. Jadi, tidak perlu cemas dengan pikiran-pikiran yang menakutkan, seperti, kenaikan SPP atau UKT, persoalan gaji dosen dan tendik, mahasiswa tidak mampu, dan sebagainya. Itu semua akan dipertimbangkan dalam peraturan baru terkait PTNBH nantinya," pungkas Yuliandri.

Konferensi pers ini juga diikuti oleh Wakil  Rektor I, Prof Mansyurdin, Wakil  Rektor II, Wirsma Arif Harahap, Wakil  Rektor III, Insannul Kamil, dan Wakil  Rektor IV, Hefrizal Handra. (S/**01)

Labels: , ,
[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.