Lembaga Kerapatan Adat Pasaman, Dinilai Tim Kemendikbud Ristek RI

Pasaman (Rangkiangnagari) - Bupati Pasaman H. Benny Utama menerima kunjungan Tim Verifikasi Lapangan Penilaian Lomba Lembaga Adat dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset Teknologi RI.

Bagaimana uniknya Pasaman, dengan komposisi masyarakat adat yang heterogen --mayoritas Minang dan Mandahiling, namun tetap hidup berdampingan rukun dan damai,,? diutarakan secara detil oleh Bupati Benny Utama.

"Masyarakat Minang adalah masyarakat yang terbuka, namun tetap menganut falsafah 'dimana bumi dipijak, di sana langit dijunjung, dengan memberlakukan Adat Diisi, Limbago Dituang," jelasnya. 

Malah, di Kecamatan Dua Koto, kecamatan yang berbatas langsung dengan Kabupaten Mandailing Natal, Sumut, telah terbentuk akulturasi budaya yang demikian sempurna. 

"Lebih 95 persen masyarakatnya berasal dari daerah Mandailing, Sumatera Utara. Dan, Saudara kami di Dua Koto itu Bermarga, bukan berSuku, sebagaimana masyarakat Mandailing. Namun mereka menganut garis keturunan Ibu, atau Matriakat, seperti halnya orang minang," ungkap Bupati Benny Utama. 

Soal kerukunan hidup bermasyarakat di Pasaman, perkawinan antar suku yang berjalan baik dan alamiah, dan tidak pernah terjadi konflik yang memicu perpecahan, dijelaskan pula secara gamblang oleh Bupati Pasaman.

Tim verifikasi lapangan penilaian Lembaga Adat berada selama dua hari di Pasaman. Setelah hari ini, Senin (13/9) audiensi dengan ketua dan pengurus LKAAM, serta Bupati Pasaman, esok Selasa, melakukan verifikasi ke salah satu Kerapatan Adat Nagari (KAN) di Malampah, Kecamatan Tigo Nagari.(tio).

Labels: , ,
[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.